5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapi

Ledakan gunung berapi bisa sebabkan dampak yang dahsyat

Gunung berapi merupakan salah satu bagian dari lanskap Bumi yang memang terbentuk secara alami melalui berbagai proses sejak ratusan tahun silam. Gunung berapi dianggap sebagai ancaman tersendiri karena memang bisa sewaktu-waktu mengalami ledakan apabila kondisinya memang masih aktif.

Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak gunung berapi di dalamnya, sehingga kemudian kerap disebut sebagai Ring of Fire. Untuk mencoba memahami keberadaan gunung berapi, simaklah deretan fakta berikut ini seputar kemunculan dan bahaya dari gunung berapi yang mungkin terjadi.

1. Gunung berapi terbentuk dari akumulasi mineral yang ada di dalamnya

5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapiilustrasi gunung berapi (pexels.com/Clive Kim)

Kemunculan dari gunung berapi memang bukanlah sesuatu yang mendadak, sebab memang sudah ada sejak lama. Namun, mungkin banyak orang yang penasaran dengan proses terbentuknya gunung berapi hingga memiliki daya ledak yang tentu cukup mengancam.

Dilansir USGS.gov, gunung berapi terbentuk dari akumulasi produk atau mineral yang terdapat di dalamnya, yaitu lava, bom, aliran abu, hingga tephra. Berbeda halnya dengan gunung biasa yang mungkin terbentuk dari pelipatan dan penggerusan atau pun akibat adanya pengangkatan dan erosi.

2. Gunung berapi ternyata bisa tumbuh lebih tinggi

5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapiilustrasi gunung berapi (pexels.com/Jordan Corrales)

Gunung berapi memang biasanya memiliki ketinggian tersendiri yang berbeda-beda pada setiap gunungnya. Namun, mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa sebetulnya gunung berapi bisa tumbuh lebih tinggi setiap waktunya, bahkan tanpa disadari.

Dilansir Weather Wiz Kids, seperti yang diketahui bahwa gunung berapi terbentuk ketika magma dari dalam mantel atas Bumi naik ke permukaan. Nantinya di permukaan tersebut, gunung akan meletus dan membentuk aliran lava dan endapan abu. Seiring berjalannya waktu, gunung berapi yang aktif meletus akan secara otomatis membesar dan semakin tinggi ukurannya.

3. Kawah di puncak gunung berapi bisa mencapai ribuan kubik kilometer

5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapiilustrasi gunung berapi (pexels.com/Francesco Ungaro)

Jika diperhatikan dengan seksama memang pada bagian puncak dari gunung berapi terdapat lubang kawah. Lubang kawah tersebut merupakan tempat adanya magma yang bisa saja menyebur kapan pun, namun tentu dengan ukuran yang akan berbeda-beda.

Dilansir Wiley, kawah magma yang terdapat di kerak Bumi sebetulnya bisa memiliki luas hingga mencapai ratusan atau bahkan ribuan kilometer kubik. Semakin besar kawah tersebut maka risiko letusan dahsyatnya juga akan semakin besar. Selain itu, ukuran dari kawah tersebut juga akan semakin membesar apabila gunung secara aktif mengalami letusan.

Baca Juga: 4 Fakta Abu Vulkanik Gunung Berapi, Bisa Membahayakan Jiwa

4. Ada gunung berapi di bawah air

5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapiilustrasi gunung berapi (pexels.com/Luis D. Alvarez)

Selama ini memang gunung berapi sering dianggap sebagai objek yang berada di dataran tinggi saja, namun ternyata tidak demikian. Semua gunung berapi tidak harus selalu ada di daratan saja, sebab gunung ini bisa ada dimana pun juga.

Dilansir National Geographic Society, ada pula ditemukan gunung berapi yang terletak di bawah laut dan hal ini memang bukan sesuatu yang baru. Bahkan dari Hawaii, Indonesia, hingga Islandia, dan ratusan pulau di seluruh dunia terbentuk oleh gunung berapi di bawah laut. Meski di bawah laut, namun gunung ini tetap saja aktif selayaknya gunung-gunung di darat dan bisa meletus sewaktu-waktu.

5. Tidak ada yang tahu pasti kapan gunung berapi meletus

5 Fakta Kemunculan dan Bahaya dari Gunung Berapiilustrasi ledakan gunung berapi (unsplash.com/@emotivephotography)

Tentu tidak ada satu orang pun yang berharap terjadinya bencana alam, sebab ini menjadi sesuatu yang tak pernah diharapkan sebelumnya. Sama halnya dengan keberadaan gunung berapi yang memang tidak ada yang bisa menebak hal tersebut kapan terjadi.

Dilansir USGS.gov, kebanyakan gunung berapi memberikan perinatan sebelum terjadinya letusan. Hal ini karena letusan magmatik melibatkan naiknya magma ke permukaan, sehingga menimbulkan gempa dan dapat dideteksi. Namun, waktu kapannya gunung berapi tersebut benar-benar meletus tidak bisa diprediksi dengan tepat.

Gunung berapi memang menjadi ancaman karena bisa menyebabkan ledakan yang dahsyat. Namun, wilayah di sekitar gunung berapi dijadikan sebagai harapan bagi banyak orang, sebab dianggap sangatlah subur. Semoga kita semua selalu dijauhkan dari bahaya, ya!

Baca Juga: 10 Daftar Gunung Berapi Aktif Paling Berbahaya di Dunia

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Hello!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya