Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca dan Dampaknya Bagi Kehidupan

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Zelch Csaba)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Zelch Csaba)
Intinya sih...
  • Proses terjadinya efek rumah kaca terdiri dari lima tahapan, dimulai dengan radiasi matahari yang menembus atmosfer dan diserap di permukaan bumi.
  • Pada tahap pertama, sinar matahari yang tidak diserap oleh permukaan bumi akan dipantulkan kembali ke atmosfer, membentuk radiasi inframerah.
  • Gas-gas rumah kaca menyerap panas inframerah yang dipancarkan permukaan bumi, menyebabkan peningkatan suhu rata-rata bumi 1 hingga 5 derajat celcius.

Proses terjadinya efek rumah kaca bukan hal yang instan. Ia diawali dengan tahapan yang tidak sederhana. Patut dicatat bahwa terdapat empat gas utama rumah kaca, gas-gas tersebut adalah karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), dinitrogen oksida (N2O), serta metana (CH4). Selain itu ada juga gas hasil buatan manusia seperti klorifluorokarbon (CFC) dan gas lain yang juga berperan terhadap pembentukan efek rumaha kaca.

Proses terjadinya efek rumah kaca didominasi oleh kenaikan gas CO2 atau karbondioksida. Gas tersebut disebabkan pembakaran bahan bakar fosil minyak (BBM), batu bara, serta bahan bakar organik lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini yang akan mengulas tahapan demi tahapan proses terjadinya efek rumah kaca. 

1. Sinar matahari menembus atmosfer dan diserap bumi

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Pixabay)

Proses terjadinya efek rumah kaca pada pemahaman yang lebih sederhana bisa dipahami dengan matahari yang memancarkan energi radiasi dalam bentuk elektromagnetik, maka sebagian energi yang dipancarkan tersebut akan diserap oleh gas-gas atmosfer dan sisanya akan diteruskan ke permukaan bumi. Bahkan sebagian radiasi matahari juga dipantulkan ke atmosfer oleh permukaan reflektif seperti salju. 

Proses terjadinya efek rumah kaca yang pertama diawali dengan pancaran radiasi matahari yang menembus atmosfer yang kemudian diserap di permukaan bumi. Artinya, suhu panas matahari, dalam panjang gelombang pendek, terperangkap dalam atmosfer bumi yang selanjutnya diserap oleh tanah, pasir, dan air. Sebagian energi yang tidak terperangkap dalam permukaan bumi akan dipantulkan kembali ke arah atmosfer.

2. Sisa energi radiasi matahari diserap bumi membentuk inframerah

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Min An)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Min An)

Proses terjadinya efek rumah kaca membawa peran radiasi matahari berada pada tahapan paling berpengaruh. Setelah sinar matahari menembus atmosfer dan diserap permukaan bumi, maka tingkatan selanjutnya adalah sisa energi matahari kembali diserap bumi dan membentuk inframerah.

Permukaan tanah yang tadinya dipanaskan akan kembali memancarkan radiasi dalam bentuk panas atau radiasi inframerah. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, radiasi inframerah yang dipancarkan permukaan tanah sebagian akan tertahan oleh gas-gas rumah kaca.

3. Penyerapan radiasi inframerah dilakukan oleh gas-gas efek rumah kaca

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Sebastian Voortman)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Sebastian Voortman)

Proses terjadinya efek rumah kaca tidak hanya ditimbulkan oleh gas CO2 saja, tentu ada banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti kerusakan hutan, penggunaan AC yang berlebih, asap kendaratan bermotor, dan hasil pembuangan industri. Pada tahap ini setelah radiasi matahari diserap bumi dan membentuk radiasi inframerah, radiasi tersebut kemudian diserap oleh gas-gas efek rumah kaca.

Pada proses terjadinya efek rumah kaca, artinya gas-gas rumah kaca akan menyerap panas inframerah yang dipancarkan permukaan bumi, menyerap panas radiasi matahari oleh atmosfer, dan menyerap panas yang diserap oleh awan.

4. Radiasi inframerah dipantulkan kembali ke bumi

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Zelch Csaba)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Zelch Csaba)

Proses terjadinya efek rumah kaca memang terdengar cukup pelik, tingkatan demi tingkatan tentunya saling berhubungan. Salah satunya pada tahap ini yang masih berkaitan dengan tahap ke-3.

Setelah radiasi inframerah ditangkap oleh gas-gas rumah kaca, selanjutnya sebagian radiasi inframerah dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga panas akan terperangkap. Proses ini terjadi secara alami yang membuat suhu bumi lebih stabil, tak langsung naik secara drastis.

5. Meningkatnya suhu rata-rata di bumi

ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Brett Sayles)
ilustrasi proses terjadinya efek rumah kaca (pexels.com/Brett Sayles)

Proses terjadinya efek rumah kaca yang terakhir adalah akibat adanya panas yang terperangkap ini peningkatan suhu di bumi menjadi lebih stabil. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, uap air, dan metana berperan untuk menahan radiasi inframerah di atmosfer.

Proses terjadinya efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1 hingga 5 derajat celcius. Jika konsentrasi gas-gas efek rumah kaca dan radiasi inframerah yang terperangkap terus bertambah, maka dapat meningkatkan suhu bumi. 

Efek rumah kaca tentu membawa pengaruh besar terhadap lingkungan seperti perubahan iklik akibat suhu global yang terus meningkat, suhu permukaan laut yang terus meningkat dan berpotensi membahayakan ekosistem laut, juga berpotensi terjadinya pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan laut. 

Proses terjadinya efek rumah kaca memang terdengar kompleks, namun dengan memahami proses dan akibatnya justru dapat menjadi pengetahuan yang membuat kita lebih sadar akan bahayanya efek rumah kaca. Namun, dibalik dampak negatifnya, efek rumah kaca memberikan pengaruh positif untuk menjaga suhu bumi terus stabil dan melindungi bumi dari radiasi ultraviolet. 

Referensi:

Dewinta Fresilia. Mekanisme Terbentuknya Lapisan Gas Rumah Kaca. Jurnal Pendidikan, Sains, dan Teknologi. https://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/article/view/1662

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sarifatul Ula
EditorSarifatul Ula
Follow Us