NASA Berhasil Bawa Sampel Asteroid Pertama ke Bumi

Bantu ilmuwan untuk memahami senyawa organik

Setelah bertahun-tahun, kerja keras tim OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security – Regolith Explorer) NASA, kapsul batu dan debu yang dikumpulkan dari asteroid Bennu akhirnya tiba di Bumi. Berita ini diumumkan dalam siaran pers resmi di laman NASA.

Pesawat itu mendarat pada hari Minggu pukul 08:52 MDT, di area yang ditargetkan di Department of Defense’s Utah Test and Training Range dekat Salt Lake City.

Sampel yang dikumpulkan dari Bennu diharapkan dapat membantu para ilmuwan di seluruh dunia dalam membuat penemuan. Ini juga akan membantu peneliti untuk lebih memahami tentang pembentukan planet dan asal usul bahan organik yang menyebabkan kehidupan di Bumi.

1. Sampel diperkirakan berukuran 250 gram

NASA Berhasil Bawa Sampel Asteroid Pertama ke Bumiilustrasi asteroid (pixabay.com/WikiImages)

Sampel Bennu diperkirakan berukuran 8,8 ons, atau 250 gram. Sampel asteroid ini akan diangkut dalam tabung yang belum dibuka dengan pesawat ke Johnson Space Center NASA di Houston pada hari Senin, 25 September. Ini merupakan kejadian penting untuk dunia sains.

"Kami sangat tertarik dengan jejak kimia molekuler organik," ucap Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx, kepada The Verge.

Ia dan timnya ingin memahami lebih lanjut tentang bahan kimia dan hubungannya dengan biologi yang ada pada makhluk hidup saat ini, contohnya asam amino.

2. Membantuk ilmuwan memahami model pembentukan tata surya

Lebih lanjut, sampel asteroid ini akan membantu ilmuwan memahami model pembentukan tata surya. Dengan pengetahuan tersebut, ilmuwan akan memiliki informasi lebih lanjut tentang bahan penyusun dasar kehidupan. Bahan tersebut juga sering disebut sebagai senyawa organik.

Salah satu teori yang dipercaya adalah senyawa organik bisa saja tiba di Bumi miliaran tahun yang lalu dan dibawa oleh asteroid. Teori ini sudah ada selama beberapa dekade, namun para ilmuwan memerlukan akses terhadap material asteroid.

Mengunjungi asteroid menggunakan pesawat ruang angkasa merupakan langkah awal yang baik. Akan tetapi, untuk melakukan analisis mendetail seperti yang diinginkan para ilmuwan, diperlukan laboratorium yang jauh lebih besar. Ini lah mengapa sampel asteroid perlu dibawa kembali ke Bumi. 

Baca Juga: NASA Selesaikan Eksperimen untuk Membuat Oksigen di Mars

3. Sampel asteroid memberikan gambaran lebih detail

NASA Berhasil Bawa Sampel Asteroid Pertama ke Bumiilustrasi asteroid (pixabay.com/Frantisek_Krejci)

Manfaat lain dari pengambilan sampel ini adalah penelitian terhadap potongan materi yang datang dari luar angkasa tanpa jatuh terlebih dahulu ke Bumi. Selama ini, ilmuwan hanya bisa meneliti asteroid yang sudah jatuh ke Bumi.

Walaupun penelitian terhadap meteorit yang jatuh di Bumi tetap bisa dilakukan, ada dua masalah utama terkait pendekatan ini. Pertama, ketika sebuah meteorit jatuh, ilmuwan tidak mengetahui konteks dari mana ia berasal di tata surya. Para peneliti tidak dapat mengetahui asal-usulnya, atau melihat benda lain yang berada di dekatnya.

Kedua, saat meteorit melewati atmosfer bumi dan mendarat, meteorit tersebut mungkin telah membawa materi di sepanjang perjalanannya dan terkontaminasi oleh lingkungan setempat, contohnya atmosfer Bumi.

Dengan sampel yang dibawa langsung dari asteroid Bennu, ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait konteks eksistensi asteroid tersebut. 

 

 

Sampel asteroid Bennu yang berhasil dibawa ke Bumi merupakan langkah besar bagi dunia sains. Ilmuwan bisa mendapatkan gambaran yang lebih luas terkait senyawa organik pembentuk kehidupan.

Baca Juga: Nasa Prediksi Asteroid Bennu akan Tabrak Bumi di Masa Depan

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya