Kasus Flu Burung Pertama di Kawasan Antartika Terkonfirmasi

Bisa berdampak pada satwa di Bird Island

Flu unggas yang sangat fatal dan menular (HPAI) telah dikonfirmasi pada populasi skua coklat di Bird Island, Georgia Selatan. Ini menjadi kasus pertama yang diketahui di wilayah Antartika.

Setelah adanya beberapa burung yang sakit dan mati tanpa sebab, staf British Antarctic Survey (BAS) di Bird Island mengambil sampel untuk pengujian.

Hasil swab tersebut dikembalikan ke Inggris dan diuji oleh laboratorium Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan di Weybridge, dan memiliki hasil positif. Berita ini disampaikan melalui siaran resmi oleh British Antartica Survey pada 23 Oktober 2023. 

Kehadiran HPAI di Bird Island mungkin disebabkan oleh migrasi

Kasus Flu Burung Pertama di Kawasan Antartika Terkonfirmasiilustrasi migrasi burung (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Penularan alami merupakan cara utama penyebaran HPAI. Kemungkinan besar penyebaran penyakit ini disebabkan oleh kembalinya unggas dari migrasi ke Amerika Selatan, yang merupakan negara dengan jumlah kasus HPAI yang tinggi.

BAS dan Pemerintah Georgia Selatan & Kepulauan Sandwich Selatan (GSGSSI) tetap waspada terhadap kasus-kasus lebih lanjut. Saat ini, program sains dan program kunjungan masih terus berlanjut dengan langkah-langkah biosecurity yang ditingkatkan.

BAS bekerja sama dengan GSGSSI dan dipandu oleh rencana respons berjenjang untuk memantau serta mengelola wabah ini. Versi terbaru dari protokol ini telah dirilis di Buku Panduan Biosecurity GSGSSI.

Keamanan penelitian di Bird Island ditingkatkan

Kasus Flu Burung Pertama di Kawasan Antartika Terkonfirmasiilustrasi burung pelikan (unsplash.com/David Clode)

BAS mengoperasikan dua stasiun penelitian di Georgia Selatan, termasuk satu di Bird Island di mana kasus-kasus yang dikonfirmasi teridentifikasi. Akibat terkonfirmasinya kasus HPAI, sebagian besar pekerjaan lapangan yang melibatkan penanganan hewan telah dihentikan.

Langkah-langkah biosecurity yang ada terus dilakukan, termasuk peningkatan pembersihan pakaian dan peralatan lapangan.

Elemen-elemen penting dari program sains yang lebih luas di Bird Island terus diawasi dengan hati-hati. Ini termasuk pemantauan jangka panjang terhadap predator laut seperti elang laut pengembara, elang laut alis hitam, elang berkepala abu-abu, penguin makaroni, dan penguin gentoo.

Pengamatan ini menjadikan Bird Island sebagai salah satu koloni burung laut yang paling diawasi secara ketat di dunia. Ini menjadikannya sebagai tempat penting bagi para ilmuwan dan pegiat konservasi dengan indikator perubahan spesies.

 

Sejauh ini, dampak HPAI di Georgia Selatan tidak dapat diperkirakan karena pola penularannya sangat bervariasi. GSGSSI dan BAS akan terus bekerja sama memantau dampak satwa liar di Bird Island dan potensi penyebarannya ke wilayah lain.

Baca Juga: Diserang Jamur, Pisang Cavendish Terancam Punah

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya