Selain dengan suara, manusia juga berkomunikasi lewat tulisan saat berinteraksi dengan sesama. Berbeda dengan komunikasi suara yang dulunya mengharuskan dua atau lebih orang berada dalam satu waktu yang sama—sebelum modernisasi tentunya—komunikasi dengan tulisan bisa dibilang seperti kapsul waktu yang menembus zaman. Bayangkan saja, sampai saat ini, kita masih bisa menerima berbagai tulisan dari peradaban-peradaban kuno yang maknanya masih bisa kita pahami sehingga jadi pelajaran penting tentang seperti apa rupa peradaban masa lalu.
Karakteristik tulisan manusia mengalami perubahan. Dari yang tadinya sekadar gambar-gambar di dinding gua, menjadi tulisan dengan menggunakan simbol tertentu, hingga akhirnya menggunakan huruf yang dirangkai menjadi kata. Nah, khusus yang terakhir itu, manusia mengenal berbagai jenis huruf yang dipakai untuk menulis. Huruf-huruf tersebut disesuaikan dengan latar budaya setempat, tetapi ada pula huruf yang digunakan secara universal seperti alfabet.
Ya, tulisan ini pun menggunakan huruf alfabet dalam rangkaiannya. Meski ada beragam bahasa berbeda, rata-rata bahasa populer di dunia menggunakan huruf alfabet untuk merakit kata-kata dalam bahasa tersebut. Sebagai contoh, ada bahasa Inggris, Indonesia, Latin, Prancis, Jerman, Spanyol, Melayu, dan sebagainya.
Penggunaan huruf alfabet secara universal tersebut jelas sangat menarik untuk kita ulik. Pasalnya, bagaimana bisa satu jenis huruf begitu populer sampai-sampai digunakan oleh begitu banyak kebudayaan yang saling berjauhan. Untuk menjawab hal tersebut, penulis sudah merangkumnya dalam pembahasan seputar sejarah huruf alfabet. Kalau penasaran, simak sampai selesai, ya!