3 Sejarah Gempa Megathrust yang Pernah Terjadi di Pulau Sumatra

- Sumatra, wilayah kaya alam dan budaya, memiliki ancaman gempa megathrust dan tsunami.
- Zona megathrust di Palung Sunda telah menyebabkan gempa besar sebelumnya di Sumatra.
- Mentawai-Siberut juga berpotensi menjadi pusat gempa megathrust di masa depan, perlu waspada.
Pulau Sumatra berada di wilayah barat Indonesia. Pulau ini memiliki kekayaan alam mulai dari pertambangan, perkebunan, pertanian, energi, dan lain-lain. Selain itu, Sumatra memiliki keanekaragam budaya sehingga memperkaya khazanah budaya Indonesia. Meskipun memiliki kekayaan alam dan budaya, wilayah ini juga menyimpan berbagai ancaman bencana alam di masa depan terutama potensi gempa megathrust.
Apa itu gempa megathrust? Dilansir laman BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), merupakan aktivitas atau fenomena geologi sehingga memicu terjadinya gempa bumi dahsyat dan potensi tsunami. Indonesia sebagai negara kepulauan dan juga tempat bertemunya antar lempeng dunia, memiliki potensi gempa megathrust di beberapa wilayah terutama Sumatra. Dalam fakta sejarah bencana alam, ada 3 gempa megathrust yang pernah mengguncang Sumatra. Apa saja?
1.Zona Megathrust Nias 1861 dan 2005

Wilayah Sumatra berada di zona tektonik aktif yang sangat kompleks dan berisiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami. Zona megathrust di sepanjang Palung Sunda menjadi pusat utama pelepasan regangan dari konvergensi lempeng Indo-Australia dan Sunda, yang telah menghasilkan gempa-gempa besar seperti peristiwa tahun 2004 dan 2005.
Dilansir laman USGS, sebelum gempa Aceh 2004, zona megathrust sepanjang batas lempeng Sumatra-Andaman telah menyebabkan beberapa kali peristiwa gempa besar. Salah satunya gempa megathrust Nias 1861 dengan kekuatan 8,5 M.
Kemudian pada tahun 2005, setelah gempa Aceh, juga terjadi gempa besar pada 28 Maret 2005 di Pulau Nias. Di bagian selatan Kepulauan Mentawai, juga terjadi gempa besar pada 12 September 2007. Dibandingkan dengan Jawa, wilayah Sumatra menunjukkan tingkat aktivitas seismik dan deformasi tektonik yang lebih tinggi.
2.Zona Megathrust Pagai Enggano 1833 dan 2007

Zona Megathrust Pagai Enggano merupakan bagian dari jalur subduksi aktif yang berperan penting dalam catatan sejarah gempa besar di wilayah barat Sumatra. Dilansir laman BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah, gempa besar tahun 1833 yang dipicu oleh aktivitas megathrust ini menyebabkan tsunami besar dan menjadi salah satu gempa terdahsyat dalam sejarah Indonesia.
Sementara pada tahun 2007, wilayah ini kembali diguncang oleh rangkaian gempa besar yang juga terjadi akibat aktivitas di zona megathrust yang sama, menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki potensi terhadap gempa besar berkekuatan tinggi. Keberadaan zona ini perlu diwaspadai mengingat belum adanya pelepasan energi penuh dari segmen ini sejak gempa-gempa sebelumnya. Para ahli kebencanaan juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir dan dekat dengan sumber gempa.
3.Zona Megathrust Mentawai sejak 1797 belum lepas hingga saat ini

Wilayah Mentawai juga menjadi ancaman potensi gempa megathrust di masa depan. Dilansir laman BMKG, Mentawai-Siberut menurut para ahli sebagai zona kekosongan atau seismic gap. Hal ini perlu waspadai karena sewaktu-waktu terjadi pelepasan energi gempa yang dahsyat.
Berdasarkan catatan sejarah, gempa besar pernah terjadi di Mentawai-Siberut 1797. Kapan terjadinya gempa ini juga tidak bisa diprediksi secara pasti, tapi potensi akan lepas seperti catatan tahun 1797 juga akan menunggu waktunya. BMKG juga telah mengingatkan kepada pihak terkait dan masyarakat dalam edukasi menghadapi bencana gempa megathrust. Fakta bahwa segmen-segmen di sekitarnya telah lebih dulu melepaskan energi menunjukkan bahwa zona ini memang berisiko, tapi kapan gempa itu akan terjadi merupakan hal yang tidak bisa dipastikan secara ilmiah saat ini.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak bertanggung jawab. Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan, memahami mitigasi bencana, dan tetap memperhatikan informasi resmi terpercaya. Dengan pemahaman sejarah gempa megathrust di Sumatra, menjadi pelajaran dalam menghadapi bencana alam di masa depan.