Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!

Tumbuhan dan hewan akan hidup lebih keras di ekosistem ini

Ekosistem gurun atau banyak yang dikenal dengan padang pasir sebagai salah satu ekosistem darat. Saat kamu mendengar ekosistem gurun, pasti yang terpikir adalah padang pasir yang panas dengan bebatuan dan pasir. Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak semuanya benar karena tidak semua padang pasir memiliki suhu panas.

Ekosistem gurun menjadi sebuah ekosistem yang dapat kamu temukan di Bumi dengan lingkungannya yang sangat kering. Daripada tempat yang lain, gurun memperoleh air yang paling sedikit. Inilah yang membuat hanya beberapa hewan dan tumbuhan yang dapat hidup di hidup di tempat ini. Pada informasi ini, akan menjelaskan mengenai ciri-ciri ekosistem gurun. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian ekosistem gurun

Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!ilustrasi gurun pasir (unsplash.com/@chinkinthearmour)

Sebelum membahas lebih dalam mengenai ekosistem gurun kamu perlu memahami terlebih dahulu tentang ekosistem. Melansir Earth Reminder, ekosistem merupakan komunitas seluruh organisme hidup dan tak hidup yang berinteraksi satu sama lain di wilayah tertentu. Organisme hidup ini meliputi semua organisme, tumbuhan, dan hewan. Sedangkan, organisme tak hidup mencakup lingkungan fisik seperti, udara, matahari, iklim, atmosfer, dan lainnya. 

Dalam Earth Reminder, juga menjelaskan bahwa  gurun merupakan salah satu daerah daratan paling kering yang memperoleh curah hujan yang sangat sedikit setiap tahunnya. Tanah yang memiliki curah hujan sangat sedikit sepanjang tahun dapat diukur dari ukurannya yang kurang dari 50 cm setahun.

Maka dari itu, ekosistem gurun merupakan ekosistem terkering di bumi dengan lebih sedikit vegetasi dan keanekaragaman hayati. Tumbuhan dan hewan pada ekosistem gurun sudah memahami mengenai cara bertahan hidup di keadaan yang keras. Pada dasarnya, ekosistem gurun tidak memiliki curah hujan atau presipitasi. Secara singkatnya, ekosistem gurun sebagai komunitas organisme hidup dan tak hidup yang hidup bersama dan berinteraksi di lingkungan yang ditinggalkan. Interaksi ini terjadi antara komponen lingkungan biotik dan abiotik.

Ciri-ciri ekosistem gurun

Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!Ilustrasi gurun (pexels.com/michael-herren-2859153)

Ciri khas yang dimiliki oleh ekosistem gurun adalah terdapat substrat pasir dengan sifatnya yang sangat kering. Substrat pasir di gurun memiliki nutrisi sangat rendah yang membuat tidak subur sehingga tumbuhan yang dapat tumbuh di gurun pasir hanya kaktus. 

Selain itu, curah hujan yang rendah juga dimiliki oleh ekosistem gurun. Gurun juga memiliki cadangan air yang mempunyai rasa asin, hal ini karena kandungan mineral dalam air tidak terjadi proses pencucian oleh air hujan. Melansir Microbiology Note, adapun ciri-ciri ekosistem gurun yang lain, di antaranya:

  1. Lebih sedikit curah hujan
    Lebih sedikit curah hujan menjadi karakteristik utama gurun dan penyebab utama kekeringan. Gurun menerima curah hujan musiman yang hanya berlangsung sekitar 25 hingga 30 cm.
  2. Kegersangan
    Curah hujan yang diterima oleh gurun lebih sedikit sehingga membuat gersang. Gersang ini ditandai dengan kurangnya kelembaban sehingga membuat kering. 
  3. Kecepatan angin
    Ekosistem ini memiliki kecepatan angin yang tinggi sehingga hal inilah yang membuat gurun menahan badai debu dan badai pasir yang lebih kuat dan akan menghasilkan bukit pasir. 
  4. Suhu yang luar biasa
    Ekosistem seperti ini akan mengalami suhu di siang hari dan malam hari yang sangat ekstrem. Di siang hari akan sangat hangat dan malam hari sangat dingin.
  5. Kelembaban
    Tingkat kelembaban pada siang hari adalah sedang, sedangkan pada malam hari akan mengalami kenaikan tingkat kelembaban hingga tinggi.
  6. Kepadatan penduduk
    Gurun mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang rendah. Selain itu, iklim yang keras dan kebutuhan makanan serta air yang kurang membuat tidak kondusif untuk kehidupan.
  7. Kelangkaan air
    Curah hujan yang tidak signifikan membuat gurun mengalami kekurangan air. Lebih dari enam bulan terjadi kekeringan di gurun karena akibat dari  kekurangan air.
  8. Keanekaragaman hayati
    Tanpa keanekaragaman hayati akan sulit untuk bertahan hidup. Namun, gurun menjadi rumah untuk berbagai tumbuhan dan makhluk hidup. Mereka sudah mempunyai kemampuan bertahan hidup di keadaan gurun yang ekstrem dan keras.
  9. Kualitas tanah
    Gurun memiliki tanah berbatu, gersang, berpasir, dan tipis. Hal ini akan membatasi tingkat pertumbuhan tanaman. Selain itu, tidak adanya komponen organik, seperti nitrogen dan fosfat serta memiliki warna abu-abu.

Baca Juga: 7 Fakta Great Basin, Gurun Ekstrem yang Terletak di Amerika

Jenis-jenis ekosistem gurun

Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!ilustrasi Gurun Arab (pixabay.com/Avany Sathyajith)

Ekosistem gurun di Bumi bukan hanya berada pada daerah panas dan kering. Ekosistem ini juga dapat ditemukan di daerah tropis, gersang, bahkan wilayah yang sangat dingin. 

Dilansir UC Museum Of Paleontology Berkeley, ekosistem gurun dapat diklasifikiksan menurut beberapa karakteristik. Terdapat empat jenis gurun, di antaranya:

1. Gurun yang panas dan kering

Di sepanjang tahun musim akan hangat dan pada musim panas akan sangat panas. Musim dingin akan membawa sedikit curah hujan. Suhu akan menunjukan ekstrim harian karena atmosfer mengandung sedikit kelembaban untuk menghalangi sinar matahari.

Permukaan gurun akan memperoleh sedikit lebih radiasi matahari yang diterima oleh daerah lembab dan akan kehilangan panas hampir dua kali lebih banyak di malam hari. Rata-rata suhu tahunan berkisar antara 20-25 °C. Suhu ekstrim bisa mencapai 43,4-49 °C dan suhu minimumnya hingga -18°C.

Curah hujan biasanya sangat rendah dengan tingkat penguapan secara teratur melebihi tingkat curah hujan. Hujan terkadang akan turun dan akan menguap sebelum mencapai tanah. 

Tanah bertekstur kasar, dangkal, berbatu, atau berkerikil dengan drainase yang baik dan tidak ada air di bawah permukaan. Karena ada sedikit pelapukan kimia yang membuat bertekstur kasar. Angin akan meniup partikel debu dan pasir ke tempat lain kemudian potongan yang lebih berat akan tertinggal.

Sangat jarang ditemukan kanopi tetapi hanya tumbuhan seperti semak yang memeluk tanah dan pohon berkayu pendek. Mereka cenderung kecil, tebal, dan ditutupi kutikula. Tumbuhan ini meliputi: yucca, ocotillo, semak terpentin, pir berduri, mesquite palsu, ephedras, agaves dan brittlebush.

Hewan-hewan yang mendominasi wilayah ini adalah karnivora kecil nokturnal (aktif di malam hari) seperti, burrower. serangga, arachnida, reptil, burung, dan tikus kangguru. Hewan akan mencari makan saat malam hari atau saat gurun lebih sejuk dan akan bersembunyi selama panas untuk melindungi diri.

Gurun ini ditemukan di Amerika Utara dari jenis ini adalah Chihuahuan, Sonoran, Mojave, dan Great Basin. Kemudian di luar Amerika Serikat  termasuk wilayah Asia Selatan, Neotropis (Amerika Selatan dan Tengah), Ethiopia (Afrika), dan Australia.

2. Gurun setengah kering

Musim panas akan cukup panjang dan kering dan membuat gurun menjadi panas kemudian musim dingin yang menghasilkan curah hujan yang berkonsentrasi rendah. Suhu musim panas berada di antara 21-27°C. Suhu tersebut tidak dapat melebihi 38°C dan pada malam hari akan sejuk karena berada di suhu 10°C. Malam hari akan membantu tanaman dan hewan karena sudah kehilangan kelembaban akibar keringat, pernapasan, dan transpirasi.

Kondensasi embun karena pendinginan malam hari dapat melebihi curah hujan yang diterima oleh gurun. Curah hujan seringkali sangat rendah di gurun yang panas, curah hujan ini berkisar antara 2-4 cm per tahun.

Tanah bertekstur halus, berpasir, kerikil, hingga fragmen batuan lepas dengan konsentrasi garam yang cukup rendah daripada gurun karena menerima banyak hujan. Di daerah seperti lereng gunung, tanahnya dangkal, berbatu, atau berkerikil dengan drainase yang baik. 

Di gurun semi kering tanaman memiliki sifat berduri karena memberikan perlindungan di lingkungan yang berbahaya. Beberapa duri yang berada di permukaan berguna untuk mengurangi transpirasi secara signifikan. Tumbuhan semi kering meliputi, Creosote bush, bur sage ( Franseria dumosa atau F. deltoidea ), duri putih, cakar kucing, mesquite, semak rapuh (Encelia farinosa), lyceums, dan jujube.

Serangga akan ditemukan pada siang hari dengan berada di tempat yang teduh. Secara alami, masih banyak hewan memperoleh perlindungan di bawah tanah tempat mereka melindungi dari panas dan kekeringan. Hewan ini termasuk mamalia seperti tikus kanguru, kelinci, dan sigung; serangga seperti belalang dan semut; reptil diwakili oleh kadal dan ular; dan burung seperti burung hantu penggali dan mesin pencacah California.

Gurun ini ditemukan di  Utah, Montana, dan Great Basin. Mereka juga termasuk alam Nearctic (Amerika Utara, Newfoundland, Greenland, Rusia, Eropa dan Asia utara).

3. Gurun pesisir

Musim dingin yang sejuk di gurun pesisir diikuti oleh musim panas yang cukup panjang dan hangat. Suhu musim panas berkisar antara 13-24°C dan suhu musim dingin berkisar 5°C atau lebih rendah. Suhu tahunan maksimum sekitar 35°C dan minimum sekitar -4°C.

Di berbagai daerah curah hujan berukuran 8-13 cm. Curah hujan tahunan maksimum selama periode tahunan adalah 37 cm dengan minimum 5 cm. 

Tekstur tanahnya halus dengan kandungan garam sedang serta cukup berpori dan drainase yang baik. Terdapat tanaman dengan sistem akar yang luas dekat dengan permukaan dan memanfaatkan hujan. Semua tanaman memiliki daun atau batang yang tebal dan berdaging yang mampu mengambil air dalam jumlah besar kemudian disimpan untuk kebutuhan mendatang. Di beberapa tanaman permukaannya bergelombang  

Saat air tersedia, batang tanaman membengkak yang membuat alurnya  dangkal dan punggungnya berjauhan. Batang akan menyusut saat terkena air sehingga membuat alurnya dalam dan punggung saling berdekatan. Tumbuhan yang hidup di gurun jenis ini meliputi semak garam, semak soba, semak hitam, rumput padi, sikat daun kecil, sage hitam, dan chrysothamnus.

Beberapa hewan beradaptasi secara khusus ketika panas dan kekurangan air. Serangga bertelur tidak aktif sampai kondisi lingkungan cocok untuk menetas. Gurun ini terjadi di daerah yang cukup dingin hingga hangat seperti alam Nearctic dan Neotropical. Contoh yang bagus berada di Atacama Chili.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Unta, Hewan Gurun yang Tahan Panas!

4. Gurun yang dingin

Gurun ini dicirikan oleh musim dingin yang dingin dengan hujan salju dan curah hujan tinggi sepanjang musim dingin dan terkadang juga di musim panas. Kondisi ini terjadi di Antartika, Greenland, dan alam Nearctic. Musim panas terjadi secara singkat, lembap, dan cukup hangat dengan musim dingin yang panjang dan dingin. Rata-rata suhu musim dingin berkisar -2 hingga 4°C dan musim panas berkisar 21-26 °C.

Saat musim dingin salju yang diterima sedikit dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar 15-26 cm. Curah hujan tahunan akan mencapai batas maksimum 46 cm dan minimum 9 cm. Saat musim curah hujan terbesar terjadi di bulan April atau Mei. Curah hujan di beberapa daerah saat musim gugur bisa mengalami peningkatan dan mengalami tanah berlumpur, berat, dan asin. Tanah ini berisi aluvial yang relatif berpori dan drainase yang baik sehingga beberapa kandungan garah sudah keluar.

Di ekosistem gurun tumbuhan akan terbesar. Tinggi tanaman beragam antara 15 cm dan 122 cm. Sebagian besar tumbuhan memiliki daun berduri. Selain tumbuhan, hewan juga tersebar luas di daerah ini. Hewan seperti tikus, kangguru, tupai tanah, kijang, dan lainnya. Di daerah Utah, populasi hewan memiliki kepadatan antara 14-41ekor per hektar. Beberapa kadal juga melakukan penggalian dan pemindahan tanah.

Proses terbentuknya ekosistem gurun

Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!Ilustrasi gurun pasir. (unsplash.com/Giorgio Parravicini)

Dilansir Britannica, ekosistem gurun terbentuk karena udara lembap yang naik di dekat khatulistiwa kemudian mendingin dan mengembun lalu  membentuk awan dan menjadi hujan. Ketika arus udara bergerak ke arah kutub, udara akan melepaskan sebagian besar kelembapannya. 

Ketika arus kembali ke khatulistiwa, udara akan turun dengan  lebih hangat dan kelembapannya relatif turun. Kondisi seperti ini yang akan membuat jarang terbentuknya awan dan hujan. Angin yang digunakan untuk mempercepat penguapan di permukaan dan wilayah benua bagian bawah menjadi sangat gersang karena kurangnya kelembaban. Dengan demikian akan membuat gurun menjadi kering.

Mengapa ekosistem gurun penting bagi bumi?

Ciri-ciri Ekosistem Gurun dan Pentingnya Bagi Bumi!Ilustrasi gurun pasir (Unsplash/Rabah al-Shammary)

Secara harfiah gurun pasir adalah limbah namun kenyataannya ekosistem gurun memiliki perang penting bagi bumi seperti halnya ekosistem yang lain. Meskipun ekosistem gurun kering, menerima sedikit curah hujan, dan keanekaragaman hayati lebih sedikit mereka juga merupakan bagian dari bumi yang dapat menjaga keseimbangan. 

Dilansir Earth Reminder, berikut ini beberapa alasan mengapa ekosistem gurun penting bagi bumi, di antaranya:

  1. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan menjadikan ekosistem gurun sebagai habitatnya. Tumbuhan ini sudah beradaptasi dan bertahan hidup dilingkungan yang ekstrem.
  2. Ekosistem gurun dapat menyerap karbon yang berarti bakteri di pasir akan menyimpan karbon dioksida mencegahnya masuk ke atmosfer.
  3. Ekosistem gurun mengandung sumber mineral, gas, dan minyak yang besar.
  4. Ekosistem gurun juga memproduksi garam.
  5. Ekosistem ini sangat sesuai untuk pelestarian artefak peninggalan sejarah sehingga gurun berperan penting untuk penemuan arkeologi.
  6. Lanskap dan oasis dapat ditemukan di gurun. Keindahan pemandangan tersebut akan menarik orang-orang di seluruh dunia sehingga bisa menjadikan gurun sebagai lokasi wisata.
  7. Pasir gurun berfungsi sebagai penyerap karbon. 

Itulah, penjelasan mengenai ciri-ciri ekosistem gurun. Semoga informasi di atas akan membantu kamu untuk memahami lebih luas tentang ciri-ciri ekosistem gurun. Selamat belajar.

Baca Juga: 5 Fakta Gurun yang Jarang Diketahui, Tidak Melulu Berisi Pasir!

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya