Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannya

Analisis keuangan jadi lebih mudah

Tak sedikit bisnis memiliki tagihan atau pinjaman usaha yang harus dibayar. Tentunya, dengan waktu jatuh tempo yang beragam sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Kemampuan membayar tagihan inilah yang dinamakan likuiditas. Istilah ini dianggap penting oleh pemberi pinjaman dan investor untuk menentukan kesehatan keuangan suatu perusahaan. 

Salah satu metrik yang bisa digunakan untuk mengukur likuiditas adalah dengan rumus current ratio. Bagaimana cara menggunakan rumus Current Ratio? Berikut ini ulasan lengkapnya.

Apa itu rumus Current Ratio?

Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannyailustrasi Current Ratio (pexels.com/Karolina Grabowska)

Current Ratio atau Rasio Lancar adalah salah satu rasio penting dalam bisnis. Lebih tepatnya, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bisnis dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Rasio jenis ini bisa digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan dan menunjukkan jalan bagi perusahaan untuk memaksimalkan likuiditas current ratio dalam melunasi hutang dan kewajibannya.

Rumus current ratio dan contoh perhitungannya

Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannyailustrasi Current Ratio (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setelah mengetahui tentang apa itu current ratio. Kamu bisa menggunakan rumus current ratio di bawah ini untuk menghitung likuiditas perusahaan dengan cepat dan mudah.

Current Ratio = Aset Lancar/Kewajiban Lancar

Apa itu aset lancar dan kewajiban lancar? Aset lancar adalah sumber daya yang bisa dikonversi menjadi uang tunai secara cepat dalam waktu satu tahun atau kurang. Contohnya kas, piutang usaha, dan persediaan.

Sementara kewajiban lancar adalah kewajiban usaha yang harus dibayar kepada supplier, kreditur, atau penyuplai dana lainnya yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Contohnya pinjaman usaha, hutang pajak, akrual, dan sejenisnya.

Berikut ini adalah contoh perhitungan current ratio suatu bisnis.

Misalnya, perusahaanmu memiliki total aset lancar sebesar 500 juta dengan total kewajiban lancar sebesar 250 juta. Berapakah Current Ratio yang dihasilkan?

Diketahui:

  • Aset lancar = 500 juta
  • Kewajiban lancar = 250 juta

Jawaban:

Current Ratio = 500 juta/250 juta = 2

Lalu, apa arti nilai 2 bagi perusahaanmu? Artinya, bisnismu memiliki dua kali lipat aset lancar dibanding dengan kewajiban lancar. Nilai di atas 1 juga menunjukkan likuiditas perusahaan yang baik.

Meski demikian, nilai current ratio yang tinggi atau lebih rendah belum bisa mewakili kondisi keuangan yang sebenarnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi secara menyeluruh.

Baca Juga: Cara Beli e-Meterai Lewat Website Peruri dan Cara Menggunakannya

Berapa current ratio yang dianggap baik?

Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannyailustrasi Current Ratio (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rumus current ratio menghasilkan angka yang bisa digunakan untuk menilai kesehatan keuangan bisnismu. Secara umum, rasio 1,5 sampai 3 sudah dianggap sebagai current ratio yang baik.

Rasio yang kurang dari 1 biasanya menunjukkan adanya masalah likuiditas, sedangkan rasio yang lebih dari 3 dianggap sebagai tanda bahwa perusahaan memiliki manajemen modal usaha yang buruk.

Dalam beberapa kasus tertentu, rasio kurang dari 1 juga bisa terjadi ketika perusahaan selalu menjaga persediaannya tetap rendah. Oleh karena itu, perhitungan rasio yang didapat juga kecil.

Di sisi lain, rasio yang terlalu tinggi juga tidak selalu dianggap buruk. Dalam kasus tertentu, pemberi pinjaman justru lebih menyukai perusahaan dengan current ratio tinggi.

Mengapa demikian? Karena perusahaan dengan current ratio tinggi, tidak akan memiliki masalah keuangan, sehingga lancar dalam membayar pinjaman.

Berbeda halnya bagi investor, perusahaan dengan current ratio tinggi malah dianggap operasionalnya tidak efisien, karena jarang berinvestasi untuk perkembangan bisnis.

Pentingnya current ratio dalam analisis keuangan

Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannyailustrasi pentingnya Current Ratio (pexels.com/Vlada Karpovich)

Rumus current ratio termasuk salah satu metrik penting dalam analisis keuangan. Berikut ini tiga alasan mengapa current ratio direkomendasikan dalam proses analisis keuangan bisnismu.

  1. Dapat memberi gambaran jelas tentang posisi likuiditas perusahaan. Apakah aset jangka pendek perusahaanmu cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dalam waktu satu tahun.
  2. Bisa membandingkan posisi likuiditas perusahaan dengan kompetitor. Jika rasio lebih rendah berarti perusahaanmu masih berjuang untuk mempertahankan posisi likuiditas yang kuat.
  3. Mampu melacak posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Jika rasio mengalami perununan dalam kurun waktu tertentu. Tandanya, perusahaanmu sedang menghadapi masalah likuiditas.

Keterbatasan penggunaan current ratio

Rumus Current Ratio: Pengertian, Cara Hitung, dan Batasannyailustrasi keterbatasan Current Ratio (pexels.com/Vlada Karpovich)

Meski rumus current ratio penting dalam analisis keuangan, rasio ini juga memiliki keterbatasan yang harus diperhatikan dengan baik. Berikut ini dua di antaranya.

  • Current ratio tidak memperhatikan kualitas aset lancar 

Rasio yang satu ini memang tidak memperhatikan kondisi dan kualitas aset lancar suatu perusahaan. Misalnya, sebagian besar persediaan milik perusahaanmu termasuk sulit dijual.

Kondisi ini akan menghasilkan current ratio yang tinggi. Padahal ada barang yang tidak bisa terjual dengan baik. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

  • Current ratio tidak melihat waktu jatuh tempo kewajiban lancar

Sama halnya dengan aspek kualitas aset lancar, kelemahan ini juga memberikan kerugian bagi perusahaan. Contohnya, perusahaan memiliki kewajiban lancar yang cukup besar dan harus dibayarkan di akhir tahun.

Di samping itu, perusahaan juga memiliki current ratio yang tinggi. Meskipun terlihat menjanjikan dengan rasio tinggi, perusahaan ini kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban lancar saat jatuh tempo.

Nah, itulah penjelasan seputar pengertian, rumus current ratio, contoh perhitungan, perannya dalam analisis keuangan, serta keterbatasannya. Yuk, terapkan current ratio dalam analisis keuangan bisnismu!

Penulis: Kartika Puspita Dewi

Baca Juga: Cara Mengganti Nada Dering WA Pakai Suara Sendiri, Unik!

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Ana Widiawati
  • Addina Zulfa Fa'izah

Berita Terkini Lainnya