ilustrasi mengerjakan soal matematika (pexels.com/Karolina Grabowska)
Contoh 1:
Satu stoples permen dibagikan kepada 20 anak, setiap anak mendapat 6 buah permen. Jika 1 stoples tersebut dibagikan kepada 30 anak maka setiap anak akan memperoleh berapa permen?
Penyelesaian:
20 anak = 6 permen
30 anak = x
Ini adalah permasalahan perbandingan berbalik nilai, karena semakin banyak anak semakin sedikit jumlah permen yang akan diterima oleh setiap anak.
Jadi, 20/30 : 2/3 berbalik nilai dengan 6/x, maka berlaku:
2/3 = x/6
12 = 3x
x = 12/3
x = 4 permen
Jadi, jumlah permen yang akan diterima oleh 30 anak adalah masing-masing 4 buah.
Contoh 2:
Sebuah panti asuhan memiliki persediaan beras yang cukup untuk 20 orang selama 15 hari. Jika penghuni panti asuhan bertambah orang, maka persediaan beras akan habis dalam waktu?
Penyelesaian:
Ilustrasi di atas menggambarkan perbandingan berbalik nilai. Artinya, jika suatu beras untuk 20 orang akan habis dalam waktu 15 hari, maka jika jumlah beras yang sama diberikan kepada 25 orang, beras itu akan habis kurang dari 15 hari.
20 orang = 15 hari
25 orang = x hari
20/25 = x/15
x = 20 x 15/25
x = 12 hari
Jadi, beras yang dihabiskan oleh 25 orang dapat habis dalam waktu 12 hari.
Nah, setelah mengulas rumus perbandingan senilai dan berbalik nilai, apakah kamu sudah melihat perbedaan keduanya?
Sebagai catatan, sifat untuk kedua perbandingan di atas sangat kontras terlihat. Di mana perbandingan senilai memiliki arah berbanding lurus, sementara perbandingan berbalik nilai berorientasi berlawanan.
Dengan memahami konsep ini, semoga bisa membantu kamu dalam mempelajari ilmu matematika lebih baik lagi, ya!
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina