Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!

Ternyata hewan punya alat navigasi untuk perjalanan jauh

Pasti kamu pernah melihat segerombolan burung terbang ke arah tertentu. Gerombolan hewan tersebut sudah tahu pasti arah tujuan mereka. Perpindahan atau migrasi yang dilakukan hewan ini menggunakan prinsip kemagnetan. Prinsip ini dilakukan oleh burung dan beberapa makhluk hidup untuk menentukan arah migrasi, menghindari musuh atau menangkap mangsa. 

Prinsip kemagnetan yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup disebut biomagnetik. Dalam sel-sel tubuhnya terdapat berbagai partikel magnet sehingga membuat hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi. Hewan akan melakukan migrasi (perpindahan) dipengaruhi oleh pergantian musim, menghindari musuh, dan mencari mangsa.

Penentuan arah ketika hewan bermigrasi menggunakan partikel magnet yang berada dalam tubuh. Beberapa hewan mempunyai bagian tubuh yang berfungsi sebagai kompas magnetik yang digunakan sebagai alat navigasi untuk perjalanan jauh atau migrasi. Terus, hewan apa saja yang memanfaatkan medan magnet untuk migrasi? Jika penasaran simak penjelasan di bawah ini.

Hewan yang memanfaatkan medan magnet

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi burung terbang (pexels.com/Mali Maeder)

Medan magnet memiliki pengaruh bagi kehidupan makhluk hidup. Apa yang dimaksud dengan medan magnet? Medan magnet bumi merupakan beberapa daerah atau zona di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.  

Sebagai salah satu makhluk hidup yang memiliki magnet di dalam tubuhnya, hewan memanfaatkan medan magnet bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Di sekitar bumi terdapat medan magnet yang berpengaruh pada batang magnet yang secara bebas diletakkan pada sekitar permukaan bumi. 

Medan magnet yang berguna bagi proses migrasi hewan atau proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk menetap. Berikut hewan yang memanfaat medan magnet dalam proses migrasinya, diantaranya:

1. Hiu

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi hiu (unsplash.com/@davidclode)

Dilansir Business Insider, hiu mempunyai kemampuan luar biasa untuk menemukan jalan untuk mencari makan yang sama setiap tahun bahkan hingga ke daerah yang ribuan mil jauhnya. Hal ini bisa mereka lakukan karena hiu mempunyai alat navigasi yang unggul  dan mereka mampu menyesuaikan diri menggunakan medan magnet bumi.

Menurut Bryan Keller ahli Biologi di Florida State University, hewan memanfaatkan medan magnet untuk menyesuaikan dirinya dengan cara mendeteksi perbedaan kekuatan medan dan aliran elektromagnetik. Kemudian mereka akan menggunakan informasi itu untuk mencari tahu di mana mereka berada dan ke mana harus pergi. 

Medan magnet digunakan oleh hiu untuk bernavigasi karena mereka bisa merasakan medan elektromagnetik secara umum. Hal ini yang membuat hiu mempunyai kemampuan untuk mengingat lokasi tertentu dan navigasi kembali ke sana.

Medan magnet menjadi satu-satunya isyarat konstan bagi hiu yang bermigrasi sehingga navigasi berbasis magnet bertanggung jawab untuk keberhasilan navigasi. Kemampuan untuk mendeteksi dan mengarahkan menggunakan medan magnet cukup umum di dunia hewan.

2. Ikan salmon

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi ikan salmon (pixabay.com/Cock-Robin)

Dilansir National Geographic, iklan salmon sering ditemukan di anak sungai Pasifik dan Atlantik. Salmon Anadromous lahir di sungai dan bermigrasi ke laut lepas kemudian mereka akan kembali lagi ke laut tawar untuk reproduksi.

Saat memasuki fase remaja salmon akan bermigrasi untuk pertama kali tetapi berbeda dengan salmon Sockeye yang migrasi saat sudah berusia tiga tahun. Salmon akan menggunakan bau dan medan magnet sebagai navigasi mereka dari laut untuk ke habitat aslinya. Salmon akan melawan arus laut dan bergerombol untuk melakukan migrasi. 

Baca Juga: 5 Hewan Endemik Kepulauan Galapagos, Ada Hewan Tertua di Daratan

3. Serigala

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi serigala (pixabay.com/Pixel-mixer)

Dilansir KPAX Missoula & Western Montana, serigala menggunakan medan magnet bumi untuk membantu mengingat tempat dan wilayah penting. Mereka menggunakan medan magnet mirip dengan cara kita menggunakan kompas.

Cara ini mereka lakukan untuk menyesuaikan diri sesuai dengan intensitas medan magnet. Mereka juga menggunakannya untuk menemukan jalan kembali ke kawanannya saat sedang tersesat.

4. Burung

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi burung terbang (nps.gpv)

Menurut Sabar Nurohman dan Sarwanto dalam INKUIRI Jurnal pendidikan IPA, menjelaskan bahwa burung akan bergantung pada medan magnet untuk bermigrasi. Bahan magnetik sebagai sesuatu yang penting untuk menjelaskan bagaimana intensitas sense dapat bekerja. 

Cara burung mendeteksi arah medan magnet dengan menggerakkan kepalanya. Pada bagian sistem saraf burung memperlihatkan jika burung mampu ‘melihat’ medan magnet. Burung migran memiliki bagian mata kanan yang mengandung protein fotoreseptif atau cryptochrome. Setiap sel-sel protein ini akan aktif dan akan menjelang ketika tidak ada cahaya yang mendukung burung untuk melihat benda-benda di sekitarnya.

Cahaya akan memikat molekul-molekul dalam cryptochrome agar menciptakan elektron bebas yang berinteraksi dengan medan magnet bumi sehingga menghasilkan informasi mengenai arah. Fungsi cryptochrome seperti kompas yaitu sebagai petunjuk arah.

Elektron yang terkandung pada molekul cryptochrome akan saling berkaitan. Elektron akan bergoyang karena medan magnet. Akibat reaksi kimiawi sebagai respons goyangnya elektron membuat burung mampu melihat medan magnet dengan warna-warni.

Menurut Peter Hore dari Oxford University, cryptochrome dalam burung akan mulai mengaktifkan cahaya biru  dan muncul ketika  senja serta akan bekerja dengan melepaskan radikal bebas sebagai langkah melihat medan magnet bumi. Selain itu, mampu mengatur konsentrasi radikal bebas sesuai medan magnet yang terpapar.

5. Penyu

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi penyu(unsplash.com/Zdeněk Macháček)

Menurut Kenneth J. Lohmann, Kayla M. Goforth, Alayna G. Mackiewicz , dan Dana S. Lim & Catherine MF Lohmann dalam Journal of Comparative Physiology A, penyu akan muncul dari sarang bawah tanah, kemudian berebut untuk melintasi pantai, dan akan bermigrasi jarak jauh. Pada beberapa populasi akan menjangkau hingga cekungan samudera.

Penyu dewasa akan bermigrasi untuk mencari makan atau bersarang hingga sepanjang hidup mereka sedangkan penyu betina akan kembali ke wilayah kelahirannya untuk bersarang. Penyu akan memulai migrasi pertamanya dengan peta magnetik di mana medan magnet regional berfungsi untuk penanda navigasi laut terbuka dan menciptakan perubahan arah di berbagai lokasi penting. Selain itu, peta magnetik dalam navigasi juga bertujuan untuk memudahkan navigasi menuju lokasi tertentu, mencari makan atau kembali ke wilayah kelahirannya.

Cara penyu bernavigasi untuk mencari makan dipelajari melalui pemindahan magnetik chelonia mydas yang ditangkap di sepanjang pantai timur Florida. Penyu akan berada di dalam arena orientasi dekat dengan lokasi penangkapan. Sebagian penyu akan terkena medan magnet yang mengarah ke utara dan sebagian lagi akan terpapar ke arah selatan. 

Penyu yang berada di daerah utara akan berenang ke selatan, kemudian penyu yang berada di daerah selatan akan berenang ke utara, penyu akan berperilaku seolah-olah mereka sudah dipindahkan secara fisik ke daerah yang berbeda dan berusaha untuk pulang ke daerah asalnya. Saat penyu sudah dewasa mereka akan mendapatkan perta magnetik yang mendukung navigasi menuju tujuan tertentu. 

Menurut Revelles M, Carreras C, Cardona L dan lain-lain  dalam Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, jalur penyu bukan hanya berdasarkan arah berenangnya saja melainkan juga arah arus laut yang dibawanya. Kecepatan arus bisa melebihi kecepatan penyu dan terjadi di beberapa wilayah samudra. 

6. Kelelawar

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi kelelawar (unsplash.com/James Wainscoat)

Menurut Sabar Nurohman dan Sarwanto dalam INKUIRI Jurnal pendidikan IPA, kelelawar dapat terbang pada malam hari dengan keadaan yang gelap-gulita tanpa terhalangi oleh berbagai gangguan. Padahal mata kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan fungsi). Kelelawar dalam hal berburu dan menavigasi serangga dalam kegelapan total  terbantu dengan sistem akustik remotesing yang dimiliki sehingga dapat melewati semua yang dibagun.oleh manusia.

Pada malam hari, kelelawar mampu terbang hingga kecepatan tinggi agar terhindar dari rintangan dan melacak serangga kecil yang berada di beberapa meter jauhnya. Suara ultrasonik akan keluar dari laring kelelawar dengan frekuensi 10 dan 150 kHz. Sebagai perbandingan, pada frekuensi 20 kHz seseorang tidak dapat mendeteksi suara. 

Suara kan dipantulkan melalui saluran vokal dan mulut terbuka atau hidung ke bentuk pulsa berkecepatan 20-30 pulsa per detik. Pantulan dari pulsa sonar kelelawar sebagai penentu bentuk, lokasi, dan jarak objek di sekitarnya. 

Kelelawar dalam memahami keadaan lingkungan didukung oleh bunyi gema (echo) atau disebut dengan echolocation (ekolokasi). Kelelawar akan mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi (emission), kemudian bunyi tersebut akan menumbuk pohon dan sebagian lagi memantul kembali (echo) dan akan diterima oleh telinga kelelawar. Setiap benda akan memantulkan bunyi echo dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Dari perbedaan tersebut akan membantu kelelawar untuk mengetahui letak dua pohon yang berbeda. 

7. Rubah

Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet untuk Migrasi!ilustrasi rubah merah (pixabay.com/mahbubhasan345345)

Dilansir KPAX Missoula & Western Montana, rubah merah yang berburu hewan kecil seperti hewan pengerat memperlihatkan perilaku khusus yang dikenal dengan ‘mousing’. Saat mendengar suara tikus mereka secara perlahan akan mendekati area tersebut. Kemudian pada titik tertentu, mereka akan melompat tinggi dan jatuh dari atas sehingga akan membuat mangsanya terkejut. Dalam menangkap mangsanya mereka juga dibantu oleh magnetoreception.

Medan magnet bumi yang digunakan rubah seperti pengintai yang sama seperti untuk golf atau berburu yang digunakan untuk mengukur jarak mereka dengan mangsanya secara akurat. Pada mata rubah terdapat fotopigmen sebagai pembentuk pasangan radikal yang akan membantu mereka melihat medan magnet. 

Informasi di atas menjelaskan mengenai beberapa hewan yang memanfaatkan medan magnet sebagai alat navigasi. Semoga pembahasan di atas dapat membantu kamu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan.

Baca Juga: Sifat-Sifat Magnet: Pengertian Hingga Cara Membuat Magnet 

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya