5 Hal yang akan Terjadi Bila Manusia Kehilangan Lahan Tempat Tinggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah merupakan tempat di mana semua orang dapat beristirahat setelah lelah beraktivitas di luar. Tentunya memiliki rumah sama artinya dengan memiliki lahan tempat tinggal, sehingga hal tersebut juga sama pentingnya. Sayangnya pada saat ini ternyata lahan yang ada di bumi kian tergerus, bahkan untuk tempat tinggal sekali pun.
Hal ini bisa menjadi sesuatu yang cukup serius, sebab tanpa lahan yang cukup maka manusia akan kehilangan akses untuk memperoleh tempat tinggal yang layak. Namun, bila lahan semakin habis, maka tidak heran bahwa beberapa hal berikut ini mungkin saja akan terjadi.
1. Apartemen akan menjadi opsi utama
Bagi orang-orang yang tinggal di kawasan perkotaan pasti sudah tidak aneh lagi dengan keberadaan apartemen. Memang saat ini sudah ada banyak sekali apartemen yang tersebar di seluruh kota, bahkan dengan harga dan fasilitas yang juga jelas berbeda-beda.
Melansir Encyclopedia, apartemen bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal secara mandiri bagi beberapa orang, sehingga biasanya tersebar pada jumlah unit tertentu. Tidak mengherankan bila dari tahun ke tahun biasanya angka pembangunan dan penjualan apartemen pun akan kian membludak, sebab permintaan yang banyak, namun lahan tempat tinggal yang semakin sedikit.
2. Banyak penggusuran tanah dan rumah untuk dijadikan proyek apartemen
Senada dengan poin sebelumnya, memang permintaan akan apartemen serasa terus meningkat. Bahkan tak jarang saat ini area apartemen mulai didominasi oleh anak-anak muda yang tinggal secara mandiri. Apalagi bila pertahunnya ternyata angka populasi kian membludak, sehingga permintaan akan tempat tinggal juga ikut tinggi.
Untuk menjawab permasalahan ini, para pengembang pun berusaha membangun apartemen sebanyak mungkin, namun dengan cara penggusuran. Mengutip CBC, ada beberapa orang yang harus rela tergusur lahan pribadi dan rumahnya, sebab untuk pembangunan apartemen. Hal ini karena apartemen dirasa mampu menampung lebih banyak orang jika dibandingkan dengan satu rumah untuk satu keluarga.
Baca Juga: 5 Misi Luar Angkasa Penting dalam Sejarah Manusia
3. Kemungkinan naiknya angka tuna wisma
Editor’s picks
Tuna wisma atau biasa disebut sebagai gelandangan biasanya memang dikenal sebagai orang-orang yang tidak memiliki rumah tetap. Secara umum para tuna wisma ini biasanya tinggal dengan berpindah-pindah atau nomaden. Melihat angka populasi yang semakin meningkat, sementara lahan justru terbatas, maka tidak menutup kemungkinan bila angka tuna wisma akan ikut naik.
Melansir CNBC, bahkan di Amerika saja ternyata ada sekitar setengah juta populasi yang termasuk ke dalam kategori tuna wisma pada tahun 2020. Biasanya mereka akan kehilangan tempat untuk tinggal dan kemudian tidak dapat memperoleh rumah layak sebab harga properti yang juga turut melambung. Hal ini akan membuat ketimpangan sosial kian terlihat di negeri sendiri.
4. Reklamasi laut akan mungkin terjadi
Pernahkah kamu mendengar istilah reklamasi? Istilah reklamasi memiliki arti pembukaan daratan baru yang biasanya dilakukan di pesisir pantai. Sebetulnya reklamasi sudah bukan menjadi hal baru, bahkan keberadaannya juga mendatangkan pro dan kontra tersendiri dari berbagai masyarakat.
Secara umum reklamasi bertujuan untuk menyediakan lahan baru agar dapat membangun bangunan baru di atasnya, entah itu perkantoran, rekreasi wisata, atau apartemen, seperti dilansir Conservation. Hal inilah yang mungkin dapat terjadi apabila lahan tempat tinggal semakin terbatas dan populasi semakin meningkat. Bisa jadi memang reklamasi pun akan dipilih sebagai opsi selanjutnya.
5. Perkotaan yang semakin padat dari lahan lapang
Bila kamu berkunjung ke kota-kota besar seperti Jakarta, mungkin masih terdapat lahan lapang, meski jumlahnya sedikit. Hal ini bisa bertolak belakang dari kepadatan yang terjadi di beberapa kawasan daerah yang jauh dari perkotaan.
Sejalan dengan hal tersebut, salah satu kota di dunia yaitu Tokyo juga mengalaminya, sebab terdapat sekitar 37 juta lebih populasi yang menempati satu kota tersebut, seperti mengutip Visual Capitalist. Tidak mengherankan bahwa angka tersebut jelas akan membuat perkotaan akan semakin terasa padat, sebab ketidakseimbangan populasi yang tinggal dan jumlah lahan yang tersedia.
Memang sering kali hal seperti ini cukup sulit untuk diprediksi, namun bisa menjadi kenyataan di masa depan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan populasi yang luar biasa, serta lahan yang semakin berkurang. Sulit dibayangkan, ya!
Baca Juga: 5 Cara Unik Daur Ulang Kotoran Manusia, Mau Coba?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.