5 Fakta Parotia, Burung Penari Endemik Pulau Papua

Satu famili dengan cenderawasih

Pulau Papua merupakan salah satu daerah dengan biodiversitas yang tinggi. Berdasarkan sebuah artikel yang diterbitkan tahun 2020 di jurnal ilmiah Nature, Papua adalah pulau yang paling kaya dengan keanekaragaman tumbuhan. Selain itu, Pulau Papua merupakan habibat dari hampir 300.000 spesies serangga dan lebih dari 700 spesies burung.

Salah satu spesies burung endemik Pulau Papua yang paling dikenal adalah burung cenderawasih. Nah, selain cenderawasih salah satu burung endemik dari Pulau Papua adalah burung parotia. Yuk, kenali seperti apa burung parotia ini!

1. Anggota famili Paradisaeidae

5 Fakta Parotia, Burung Penari Endemik Pulau PapuaBurung parotia Lawes (flickr.com/mc_images)

Burung parotia masih satu kerabat dengan cenderawasih karena sama-sama anggota famili Paradisaeidae. Secara rinci, inilah klasifikasi ilmiah dari parotia:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Passeriformes
  • Famili: Paradisaeidae
  • Genus: Parotia

2. Parotia jantan memiliki ciri unik di kepalanya

5 Fakta Parotia, Burung Penari Endemik Pulau PapuaWestern parotia (flickr.com/Kumar Yadav)

Burung parotia jantan memiliki karakteristik khusus di bagian kepalanya berupa 6 bulu jambul. Bulu ini tampak seperti kawat yang ujungnya berbentuk oval. Nama Parotia pun juga diambil dari ciri ini. Kata parotia terdiri dari par yang berarti "dekat" dan ōtos yang berarti "telinga".

Sebagian besar bulu parotia berwarna hitam, tetapi di bagian tenggorokan berwarna cerah dan ada kombinasi warna. Selain itu warna bulunya juga mengkilap. Bulu-bulu parotia ini bisa mengembang menyerupai rok.

3. Parotia jantan melakukan tarian untuk menarik pasangan

https://www.youtube.com/embed/rX40mBb8bkU

Pada masa kawin, burung parotia jantan melakukan tarian mirip balerina yang bertujuan untuk menarik betina. Tak cuma itu, parotia jantan juga membersihkan area "pertujukan" sebelum memulai tariannya, lho. Saat menari, burung ini mengembangkan bulu-bulunya hingga mirip rok dan meloncat-loncat serta menggerak-gerakkan kepalanya.

4. Terdapat 6 spesies parotia

5 Fakta Parotia, Burung Penari Endemik Pulau PapuaParotia berlepschi (flickr.com/ci_singapore)

Ada 6 spesies parotia yang berhasil diidentifikasi sejauh ini. Berdasarkan perbedaan ciri tubuh yang dimilikinya, inilah 6 spesies parotia yang ada di Pulau Papua:

  1. Parotia sefilata dengan nama umum parotia Arfak atau Western parotia
  2. Parotia caroleae atau parotia Karola
  3. Parotia berlepschi, dulu dianggap sebagai subspesies parotia Karola sebelum ditetapkan menjadi spesies tersendiri setelah adanya penemuan baru
  4. Parotia lawesii atau nama umumnya parotia Lawes
  5. Parotia helenae atau parotia Timur
  6. Parotia wahnesi dengan nama umum parotia Wahnes

5. Habitat dan persebaran parotia berbeda-beda antar spesies

5 Fakta Parotia, Burung Penari Endemik Pulau PapuaParotia Arfak betina (flickr.com/nvoaden)

Walaupun sama-sama terdapat di Pulau Papua, spesies Parotia tidak tersebar di seluruh kawasan. Parotia Arfak misalnya, hanya ditemukan di Hutan Pegunungan Vogelkop dan Semenanjung Wandame Provinsi Papua Barat. Salah satu parotia yang paling berwarna-warni yaitu parotia Karola menghuni pegunungan di tengah-tengah Pulau Papua. Spesies berlepschi yang hampir mirip dengan parotia Karola pernah dijumpai di Pegunungan Foja Papua.

Sementara itu, tiga lainnya merupakan spesies endemik Papua Nugini. Parotia Lawes tersebar dan endemik di hutan-hutan pegunungan bagian tenggara dan timur Papua Nugini. Parotia Timur juga menghuni hutan-hutan pegunungan bagian tenggara Papua Nugini. Parotia Wahnes berhabitat di hutan-hutan Semenanjung Huon dan Pegunungan Adelbert yang terletak di Papua Nugini bagian timur laut.

Nah, itulah beberapa informasi tentang burung parotia. Unik dan menarik, bukan?

Baca Juga: 10 Hewan Ini Memiliki Bagian Tubuh yang Berbeda dari Hewan Lainnya!

Rasyi Fauzia Photo Verified Writer Rasyi Fauzia

Living my life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya