6 Gejala Defisiensi Unsur Hara yang Terjadi pada Tanaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara umum unsur hara mencakup dua komponen yaitu, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara dalam jumlah yang cukup dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Namun pada beberapa kondisi, ketersediaan unsur hara pada tanah kian sedikit hal ini berpengaruh terhadap optimalisasi pertumbuhan tanaman yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala abnormal pada tanaman, fenomena tersebut dikenal dengan defisiensi unsur hara. Untuk mengetahui dengan rinci berbagai macam defisiensi unsur hara pada tanaman, simak ulasan berikut!
1. Fosfor
Baca Juga: 10 Tips Merawat Tanaman Rosemary agar Tumbuh Subur
Jika kamu pernah lihat tanaman di sekitarmu mengalami gejala seperti warna daun yang berubah menjadi ungu, itu tandanya tanaman tersebut mengalami defisiensi atau kekurangan unsur hara Fosfor (P). Selain warna daun, pertumbuhan yang lambat, perkembangan akar yang lambat, pematangan buah yang terhambat dan biji yang berkembang tidak normal juga menjadi beberapa gejala penting yang terjadi pada tanaman yang kekurangan fosfor.
Penyebab defisiensi hara Fosfor diakibatkan oleh pH tanah yang basa dan asam serta kandungan bahan organik yang rendah di dalam tanah. Untuk mengatasi defisiensi hara Fosfor pada tanaman, perlu melakukan pemulihan Fosfor di dalam tanah dengan cara memberikan pupuk kandang atau bahan material lain seperti mulsa organik, kompos dan mengubur sisa-sisa tanaman setelah panen.
2. Kalium
Sebagai salah satu unsur penting bagi tanaman, defisiensi unsur hara Kalium (K) perlu diwaspadai. Gejala yang dapat kita amati mulai dari, pertumbuhan terhambat, warna menguning pada bagian tepian daun, daun mengeriting dan pembuluh daun yang berwarna hijau tua.
Penyebab defisiensi unsur Kalium diakibatkan oleh cadangan Kalium yang terbatas pada tanah, dan juga kondisi fisik tanah yang memiliki kadar pH rendah dengan jenis tanah yang berpasir atau tanah ringan yang mengandung sedikit bahan organik. Untuk mengatasi hal tersebut perlu melakukan beberapa cara mulai dari, pemberian bahan organik baik berupa mulsa maupun pupuk kandang ke tanah, penggunaan pupuk yang seimbang, menyiram tanah secara teratur dan hindari menggenangi lahan.
3. Mangan
Tergolong ke dalam unsur hara mikro, Mangan (Mn) memiliki peran penting dalam proses fotosintesis dan asimilasi nitrat. Kasus defisiensi unsur hara Mangan paling sering terjadi pada kondisi fisik tanah yang berpasir dan tanah yang memiliki kadar pH di atas 6. Selain itu penggunaan pupuk yang berlebihan dan tidak seimbang juga menjadi pemicu terjadi defisiensi unsur hara Kalium.
Editor’s picks
Adapun gejala yang dapat diamati yaitu, terjadi perubahan warna bagian daun di antara tulang-tulang daun menjadi menguning sedangkan pada tulang tetap berwarna hijau. Untuk mengatasi defisiensi unsur hara Mangan perlu dilakukan beberapa cara mulai dari pengaturan drainase lahan yang baik, penggunaan mulsa organik, jangan menyiram tanaman secara berlebihan dan melakukan pemupukan yang seimbang.
4. Zat besi
Unsur Zat Besi (Fe) tidak hanya dibutuhkan bagi manusia namun juga dibutuhkan bagi tanaman. Perubahan warna daun muda menjadi menjadi kuning, proses pertumbuhan tanaman yang berhenti dan daun yang berguguran menjadi beberapa contoh gejala defisiensi unsur hara Zat Besi yang dapat diamati.
Adapun penyebab defisiensi unsur hara Zat Besi mulai dari pengelolaan drainase tanah yang buruk, tanah yang berkapur dengan pH 7,5 atau lebih yang berasal dari batu kapur menjadi pemicu utama tanaman rentan terhadap defisiensi unsur hara Zat Besi. Untuk mengatas hal tersebut, perlu dilakukan pemilihan varietas tanaman yang tidak begitu rentan terhadap defisiensi Zat Besi, penggunaan pupuk yang mengandung unsur hara mikro Zat Besi, memperbaiki drainase tanah dan tidak disarankan untuk pemberian kapur terhadap tanah.
5. Kalsium
Penggunaan Kalsium (Ca) memiliki peran penting bagi pertumbuhan akar pada tanaman. Gejala-gejala yang terjadi pada tanaman akibat defisiensi unsur hara Kalsium mulai dari layu pada tanaman, daun keriting, pertumbuhan terhambat dan terdapat bintik-bintik kuning pada daun.
Kelembapan udara yang tinggi serta genangan air di tanah dapat menghambat penyerapan unsur hara Kalsium bagi tanaman, selain itu juga tanah dengan pH rendah, salinitas tanah yang tinggi juga berdampak serius terhadap defisiensi unsur hara Kalsium. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pemberian bahan organik berupa pupuk kandang, mulsa organik atau kompos, memilih varietas tanaman yang baik dalam menyerap Kalsium bagi tanah dan mengurangi penggunaan pupuk berbahan amonium.
6. Nitrogen
Sebagai salah satu unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan bagi tanaman, Defisiensi unsur hara Nitrogen (N) menjadi hal yang wajib diwaspadai. Adapun gejala-gejala yang bisa kita amati mulai dari, kondisi fisik tanaman yang terlihat panjang dan kurus, pertumbuhan daun yang terhambat, terjadi perubahan warna pada bagian tubuh tanaman dimulai dari warna daun menjadi hijau pucat dan tangkai serta pembuluh daun berwarna merah.
Penyebab defisiensi unsur hara Nitrogen, mulai dari intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan air tergenang sehingga dapat menyebabkan kekurangan nitrogen dan kondisi pH tanah yang tidak netral. Untuk mengatasi defisiensi unsur hara Nitrogen, ada beberapa cara alternatif yang perlu dilakukan yaitu, hindari penggunaan pupuk yang berlebihan, hindari menyiram tanaman secara berlebihan, mengatur drainase lahan dengan baik dan pemberian bahan organik pada tanah.
Gejala abnormal yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh defisiensi unsur hara menjadi hal yang perlu diperhatikan. Selain menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanman, defisiensi unsur hara juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani. Untuk itu, bagi kalian yang sedang membudidayakan tanaman perlu memperhatikan tanaman kalian agar terhindar dari defisiensi unsur hara!
Baca Juga: Unsur Fosfor Ditemukan di Pinggiran Galaksi Bima Sakti
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.