Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Resam: Tanaman dari Paku-Pakuan untuk Bahan Baku Kerajinan

Ilustrasi daun tanaman resam (commons.m.wikimedia.org/harum.koh)
Intinya sih...
  • Tanaman resam bermanfaat untuk kerajinan tangan dan perangkap ikan
  • Resam memiliki ciri khas daun menyirip, serat lunak, dan pertumbuhan invansif
  • Tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan tanaman hias

Semua pasti mengetahui tanaman paku-pakuan bukan? Tanaman yang hampir tersebar di seluruh belahan dunia ini memiliki beragam jenis. Bahkan, tanaman ini bisa bermanfaat jika diolah dengan tepat. Seperti salah satunya tanaman resam, yang di Indonesia digunakan sebagai bahan membuat kerajinan tangan. 

Tanaman resam berasal dari keluarga Gleicheniaceae yang tergolong dari tanaman paku-pakuan. Resam (Dicranopteris linearis) khususnya di Indonesia banyak tumbuh pada tebing dan menutupinya. Seperti di tebing tepian jalan pada dataran sedang hingga tinggi. Mungkin kamu pernah menjumpainya bukan? Seperti apa tanaman resam yang sangat bermanfaat ini? Simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Tergolong keluarga paku-pakuan

Ilustrasi tanaman resam (commons.m.wikimedia.org/Filo gèn')

Meskipun berada dalam keluarga tanaman paku-pakuan, resam memiliki ciri-ciri tersendiri yang bisa di bedakan dari tanaman paku-pakuan lainnya. Adapun ciri utama yang dapat dikenali dari tanaman resam adalah bentuk daunnya. Yaitu, daunnya yang terletak menyirip dan berjajar dua serta tangkainya kecil dan bercabang. 

Daun yang berwarna hijau memiliki bentuk yang helaian seperti garis dengan ujung yang meruncing. Selain itu, juga memiliki bagian batang yang berserat lunak. Batang tersebut berwarna cokelat sampai cokelat kehitaman ketika sudah tua. 

2. Banyak ditemukan pada daerah tropis dan subtropis

Ilustrasi tanaman resam yang tumbuh liar (commons.m.wikimedia.org/John Game)

Tanaman yang juga disebut liar ini, bisa dijumpai pada wilayah baik tropis maupun subtropis di Asia dan Pasifik. Seperti dijelaskan dalam Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan, tanaman resam tumbuh liar yang bisa ditemukan pada daerah lembab. Seperti pada tebing-tebing yang teduh. Bahkan juga tumbuh di sekitar perkebunan karet maupun sawit. 

Resam juga disebut tanaman invansif, karena pertumbuhannya di tanah yang mendominasi. Sehingga tumbuhan lain jadi terhambat perkembangannya. Biasanya mereka tumbuh pada ketinggian sekitar 200-1.500 meter diatas permukaan laut. Serta tumbuh merambat atau merayap sehingga membentuk belukar.

3. Bahan baku kerajinan

Ilustrasi kerajinan anyaman (commons.m.wikimedia.org/Edi Wibowo)

Tanaman resam yang juga disebut tanaman paku andam ini memiliki manfaat tersendiri bagi masyarakat. Meskipun dianggap tanaman liar dan juga mengganggu, tanaman ini dimanfaat sebagai bahan baku pembuatan kerajinan anyaman, kerajinan tangan lainnya hingga perangkap ikan. 

Bagian batang tanaman adalah yang biasa digunakan membuat kerajinan. Salah satu yang paling terkenal adalah songkok atau kopiah dari resam. Dilansir dalam sebuah Laporan Akhir Politeknik Manufaktur Negeri, Bangka Belitung, pemanfaatan resam sebagai bahan baku kerajinan berdasarkan kekuatan daya tariknya. Bahwa kekuatan daya tarik resam cukup baik dan tidak kalah kuat dibandingkan dengan serat rotan. Dan hal ini dibuktikan dengan menggunakan mesin tarik 10 N. 

serat resam yang digunakan pada batang yang sudah tua dan berwarna hitam. Yang bagian dalamnya terdapat serat lunak untuk bahan kerajinan. Serat resam sebelum dikupas memiliki lebar sekitar 3-4 mm dengan panjang sekitar 7 m yang tergantung cara mengambilnya. Sedangkan setelah dikupas memiliki lebar sekitar 2-4 mm dengan tebal sekitar 1,5-2,5 mm. 

4. Dapat digunakan untuk obat maupun tanaman hias

Ilustrasi tanaman resam (commons.m.wikimedia.org/Filo gèn')

Selain sebagai bahan baku pembuatan kerajinan, tanaman resam juga dimanfaatkan untuk obat hingga menjadi tanaman hias. Hal ini disebutkan dalam jurnal Berkala Sainstek, biasanya masyarakat memanfaatkan bagian daun resam untuk pengobatan secara tradisional. Seperti pengobatan luka hingga untuk demam dengan cara merebus daunnya. 

Hal tersebut disebutkan bahwa terdapat aktivitas biologis pada tanaman resam seperti kandungan metabolit sekunder padanya. Metabolit sekunder tersebut berupa flavonoid, alkaloid, saponin, steroid, quinon dan tanin. Sehingga, tanaman resam bisa memberikan beberapa aktivitas seperti antiinflamasi, antibakteri, antijamur maupun antivirus. 

Selain itu, tanaman resam juga bisa dijadikan tanaman hias. Dijelaskan bahwa tanaman ini juga memberikan manfaat sebagai penyubur tanah di tempat tumbuhnya hingga memiliki kemampuan menyerap racun di sekitar pertumbuhannya. 

Nah, sekarang kamu sudah mengenal tanaman resam, ya. Tanaman yang dianggap hama karena pertumbuhannya yang mengganggu. Namun, di tangan masyarakat yang tepat, tanaman ini bermanfaat untuk berbagai macam kerajinan hingga berguna untuk kesehatan. Akan tetapi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk manfaat kesehatan, supaya bisa digunakan secara tepat. Semoga bermanfaat!

Referensi:

Bukit, E. S. (2024). Mengenal Tanaman Resam dan Banyak Manfaat. Diakses Maret 2025.
Rachma, N. P. (2015). Paku Resam. Diakses Maret 2025.
Suwandi, M. K., & Salmi. (2023). Gleichenia linearis (Burm.) C. B. Clarke Leaves Extract Potent as a Medicinal Plant Based on Its Phytochemical Profile and The Total Phenolic Content. Berkala Sainstek, 11(2). Diakses Maret 2025.
Suwanto, D. E. A., Subhan, M., & Indah, R. P. (2022). Pengaruh Varian Fraksi Volume Serat Resam dan Serbuk Kayu Seruk/Medang Gatal Terhadap Uji Tarik dan Uji Impact Komposit. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan. Diakses Maret 2025.
Wonderful Pangkalpinang. (2025). Kopiah Resam. Diakses Maret 2025.
Zakaria. (2023). Analisis Pemanfaatan Serat Resam dengan Matrik Polyester sebagai Bahan Alternatif Peredam Suara. Laporan Akhir, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung. Diakses Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunik Empu Apriliani
EditorNunik Empu Apriliani
Follow Us