5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padi

Mengancam hasil produksi padi

Padi tergolong tanaman pangan utama yang penting bagi Indonesia. Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk, kebutuhan akan padi semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan padi menjadi faktor penting dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok bagi masyarakat.

Namun dalam usaha meningkatkan produktivitas padi, tidak jarang ada faktor-faktor yang dapat menurunkan produktivitas padi, salah satunya yaitu faktor penyakit yang terjadi pada tanaman padi. Penyakit yang terdapat pada tanaman padi disebabkan oleh mikroorganisme, seperti jamur, bakteri, virus dan lain sebagainya. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada tanaman padi, simak ulasan berikut!

1. Hawar daun bakteri

5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padiilustrasi tanaman padi (pixabay.com/DIYmaster)

Penyakit hawar daun bakteri disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Angin, air hujan maupun air irigasi menjadi faktor utama dalam penyebaran bakteri ini. Selain diakibatkan oleh bakteri, pemupukan nitrogen yang berlebihan serta jarak tanam yang rapat juga mendukung keparahan penyakit.

Secara visual, gejala-gejala penyakit hawar daun bakteri yang dapat kita amati pada tanaman padi yaitu adanya garis-garis berwarna abu-abu pada daun, daun menguning kemudian layu dan mati serta munculnya cairan bakteri menyerupai susu yang menetes dari daun. Dalam upaya pencegahan penyakit, tindakan alternatif yang dapat kita lakukan yaitu memilih varietas padi yang tahan penyakit, sanitasi kebun, memastikan sistem drainase yang baik, penggunaan benih yang sehat dan pemberian pupuk yang tidak berlebihan dan sesuai dosis yang dianjurkan.

2. Blas

5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padiilustrasi tanaman padi (pixabay.com/ignartonosbg)

Penyakit blas pada padi disebabkan oleh jamur Magnaporthe grisea. Jamur ini hidup pada jerami setelah panen hingga dapat bertahan pada musim tanam berikutnya. Selain disebabkan oleh jamur, kelembaban pada area pertanaman padi juga dapat mendukung tingkat keparahan penyakit blas.  

Adapun gejala-gejala penyakit blas yang dapat kita lihat, mulai dari munculnya bercak-bercak yang berbentuk runcing dengan tepi bercak berwarna cokelat dan bagi pusat bercak berwarna abu-abu atau putih. Bercak tersebut akan terus berkembang dan dikelilingi oleh area berwarna kuning pucat. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ini yaitu penggunaan benih yang sehat, sanitasi kebun, memastikan stabilitas pengairan yang baik dan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terkena penyakit blas agar tidak menular pada tanaman yang sehat. 

3. Tungro

5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padiilustrasi tanaman padi (pexels.com/Sergei A)

Penyakit tungro menjadi salah satu penyakit yang terjadi pada tanaman padi dan tergolong sulit untuk dikendalikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Rice Tungro Baciliform Virus (RSBT). Virus RSBT ditularkan melalui serangga wereng hijau dengan nama latin Nephotettix virescens

Adapun gejala-gejala yang dapat kita amati pada padi yang terkena penyakit tungro yaitu tanaman memiliki ukuran yang kerdil, warna daun menjadi menguning serta memiliki bercak kecil berwarna cokelat tua dan gejala penyakitnya menyerupai tanaman yang kekurangan kalium.

Tindakan pencegahan bisa dilakukan untuk menanggulangi penyakit tungro yaitu, mulai dari menggunakan musuh alami hama untuk membasmi hama wereng hijau sebagai vektor virus RSBT, seperti laba-laba dan kumbang, melakukan pembasahan dan pengeringan pada lahan secara bergantian, menggunakan varietas padi yang tahan penyakit dan merotasikan tanaman padi dengan tanaman non-inang. 

4. Bercak cercospora

5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padiilustrasi tanaman padi (pexels.com/Duch Anh Nguyen)

Selanjutnya ada penyakit bercak cercospora yang disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Penyakit ini wajib diwaspadai, karena penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan yang serius terlebih lagi pada pertanaman di lahan yang kuran subur. 

Gejala-gejala penyakit bercak cercospora yang bisa kita amati yaitu, perubahan warna bulir padi menjadi cokelat keunguan, memiliki lesi yang berbentuk linier dengan bagian tengah berwarna cokelat,  yang terletak pada helaian daun bendera dan dapat juga ditemukan pada pelepah dan kulit gabah.

Ada beberapa cara alernatif dalam mengendalikan penyakit bercak cercospora, yaitu melakukan pemupukan yang berimbang sepanjang musim, menggunakan varietas padi yang tahan penyakit, sanitasi lahan dan penggunaan pupuk kalium yang cukup. 

5. Busuk batang

5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Tanaman Padiilustrasi tanaman padi (pixabay.com/zcf428526)

Busuk batang padi merupakan penyakit yang menginfeksi bagian dalam tanaman padi yang terletak di kanopi serta dapat menyebabkan padi menjadi mudah rebah. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthe salvinii

Gejala awal penyakit busuk batang dimulai dari munculnya kerusakan kecil, tidak beraturan dan berwarna hitam pada bagian pelepah daun, seiring dengan perkembangan penyakit kerusakan semakin membesar hingga menyebabkan kebusukan dan rebah pada tanaman padi. Adapaun juga miselium jamur berwarna gelap keabu-abuan dapat dilihat di dalam batang yang terinfeksi.

Untuk mengatasi penyaki ini ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan yaitu, menggunakan varietas padi yang tahan penyakit, menetapkan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, sanitasi lahan, menghindari genangan air yang terlalu lama, membiarkan lahan kosong sebelum memasuki masa tanam selama beberapa bulan atau satu tahun dan memusnahkan tanaman sisa panen.   

Ancaman penyakit yang terjadi pada tanaman menjadi sesuatu hal yang tidak bisa kita hindari, namun untuk memperkecil resiko kerusakan berat, perlu kita menjaga dan merawat tanaman padi dengan baik agar terhindar dari berbagai macam penyakit!

Baca Juga: 5 Tanaman Penyerap Racun Rokok, Bikin Udara Lebih Segar dan Bersih!

Sari Magfirah Naufal Photo Verified Writer Sari Magfirah Naufal

start with bismillah and end with alhamdulillah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya