Selain menelan biaya yang luar biasa, mengirim manusia ke bulan juga memiliki risiko yang besar. That's why, banyak badan antariksa yang menggunakan robot penjelajah karena lebih murah dan aman.
Untuk bisa tinggal di bulan, manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas. Untungnya, tanah bulan mengandung 42 persen oksigen. Dengan menggunakan panas dan listrik, oksigen bisa "dipanen" oleh robot.
Bagaimana dengan air? Air bisa "diciptakan" dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen. Mengutip Institute of Physics, hidrogen bisa dikirimkan dari bumi dalam bentuk cair. Namun, opsi ini terlalu mahal dan merepotkan.
Akan lebih baik jika manusia bisa menemukan air di bulan. Walaupun bulan tidak memiliki air dalam bentuk cair, tetapi terdapat es di permukaan bulan.
Apakah kita bisa menanam tanaman di bulan? Sayangnya, tanah bulan seperti pasir yang sangat halus dan berdebu, yang bisa mengikis akar tanaman. Selain itu, tanah bulan juga mengandung banyak logam beracun dan senyawa lain yang berbahaya bagi tanaman.
Manusia tidak kekurangan akal. Berdasarkan eksperimen, menambahkan kotoran manusia ke dalam tanah bulan bisa mengikat logam dan senyawa beracun, menambah nutrisi, serta membantu menahan air. Manusia juga perlu membawa cacing tanah karena bisa mendaur ulang bahan organik dan memperbaiki struktur tanah.
Sekilas rencana ini terlihat lebih masuk akal lantaran masalah jarak antara bumi ke bulan yang lebih dekat dibandingkan ke Mars. Alih-alih berambisi untuk meneliti planet Mars dan membuat koloni manusia di sana, membangun rumah di bulan terkesan lebih berada pada jangkauan.