5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!

Beragam upaya dilakukan untuk mencegah punahnya badak

Keberadaan badak di Indonesia tentunya sudah bukan menjadi hewan yang asing. Meski begitu, keberadaan badak tentu tak sembarangan, karena biasanya hanya tersebar di pusat penangkaran atau pun di kebun binatang.

Hewan bercula ini sayangnya kian terancam punah setiap tahunnya. Bahkan para ilmuan meyakini bahwa saat ini hanya ada sekitar 425-800 Badak Sumatera yang ada di muka Bumi. Hal ini bisa terjadi karena lima penyebab berikut ini.

1. Habitat yang kian berkurang

5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!ilustrasi kerusakan habitat (unsplash.com/@mattpalmer)

Jika melihat keberadaan badak saat ini, memang jumlahnya akan lebih sering ditemukan di penangkaran atau pun taman nasional. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga jumlahnya, sehingga tidak sampai punah.

Dilansir WWF, hanya sedikit sekali badak yang mampu bertahan di luar taman nasional atau penangkaran, sebab habitatnya yang mulai berkurang setiap dekadenya. Hal ini membuat mereka jadi kehilangan tempat tinggal atau pun sumber makanan.

2. Maraknya perburuan liar

5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!ilustrasi berburu (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Salah satu penyebab lainnya yang membuat badak punah adalah karena perburuan liar. Hal ini menjadi satu ancaman tersendiri, apalagi bila badak harus tinggal di kawasan liar.

Mengutip African Wildlife Foundation, orang-orang tak ragu untuk memburu badak sebab ingin mengambil culanya. Cula badak dipercaya mampu menjadi obat trandisional untuk berbagai penyakit, hingga digunakan untuk kerajinan ornamen.

Sebetulnya, cula badak dapat tumbuh lagi. Namun, hal ini akan mengganggu proses aktivitasnya. Selain itu, para pemburu badak juga tak ragu untuk sekaligus membunuh badak agar mempermudah pengambilan culanya.

Baca Juga: 5 Filosofi Menarik dari Keberadaan Badak, Banyak Nilai Kehidupan!

3. Minimnya keberagaman genetik pada badak

5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!ilustrasi badak (unsplash.com/@davidclode)

Hewan-hewan lain biasanya memiliki keragaman genetik yang bermacam-macam. Hal ini membuat penampilan fisik dari setiap hewannya berbeda-beda, termasuk badak sebagai salah satunya.

Sayangnya badak secara historis memiliki keberagaman genetik yang sangat rendah, seperti dilansir Mangobay News. Hal ini menjadi indikasi dari tempat naturalnya yang memang telah ditempati dalam jangka waktu yang lama.

4. Rentan terkena penyakit

5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!ilustrasi badak (unsplash.com/@gh9430018)

Selayaknya makhluk hidup lain, badak juga memiliki risiko yang sama untuk terkena penyakit. Hal ini yang kemudian menjadi ancaman untuk keberlangsungan badak, sehingga sangat rentan mengalami kepunahan.

Bahkan cukup sering disebutkan beberapa badak yang mati karena terkena penyakit, seperti dikutip Mangobay News. Oleh sebab itu, penangkaran badak pun jadi harus ekstra hati-hati, sehingga kesehatannya terjamin.

5. Durasi reproduksinya yang cukup lama

5 Penyebab Kelangkaan Badak yang Mulai Terjadi, Harus Dilindungi!ilustrasi badak (unsplash.com/@acuriousape)

Salah satu cara untuk mencegah kepunahan dari badak adalah dengan menggencarkan reproduksinya. Sayangnya hal ini berbeda-beda pada setiap jenisnya dan bahkan cukup memakan waktu lama.

Dilansir International Rhino Foundation, masa kehamilan dari badak bahkan memakan waktu sekitar 15-16 bulan lamanya. Selain itu, badak betina pun baru siap untuk bereproduksi saat usia 5-46 tahun. Sementara untuk badak jantan justru hanya siap membuahi saat berusia 5-7 tahun.

Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua orang untuk senantiasa menjaga habitat alami. Jangan sampai justru badak atau pun hewan lainnya terancam punah di masa depan. Semoga penyebab punahnya badak dapat diatasi, ya!

Baca Juga: 5 Hewan yang Membuang Kotoran Untuk Berbagai Tujuan, Termasuk Badak

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya