5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!

Bintang ternyata tidak selalu berkelap-kelip di langit, ya

Matahari merupakan sumber energi utama yang ada di tata surya sehingga planet dan benda langit lainnya bergerak mengelilinginya. Hal ini semakin didukung dengan ukuran atau massanya yang mencapai sekitar 1,989E30 kg. Bahkan angka ini saja mungkin rasanya sudah sulit dibayangkan karena saking besarnya benda langit raksasa ini.

Dalam tata surya, Matahari adalah satu-satunya benda langit yang tergolong sebagai bintang. Namun, kenapa bisa begitu? Simak jawabannya melalui penjelasan berikut ini!

1. Matahari mampu memproduksi cahayanya sendiri

5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!ilustrasi matahari (unsplash.com/@rajiv63)

Untuk dapat membedakan antara benda langit yang termasuk ke dalam kategori bintang atau tidak, maka kamu dapat lihat dari karakteristik cahayanya. Bintang secara umum memancarkan cahaya alami, sedangkan benda langit seperti asteroid atau planet tidak bisa melakukannya.

Dilansir GridClub, Matahari memproduksi cahayanya sendiri sebab reaksi nuklir yang disebut sebagai fusion. Proses tersebut dilakukan untuk mengubah helium menjadi hidrogen sebagai energinya. Hal inilah yang kemudian membuat benda langit tersebut tampak bersinar dan mampu menyebarkan cahayanya.

2. Energi dan gravitasi yang besar membuat Matahari jadi pusat tata surya

5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!tampak dekat Matahari (unsplash.com/NASA)

Seperti yang kita tahu, Matahari adalah pusat dari tata surya. Semua benda langit di sekitarnya bergerak sesuai orbit untuk mengelilinginya. Namun kenapa ini bisa terjadi?

Berkaitan dengan penjelasan di poin sebelumnya, Matahari mampu memproduksi energinya sendiri dengan cara mengubah helium menjadi hidrogen. Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh bintang, sementara planet tidak. 

Energi besar yang dihasilkan oleh Matahari kemudian membentuk gravitasi yang masif pula. Akibatnya, planet dan benda langit di sekitarnya pun tertarik gaya tersebut dan membentuk orbit untuk mengelilinginya. 

Baca Juga: 5 Alasan Matahari Jadi Pusat Tata Surya, Bintang Istimewa!

3. Suhu permukaannya yang luar biasa panas

5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!ilustrasi matahari (unsplash.com/@3dparadise)

Suhu setiap benda langit sangat beragam. Bahkan untuk kategori bintang sekalipun, suhunya bisa berbeda-beda. Ada bintang yang sangat panas hingga yang bahkan suhunya tak melebihi tubuh manusia.

Pada konteks ini, ternyata Matahari termasuk ke dalam bintang panas, dengan suhu rata-ratanya yang mencapai 15 juta derajat Celsius, seperti dilansir Space. Meski demikian, justru suhu inti Matahari hanya menyentuh angka 5.500 derajat Celsius. Tidak mengherankan bahwa dengan paparan panas yang luar biasa, Bumi yang jaraknya 150 juta kilometer pun tetap merasakan hawa panasnya.

4. Memiliki sumber energi untuk planet lain

5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!ilustrasi panel surya (unsplash.com/@publicpowerorg)

Matahari sebagai bintang raksasa memang layak jika diberikan julukan sebagai pusat tata surya. Hal ini dibuktikannya melalui peran pentingnya dalam memenuhi sumber energi yang dihasilkan untuk planet-planet di sekitarnya.

Matahari secara rutin menghantarkan hawa panas dan cahaya terhadap planet-planet di sekitarnya termasuk bumi, sehingga hal tersebut bisa dimaksimalkan sebagai sumber daya alami, seperti dikutip National Geographic Society. Bahkan listrik pun bisa dihasilkan melalui panel surya yang berasal dari sinar matahari.

5. Proses pembentukan hingga habisnya energi matahari kelak

5 Alasan Ilmiah Mengapa Matahari Digolongkan sebagai Bintang, Catat!ilustrasi matahari (unsplash.com/@kartikgada)

Berbicara mengenai semua benda atau makhluk yang ada di tata surya, pasti akan ada sejarah terbentuk hingga akhirnya mati. Sama halnya dengan manusia yang memiliki proses pembentukan, hingga diprediksi kapan kehabisan energinya kelak.

Dilansir National Geographic, Matahari awalnya terbentuk sejak 4,5 triliun tahun yang lalu ketika awan debu dan gas saling berinteraksi di bawah gravitasi. Senada dengan hal tersebut, Matahari juga akan menemukan waktu akhirnya sendiri pada saat kehabisan energi.

Mengutip dari Space, suatu hari nanti helium pada Matahari akan menghilang dan kemudian memaksa gaya gravitasinya untuk terus menarik diri. Akibatnya, Matahari pun akan terus menciut hingga menjadi kerdil.

Ternyata ada banyak alasan ilmiah mengapa Matahari termasuk dalam kategori bintang. Hal ini pun semakin didukung dengan beragam fakta yang dimiliki oleh bintang raksasa ini. Menarik untuk ditelusuri, ya!

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya