Berang-berang yang tinggal di alam liar tidak dianggap berbahaya, sebagaimana penjelasan Michael Callahan, presiden Beaver Institute pada How Stuff Works. Namun, berang-berang dapat menyerang atau menunjukkan perilaku agresif ketika merasa terancam.
Hewan pengerat yang suka berenang ini diketahui sangat menghargai teritorial atau wilayahnya. Jika kamu berada di dekat bendungan atau sarang yang berang-berang buat, hewan ini akan menganggapnya sebagai bahaya sehingga membuatnya mengaktifkan mode siaga.
Lebih lanjut, berang-berang yang terinfeksi rabies lebih mungkin menyerang. Hewan pengerat ini bahkan bisa terus menyerang saat lawannya sudah berusaha menjauh. Untuk itu, ketika mendapati berang-berang bertingkah aneh, ada baiknya segera menjauh dan hubungi pihak berwenang. Hal ini penting demi mencegah penyebaran rabies atau risiko lainnya.
Mengingat seberapa bahaya gigitan berang-berang, ada baiknya tidak membuatnya melakukan tindakan pertahanan diri, ya. Berang-berang memang tampak lucu, tapi bagaimana pun ini adalah hewan liar yang punya insting kuat untuk melindungi diri.
Referensi:
"How Dangerous Is the Beaver?". How Stuff Works. Diakses Februari 2025.
"Are Beavers Dangerous?". Critter Control. Diakses Februari 2025.
"How To Tell If A Beaver Is Going To Attack And What To Do". Outdoor Guide. Diakses Februari 2025.
"Wood You Believe It? Beaver’s Remarkable Teeth for Building Ecosystems". Tufts University. Diakses Februari 2025.
"Animal and Human Bites". NHS Inform. Diakses Februari 2025.