Ilustrasi barang pengiriman. IDN Times/Prayugo Utomo)
Menurut Chandra Herawan, Udi Pramiudi, dan Edison dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, tujuan menghitung EOQ untuk mengetahui jumlah persediaan produk yang harus dipesan agar perusahaan dapat mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan. Ketika tujuan ini tercapai perusahaan dapat menyeimbangkan antara biaya pemesanan, membeli, mengirim, dan menyimpan unit.
Menurut Rizky Fadhyl, Caria Ningsih, Oman Sukirman dalam The Journal Gastronomy Tourism, dengan menggunakan EOQ perusahaan mampu mengurangi terjadinya out of stock dan over stock yang dapat menghambat proses produksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode perhitungan EOQ akan muncul poin maksimal dan minimal persediaan bahan baku.
Menurut Dea Misbachul Umami , Mohammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Rakhmawati dalam Jurnal Agroteknologi dengan menggunakan metode EOQ akan diperoleh juga besarnya persediaan pengaman (safety stock), jumlah persediaan yang ada di gudang tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan modal kerja (maximum inventory) dan juga mengetahui berapa batas pemesanan bahan baku selama masa tenggang (recorder point) yang optimal bagi perusahaan sehingga terhindar dari kekurangan ataupun kelebihan persediaan.
Penghitungan menggunakan economic order quantity (EOQ) dapat menghasilkan data yang membantu perusahaan memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, EOQ juga berguna dalam menentukan titik pemesanan ulang perusahaan. Hal ini berguna agar perusahaan terhindar dari kehabisan persediaan supaya pesanan pelanggan terus terpenuhi. Oleh karena itu, jika perusahaan kehabisan persediaan maka perusahaan akan kehilangan pelanggan dan tidak akan ada lagi pemesanan kembali untuk ke depannya atau pelanggan semakin sedikit.