Mamalia Bertelur Ditemukan Kembali di Papua Setelah 62 Tahun

Echidna merupakan binatang penting dalam sejarah evolusi

Lebih dari 60 tahun setelah terakhir kali terlihat, tim peneliti dari Expedition Cyclops telah menemukan kembali mamalia bertelur di salah satu wilayah yang paling belum dijelajahi di dunia.

Echidna berparuh panjang Attenborough pertama kali ditangkap untuk pertama kalinya dalam foto dan rekaman video melalui ekspedisi ini. Tangkapan tersebut didapatkan menggunakan kamera jejak jarak jauh yang dipasang di Pegunungan Cyclops, Provinsi Papua, Indonesia. 

Mengerahkan lebih dari 30 kamera

Mamalia Bertelur Ditemukan Kembali di Papua Setelah 62 Tahunilustrasi penampakan Echidna (expeditioncyclops.org)

Ekspedisi ini dipimpin oleh Dr. James Kempton, ahli biologi dari University of Oxford. Tim Kempton mengerahkan lebih dari 30 kamera jebakan untuk mencari binatang jenis echidna tersebut.

Mereka telah menduga keberadaannya karena adanya lubang di tanah yang digunakan hewan tersebut untuk mencari cacing.

“Perasaan pertama yang dirasakan sangat melegakan, karena kami telah berusaha keras dan mengira mereka ada, namun kami membutuhkan bukti nyata untuk pembuktian ilmiah,” kata Kempton, seperti dilansir NBC News.

Kempton mengatakan status hewan echidna yang terancam punah kemungkinan besar tidak akan berubah dalam jangka waktu lama. Mereka juga tidak dilindungi Undang-Undang Indonesia.

Upaya perubahan itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Expedition Cyclops mengikutsertakan lebih dari enam mitra lokal dalam proyek penelitiannya. Ini termasuk kelompok masyarakat adat, mahasiswa dan organisasi pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kenapa Paus Termasuk Mamalia? Ini Penjelasannya!

Echidna merupakan binatang penting dalam sejarah evolusi

Echidna berparuh panjang Attenborough merupakan salah satu binatang penting dalam sejarah evolusi. Mereka dinilai sebagai binatang yang sangat unik dan rapuh yang sudah ada lebih dari 200 juta tahun.

Echidna bersifat monotremata. Itu artinya mereka satu-satunya kelompok mamalia hidup yang bertelur dan tidak melahirkan anak. Hanya ada lima spesies monotremata yang ada, termasuk platipus dan empat spesies echidna lainnya.

"Bagi seorang ahli biologi, gagasan bahwa cabang tersebut bisa punah merupakan sebuah tragedi besar," kata Kempton

"Ini adalah sejarah evolusi yang tidak akan pernah bisa diperoleh kembali." tambahnya. 

 

Menemukan kembali echidna berparuh panjang Attenborough hanyalah salah satu tujuan dari Ekspedisi Cyclops. Para peneliti juga berangkat untuk menyelidiki asal usul keanekaragaman hayati di Pegunungan Cyclops. Mereka telah kembali dengan membawa ratusan spesies serangga baru, setidaknya dua spesies katak baru, dan satu spesies udang baru yang hidup di darat dan di pepohonan.

Baca Juga: Termasuk Mamalia, Kenapa Paus Mati Saat Berada di Darat?

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya