PBB: Separuh Populasi Dunia Rentan Terdampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim berdampak pada kesehatan

Perubahan iklim atau climate change menjadi masalah yang kian membesar dari waktu ke waktu. Cuaca ekstrem dan gelombang panas yang baru-baru ini terjadi merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum lama ini mengatakan bahwa separuh penduduk dunia sangat rentan terhadap perubahan iklim. Laporan tersebut diungkapkan dalam Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada 20 Maret 2023.

1. Tantangan mengatasi perubahan iklim semakin besar

PBB: Separuh Populasi Dunia Rentan Terdampak Perubahan Iklimilustrasi penebangan liar (unsplash.com/roya ann miller)

Dalam tweet yang mengacu pada laporan IPCC, Secretary-General PBB, António Guterres, mengatakan bahwa "bom waktu iklim" sedang berdetak. IPCC melaporkan bahwa tantangan dalam menjaga tingkat pemanasan di atas tingkat praindustri menjadi lebih sulit dalam beberapa tahun terakhir.

Ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang telah memompa lebih banyak gas rumah kaca ke atmosfer. Menurut laporan tersebut, pembakaran bahan bakar fosil selama lebih dari satu abad, serta penggunaan lahan dan energi yang tidak berkelanjutan, telah menyebabkan pemanasan global 1,1° Celcius di atas tingkat praindustri.

2. Perubahan iklim sangat berdampak pada kesehatan

PBB: Separuh Populasi Dunia Rentan Terdampak Perubahan Iklimilustrasi anak (unsplash.com/Ben Wicks)

Menurut PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), krisis iklim telah berdampak buruk pada kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

"Dalam dekade terakhir, kematian akibat banjir, kekeringan dan badai 15 kali lebih tinggi di daerah yang sangat rentan," ucap Aditi Mukherji, peneliti manajemen air dan salah satu penulis laporan baru IPCC dalam sebuah rilis.

Stres panas, saat tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri, adalah penyebab utama kematian terkait cuaca di Wilayah Eropa. Berdasarkan data negara yang didapatkan sejauh ini, diperkirakan setidaknya 15.000 orang meninggal karena panas di tahun 2022.

Suhu ekstrem juga dapat memperburuk kondisi kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan serebrovaskular, serta kondisi terkait diabetes.

Baca Juga: #TeenSpace: Kenapa Remaja Susah Tidur di Malam Hari? Ini Penjelasannya

3. Perlu adanya langkah efektif

PBB: Separuh Populasi Dunia Rentan Terdampak Perubahan Iklimilustrasi kolaborasi (unsplash.com/krakenimages)

Menurut laporan tersebut, ada beberapa pilihan efektif yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu manusia beradaptasi dengan perubahan iklim. Ini termasuk perubahan dalam industri makanan dan transportasi.

Hal-hal seperti komitmen politik dan kerja sama internasional juga penting untuk aksi iklim yang efektif. Pemahaman terhadap konsekuensi konsumsi berlebihan juga menjadi kunci dalam menangani perubahan iklim.

Salah satu contohnya adalah akses untuk energi bersih dan teknologi yang bisa membantu meningkatkan kesehatan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. 

 

Penanganan perubahan iklim memberikan tantangan yang lebih besar dengan setiap peningkatan pemanasan. Langkah efektif dan tepat menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan bumi kita.

Baca Juga: 7 Fakta Metana, Gas yang Bertanggung Jawab Atas Perubahan Iklim

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya