6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitas

Gigih memperjuangkan akses kesetaraan untuk kaum disabilitas

Penyandang disabilitas perlu mendapatkan perhatian khusus agar hak-hak mereka diakui dan mendapat perlakuan setara dengan individu lainnya. Salah satu tokoh yang dengan tekun memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas adalah Judith Heumann. Ia berperan aktif dalam menyuarakan hak-hak mereka dan memperjuangkan akses yang setara di segala aspek kehidupan. Melalui advokasinya, Heumann membuka pintu perubahan dan menciptakan momentum dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.

Dengan membawa isu-isu disabilitas ke arena global, Heumann telah memimpin perubahan kebijakan dan peningkatan aksesibilitas. Upayanya memastikan bahwa masyarakat secara umum menghormati dan menghargai hak-hak individu penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa sejajar dengan manusia pada umumnya. Berikut adalah enam fakta tentang Judith Heumann, seorang perintis dalam advokasi hak penyandang disabilitas. Keep scrolling!

1. Bagi Heumann, disabilitas bukan sebuah tragedi

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitaspotret Judith Heumann dalam Outstanding Leadership in Disability Law 2019 (commons.wikimedia.org/Bailey Hill)

Judith Heumann, lahir di Philadelphia pada 18 Desember 1947, adalah anak tertua dari pasangan imigran Yahudi Jerman, Werner dan Ilse Heumann. Dibesarkan di Brooklyn, New York, bersama dua adik, kakaknya Joseph menjadi seorang profesor film dan penulis. Namun, sayangnya, banyak anggota keluarganya, termasuk kakek-nenek dan kakek buyutnya, menjadi korban Holocaust.

Heumann mengandalkan kursi roda sepanjang hidupnya karena polio pada usia 18 bulan. Meskipun disabilitas dianggap tragis, ia menolak pandangan itu dan menyatakan hidup dengan kursi roda bukanlah tragedi, asalkan masyarakat menyediakan fasilitas yang diperlukan. Bersama orang tuanya, Heumann melawan ketidaksetujuan sekolah lokal yang menolaknya karena dianggap berbahaya. Setelah perjuangan panjang, ia berhasil membatalkan kebijakan tersebut pada tahun 1961, memungkinkannya melanjutkan ke sekolah menengah.

2. Aktif terlibat dalam legislasi yang memperjuangkan hak kaum disabilitas

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitaspotret Judith Heumann, menyuarakan isu disabilitas di konferensi (commons.wikimedia.org/Senado Federal)

Heumann diakui berkat kontribusinya dalam menyusun legislasi bersejarah bagi komunitas disabilitas, seperti Individuals with Disabilities Education Act, Americans with Disabilities Act (ADA), dan Rehabilitation Act. Pada 1970, Heumann menghadapi diskriminasi saat ditolak izin mengajar di New York, namun berhasil mengatasi hal tersebut melalui tindakan hukum tanpa persidangan.

Sebagai pendiri Berkeley Center for Independent Living pada 1975, Heumann memimpin Gerakan Living Independen, berjuang untuk akses penuh individu disabilitas terhadap fasilitas sumber daya dan terlibat aktif dalam organisasi hak disabilitas global seperti World Disability Institute.

3. Ditunjuk langsung oleh Mantan Presiden AS Barack Obama menjadi penasihat pertama dari kaum disabilitas

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitaspotret Judith Heumann berpartisipasi di sebuah konferensi NCAPEC Women (commons.wikimedia.org/East Asia and Pacific Media Hub))

Karir Heumann tidak berhenti begitu saja. Setelah terlibat dalam menyoroti isu-isu hak disabilitas, karirnya melejit dan menanjak. Dia mulai dikenal di mata publik melalui berbagai jabatan yang pernah dipegangnya, termasuk sebagai asisten sekretaris di Departemen Pendidikan pada tahun 1993-2001.

Dari tahun 2002 hingga 2006, Heumann menjadi penasihat pertama dari kalangan disabilitas dan pengembangan pertama Bank Dunia. Pada tahun 2010, mantan Presiden Barack Obama menunjuk Heumann sebagai penasihat khusus pertama untuk hak-hak disabilitas internasional di Departemen Luar Negeri.

4. Menghembuskan nafas terakhir pada 4 Maret 2023 dan berhasil mengeluarkan sebuah karya memoar

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitasbanner serial Crip Camp (judithheumann.com)

Judith Heumann menjadi sorotan dalam film dokumenter Netflix "Crip Camp: A Disability Revolution," yang meraih penghargaan pada 2020. Selain penampilannya dalam film tersebut, Heumann memberikan TedTalk tentang hak disabilitas pada 2016 dan muncul di "The Daily Show with Trevor Noah" pada 2020.

Meskipun meninggal pada 4 Maret 2023 di usia 75 tahun, warisannya terus diperkuat melalui karya-karyanya yang mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dengan disabilitas serta perjuangan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

5. Menyuarakan hak disabilitas melalui podcast The Heumann Perspective

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum DisabilitasPodcast The Heumann Perspective (mollyjoyce.com)

Pada Maret 2021, Judith Heumann memproduksi podcast setiap dua minggu sekali yang bertajuk The Heumann Perspective, di mana ia berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang menciptakan perubahan dalam komunitas penyandang disabilitas dan orang-orang yang mendukung mereka. Podcast ini dimulai setiap episodenya dengan musik pembuka dari seniman bernama Lachi, dan menghadirkan berbagai tamu, termasuk pembuat film James LeBrecht, aktivis Lydia XZ Brown, Leroy F. Moore Jr., model Jillian Mercado, pencipta Spencer West, dan banyak lainnya.

6. Menerima sederetan penghargaan yang membuat dirinya menjadi wanita inspiratif dari kalangan disabilitas

6 Fakta Judith Heumann, Penggagas Hak-Hak Kaum Disabilitaspotret Judith Heumann masuk dalam BBC 100 tahun 2022 (bbc.com)

Judith Heumann meraih sejumlah penghargaan prestisius, seperti Penghargaan Pelopor Kemanusiaan 2022 dari Organisasi Hari Kewirausahaan Perempuan yang diakui di PBB dan Kongres AS. Pada tahun yang sama, ia dinobatkan sebagai salah satu perempuan yang masuk dalam jajaran 100 Wanita BBC dan menjadi Woman of the Year versi Majalah Time 2020. Selain itu, Heumann juga dianugerahi gelar doktor kehormatan, termasuk dari Brooklyn College dan New York University, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam advokasi hak disabilitas.

Dengan kegigihan Heumann dalam melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang menimpa padanya, banyak orang mulai terinspirasi untuk turut berkontribusi dalam mencapai inklusivitas dan pemenuhan hak bagi kaum disabilitas. Penting untuk terus mengakui peran Heumann dan tokoh serupa di masa sekarang, mengingat perjuangan ini belum berakhir. Mari kita ilhami dedikasi Heumann dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan diverse tanpa membeda-bedakan kondisi fisik dan mental setiap individu.

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Kelaparan sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Reyvan Maulid Photo Verified Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya