Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  

Daur ulang plastik perlu perlatan khusus dan biaya mahal

Tidak bisa dipungkiri jika kehadiran plastik telah merevolusi kehidupan manusia. Dilansir Statista, produksi plastik pada 2021 saja mencapai 390,7 juta ton dan meningkat 4% setiap tahunnya. Sayangnya, produksi sebanyak itu juga melahirkan sampah plastik yang banyak.

Kini, sampah plastik menjadi salah satu masalah paling hangat di seluruh dunia. Daur ulang sampah plastik menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Nyatanya, daur ulang plastik tidak semudah yang kita kira lho. Berikut 5 fakta tentang daur ulang plastik.

1. Kurang dari 10% sampah plastik yang didaur ulang di seluruh dunia

Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  ilustrasi sampah plastik di tempat pembuangan (unsplash.com/Vivianne Lemay)

Dilansir United Nations Environment Programme (UNEP), sampah plastik yang telah didaur ulang tidak sampai 10% dari 7 miliar ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 85% berakhir di tempat pembuangan akhir dan tidak terurus.

Tingkat daur ulang di Indonesia sendiri juga tergolong rendah. Dilansir Waste4Change, pada tahun 2019, sampah plastik yang mampu didaur ulang kurang dari 10%! Sedangkan 50% di antaranya tidak terkelola dan tidak terurus. 

2. Pada kenyataannya, tidak semua plastik bisa didaur ulang

Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  ilustrasi tipe-tipe plastik (unsplash.com/Nareeta Martin)

Plastik adalah polimer. Secara teori, karena tersusun atas polimer, semua jenis plastik dapat didaur ulang. Sayangnya, pada kenyataannya, daur ulang plastik sangat bergantung pada beragam faktor, mulai dari teknologi, infrastruktur, permintaan pasar, dan biaya. Pada akhirnya, tidak semua plastik dapat didaur ulang.

Selain itu, plastik terbagi menjadi ke dalam 7 tipe, yakni PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, dan Other. Dilansir SL Recycling, plastik bertipe PET, HDPE, dan PP yang umum didaur ulang. Sedangkan sisanya membutuhkan fasilitas khusus dan plastik bertipe PS (seperti Styrofoam) sangat jarang didaur ulang.

3. Plastik kotor tidak dapat didaur ulang

Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  ilustrasi plastik kotor (unsplash.com/John Cameron)

Tidak semua plastik bisa didaur ulang, begitu pun juga dengan plastik yang kotor. Mendaur ulang plastik kotor akan menurunkan kualitas produk daur ulang plastik. Produk daur ulang yang berkualitas buruk pastinya akan sulit bersaing di pasaran. Lalu bagaimana?

Sebelum didaur ulang, plastik kotor harus lebih dulu dibersihkan. Dilansir National Geographic, beberapa fasilitas daur ulang umumnya mencuci sampah plastik berkali-kali sebelum didaur ulang. Sayangnya, tidak semua sampah plastik kotor bisa didaur ulang. Plastik yang sudah terlalu kotor umumnya akan dipisahkan dan berakhir di tempat pembuangan akhir.

Baca Juga: 7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet Bumi

4. Daur ulang plastik menurunkan kualitas dari plastik

Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  ilustrasi produk plastik daur ulang (unsplash.com/Sigmund)

Jika kamu pikir plastik dapat didaur ulang berkali-kali, maka kamu keliru. Plastik sendiri merupakan rantai polimer. Dilansir TIPA Compostable Packaging, setiap kali plastik didaur ulang, maka rantai polimernya akan semakin pendek dan hal tersebut menyebabkan kualitasnya menurun.

Maka dari itu, umumnya plastik hanya bisa didaur ulang sebanyak 1-6 kali. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas produk plastik daur ulang, umumnya pihak pendaur ulang menambahkan plastik baru ke dalam proses daur ulangnya.

5. Gelas kertas tidak sepenuhnya kertas dan sangat sulit untuk didaur ulang

Tidak Semua Plastik Bisa Didaur Ulang, 5 Fakta Tentang Daur Ulang  ilustrasi gelas kertas (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Tunggu, bukankah kertas merupakan bahan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang dengan mudah? Memang, tapi sayangnya jika bicara soal gelas kertas hal tersebut tidak berlaku. Faktanya, gelas kertas juga mengandung lapisan plastik tipis di bagian dalamnya. Keberadaan plastik ini berfungsi untuk menjaga cairan di dalam gelas agar tak merembes keluar.

Jika kita ingin mendaur ulang gelas kertas, kita harus memisahkan antara lapisan kertas dan lapisan plastik di gelas ini, dan di sinilah bagian sulitnya. Dilansir Sensible Sustainability, memisahkan kedua material tersebut membutuhkan teknologi yang super canggih dan mahal. Bahkan, lebih mudah untuk mendaur ulang botol plastik sekali pakai dibanding gelas kertas.

Saat ini, kita memang hidup di era plastik. Namun, bukan berarti kita harus selalu menggantungkan hidup kita pada plastik. Kita sendiri perlu mengurangi penggunaan plastik dan bijak dalam menggunakan plastik.

Baca Juga: 5 Aplikasi Daur Ulang Sampah, Jaga Lingkungan Bisa dari Rumah

Pradhipta Oktavianto Photo Verified Writer Pradhipta Oktavianto

Seorang penulis random yang hobi mengembara dan mencintai alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya