Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024 yang lalu, banyak warga Amerika setuju dengan Gerakan 4B yang lebih dulu eksis di Korea Selatan. Gerakan ini berkembang sejak pertengahan 2010-an, tetapi berakar sejak beberapa dekade lalu. Gerakan 4B ini awalnya dimulai sebagai respon atas maraknya aksi kejahatan terhadap perempuan di Korea Selatan.
Penusukan seorang perempuan di toilet umum di Gangnam, Seoul, Korea Selatan, pada 2016 silam, misalnya, adalah salah satu kejahatan terhadap perempuan yang didasari hanya karena prasangka. Setelah berhasil ditangkap, pelaku mengaku kesal dengan perempuan karena pernah diabaikan dan diremehkan oleh perempuan. Padahal, korban dan pelaku tak saling kenal. Tidak hanya itu, maraknya pornografi berbasis deepfake, yang menyasar perempuan di Korea Selatan, menjadikan negara tersebut ibu kota kejahatan seks digital dunia.
Lalu, bagaimana sejarah Gerakan 4B tercipta? Apakah ada kaitannya dengan pertentangan kaum perempuan terhadap budaya patriaki juga? Mari kita bahas!