6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kita

Pluto hanya satu dari jutaan objek di Sabuk Kuiper

Dulu, kita berpikir bahwa Neptunus adalah planet terluar di tata surya kita. Sampai akhirnya ditemukan Pluto pada 1930 dan menjadikannya bagian terluar tata surya kita. Namun ternyata, masih ada objek lain di luar Pluto dan ia adalah Kuiper Belt atau Sabuk Kuiper.

Sabuk Kuiper bukanlah sebuah planet, melainkan kumpulan objek kecil luar angkasa. Menariknya, objek-objek di sabuk ini menyimpan pengetahuan dan misteri soal pembentukan tata surya kita. Berikut ini lima fakta tentang Sabuk Kuiper.

1. Sabuk Kuiper membentang sepanjang 8,22 miliar kilometer

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi kawasan Sabuk Kuiper (unsplash.com/Guillermo Ferla)

Sabuk Kuiper merupakan daerah di tata surya kita yang terletak di luar orbit Neptunus. Dilansir NASA, wilayah ini membentang sejauh 30 sampai 55 AU. Jika dikonversikan ke kilometer, maka lebar sabuk ini adalah 4,48 sampai 8,22 miliar kilometer. Jarak tersebut setara dengan 205.312 kali keliling Bumi.

Sabuk Kuiper terdiri dari objek-objek kecil sisa pembentukan tata surya kita dan menyimpan pengetahuan soal masa lalu tata surya kita. Contohnya, dari Sabuk Kuiper, astronom mengetahui bahwa Neptunus dulunya mengorbit di dekat Matahari. Triton, salah satu bulan Neptunus, dulunya diduga merupakan planet kerdil di Sabuk Kuiper. Astronom percaya bahwa banyak pengetahuan di Sabuk Kuiper yang menunggu untuk diungkap.

2. Ditemukan oleh astronom Belanda berdasarkan spekulasi

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi penemuan Kuiper Belt (unsplash.com/S Widua)

Nama Sabuk Kuiper diambil dari nama seorang astronom Belanda, Gerard Kuiper, yang mempublikasikan jurnal tentang keberadaan Sabuk Kuiper di 1951. Namun, sebenarnya, Gerard Kuiper tidak benar-benar melihat objek-objek di Sabuk Kuiper. Ia membuat hipotesis bahwa ada objek-objek lain di luar Neptunus selain Pluto.

Hipotesis itu kemudian baru bisa dikonfirmasi 4 dekade kemudian, tepatnya pada 1992. Dua astronom, Dave Jewitt dan Jane Luu, menemukan sebuah objek yang lebih jauh dari Pluto dan kemudian dinamai 1992 QB1.

Sejak Dave Jewitt dan Jane Luu, banyak objek ditemukan di luar Neptunus dan Pluto. Hipotesis Gerard Kuiper puluhan tahun lalu terbukti dan membuat namanya diabadikan menjadi nama sabuk di luar Neptunus itu.

3. Pluto bukan satu-satunya planet di Sabuk Kuiper

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi Pluto (unsplash.com/NASA)

Pluto mungkin adalah objek paling kita kenal dibanding objek lainnya di Sabuk Kuiper. Bahkan, sebelum Sabuk Kuiper ditemukan di 1992, Pluto telah lebih dulu ditemukan di 1930. Selama 7 dekade, Pluto dianggap sebagai planet terluar di tata surya kita dan satu-satunya planet di Sabuk Kuiper.

Namun, di era 2000-an, astronom banyak menemukan planet kerdil di Sabuk Kuiper. Dilansir Space, ada lima planet kerdil di Sabuk Kuiper, mereka adalah Pluto, Eris yang sedikit lebih kecil dari Pluto, Haumea, Makemake, dan Quaoar. Keberadaan mereka yang ikut berkontribusi mendepak status Pluto sebagai planet di 2006.

Kelima planet kerdil ini memiliki pasangan atau satelitnya masing-masing. Pluto paling banyak memiliki satelit, yakni Charon, Nix, Styx, Kerberos, dan Hydra. Selain planet, astronom juga menemukan setidaknya ada 80 objek di Sabuk Kuiper yang saling berpasangan.

Baca Juga: Apa itu Awan Oort? Bagian Terluar dari Tata Surya Kita

4. Sabuk Kuiper adalah tempat kelahiran komet

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi komet (unsplash.com/Justin Wolff)

Komet adalah objek luar angkasa berbentuk bola es dan debu yang mengorbit matahari dalam lintasan elips. Pertanyaannya, dari mana komet berasal? Jawabannya adalah Sabuk Kuiper.

Dilansir American Museum of Natural History, Sabuk Kuiper dipenuhi oleh objek-objek es. Objek-objek es tersebut saling menabrakkan diri satu sama lain, mengembun, dan membentuk benda es dengan ukuran dan komposisi seperti komet.

Kemudian, komet tersebut tertarik oleh gravitasi Neptunus, mengarahkannya ke Jupiter, dan tertarik oleh gravitasi Matahari yang membuat mereka mengorbit Matahari. Saat melewati Matahari, es di komet akan menguap, membuatnya jadi tidak aktif, dan menjadi asteroid.

5. Lebih dari 2.000 objek yang telah teridentifikasi di Sabuk Kuiper

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi Arrakoth, objek di Sabuk Kuiper (nasa.gov)

Sabuk Kuiper tidak hanya berisi planet kerdil dan komet saja. Dilansir NASA, astronom telah mengidentifikasi 2.000 objek luar angkasa di Sabuk Kuiper. Beberapa dari mereka memiliki bentuk yang tak biasa, seperti Arrokoth.

Arrokoth pertama kali ditemukan di 2014 oleh NASA. Kemudian pada 2019, pesawat luar angkasa New Horizons mengambil gambar Arrokoth secara detail, dimana sosoknya seperti manusia salju merah. Sejauh ini, Arrokoth adalah objek terjauh dan paling primitif yang pernah dijelajahi pesawat luar angkasa.

Astronom percaya bahwa masih ada jutaan objek di Sabuk Kuiper yang belum terdokumentasikan. Ditambah, masih ada ribuan objek berukuran lebih dari 100 kilometer di Sabuk Kuiper.

6. Sabuk Kuiper bukan objek terjauh di tata surya kita

6 Fakta Sabuk Kuiper, Kawasan yang Menyimpan Sejarah Tata Surya Kitailustrasi Awan Oort (unsplash.com/Bryan Goff)

Mungkin kamu mengira Sabuk Kuiper adalah bagian terluar dari tata surya kita, tapi masih ada lagi objek yang lebih jauh dari Sabuk Kuiper. Ia adalah Oort Cloud atau Awan Oort. Bahkan, Awan Oort ini lebih dulu diprediksi keberadaannya dibanding Sabuk Kuiper.

Dilansir NASA, pada 1950, seorang astronom bernama Jan Oort memberikan hipotesis bahwa beberapa komet datang dari lokasi yang sangat jauh. Lokasi tersebut terdiri dari objek-objek es dan berbentuk seperti bola yang mengelilingi tata surya kita. Kemudian lokasi tersebut dinamai Awan Oort.

Awan Oort terletak sangat jauh, bahkan lebih jauh dari Sabuk Kuiper. Bagian terdalam Awan Oort terletak antara 2.000 hingga 5.000 AU dari Matahari. Sedangkan bagian terluarnya berjarak 10.000 AU dari Matahari. Karena terlalu jauh, masih sedikit hal yang kita ketahui dari Awan Oort.

Faktanya, masih banyak objek yang lebih jauh dari Awan Oort. Masih banyak objek di luar Tata surya kita yang belum kita ketahui dan menyimpan banyak misteri.

Baca Juga: 5 Tempat Terdingin di Tata Surya, Apakah Ada di Bumi?

Pradhipta Oktavianto Photo Verified Writer Pradhipta Oktavianto

Tukang tulis yang menyukai alam dan konservasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya