5 Hal yang Mungkin Terjadi jika Hanya Ada 1 Presiden di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang semua orang ketahui bahwa hanya ada satu pemimpin tertinggi yang terdapat di setiap negaranya. Tentunya pemimpin-pemimpin itu memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kesejahteraan bagi warga masyarakat yang ada di negara tersebut. Selain itu, peraturan yang dibuat juga akan berbeda-beda di tiap negaranya, sehingga biasanya disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing.
Lalu, apa yang justru terjadi bila di dunia hanya ada satu presiden saja? Tentunya hal ini mungkin akan sulit dibayangkan, namun dampaknya juga tidak akan bagus. Beberapa kemungkinan ini bisa menjadi hal yang dapat terjadi bila dunia hanya memiliki satu presiden.
1. Sistem birokrasi yang akan panjang
Birokrasi merupakan sistem pemerintahan yang melibatkan banyak pertimbangan penting mengenai negara. Setiap negara biasanya memiliki sistem birokrasi yang berbeda-beda, salah satunya adalah Indonesia. Dilansir Indonesia Investments, birokrasi yang ada di negara tercinta kita termasuk ke dalam salah satu yang rumit sebab terasa berpusat di pemerintahan sebagai sumber kekuatannya.
Jika membayangkan bahwa seluruh dunia hanya dipimpin oleh satu presiden, maka dapat dipastikan bahwa sistem birokrasinya akan sangat panjang. Hal ini bukan tak mungkin akan menyebabkan kesulitan bagi masyarakat yang memiliki urusan tertentu.
2. Semua negara berlomba mengajukan calon presidennya
Mengajukan diri sebagai calon presiden tentunya tidak lah semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak kualifikasi khusus yang membuat seseorang dirasa layak dalam menjadi calon presiden. Dilansir CCL, ada beberapa kriteria penting saat ingin menyalonkan diri sebagai presiden, misalnya mengenai integritas diri, komunikasi yang baik, pengetahuan yang luas, empati, pengaruh, dan masih banyak lagi.
Tentunya bila hanya ada satu presiden yang memimpin dunia, maka tak menutup kemungkinan bahwa semua negara akan berlomba-lomba mengirimkan calon presidennya. Hal ini tentu dilakukan sebab setiap negara pasti ingin ada wakilnya dalam kepemimpinan pusat.
3. Pemilu akan terlaksana dalam jangka waktu yang lama
Editor’s picks
Seperti yang diketahui bahwa sebelum pelaksanaan pemilu biasanya akan ada banyak proses panjang di belakang. Misalnya juga berkaitan dengan sistem promosi dan kampanye sebagai upaya untuk menarik suara sebanyak-banyaknya. Bahkan di Indonesia sendiri saja, proses kampanye mamakan waktu yang panjang. Dilansir USA GOV, pemilu di Amerika bahkan memakan waktu selama 3 hari untuk proses pencoblosannya saja.
Dapat dibayangkan apabila hanya ada satu pemimpin saja di dunia, maka proses pemilunya akan sangat panjang. Hal ini dilakukan agar semua masyarakat dapat memperoleh haknya untuk memilih dan tentu saja dengan jumlah yang tak sedikit, waktu yang dibutuhkan juga panjang.
Baca Juga: 5 Kemungkinan yang Dapat Terjadi bila Semua Daratan di Bumi Menyatu
4. Peraturan yang dibuat bisa saling kontra
Pemerintah terpilih yang memimpin sebuah negara, pasti akan merumuskan peraturan yang ada. Tentu saja peraturan ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh kesejahteraan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada di sana. Science Direct melansir informasi bahwa peraturan pemerintah menjadi upaya efektif untuk mengatur perilaku legal yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakatnya, sehingga tak mudah terlibat dalam konflik atau kriminalitas.
Apabila di dunia hanya ada satu presiden dengan satu pemerintahan, bukan tak mungkin jika regulasinya akan sangat berkontra. Hal ini didasari sebab tiap negara memiliki situasi dan fasilitas yang berbeda, sehingga tidak dapat dipukul rata.
5. Banyak konflik yang mungkin terjadi di bawah pemerintahannya
Keberadaan konflik dalam pemerintahan merupakan hal yang sebenarnya wajar, namun menjadi berbahaya bila tak terkendali dengan baik. Konflik dalam politik bahkan tidak hanya dapat terjadi dengan sesama rival yang ada, namun juga bahkan dalam satu internal partai atau divisi yang sama, seperti dilansir Science Direct.
Membayangkan satu dunia dipimpin oleh satu presiden tentu akan memunculkan banyak kemungkinan konflik yang dapat terjadi. Hal ini juga lah yang akan membuat sistem pemerintahan jadi tidak stabil, sebab setiap negara bisa saja memiliki visi misi yang berbeda-beda dari sistem pemerintahan yang sudah ada.
Tentunya sulit dibayangkan bila hanya ada satu presiden yang memimpin dunia yang luas dan beragam karakteristik manusia. Bahkan bukan tak mungkin peperangan akan lebih mudah muncul karena hal tersebut. Bukan ide yang bagus, ya!
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Fakta Sejarah Unik Ini Pernah Terjadi di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.