ilustrasi adaptasi drama Arthur Miller tentang pengadilan penyihir Salem (commons.wikimedia.org/Stella Adler)
Meskipun histeria tidak lagi dianggap sebagai penyakit medis, istilah ini masih sering digunakan dalam konteks sosial dan budaya. Histeria bisa merujuk pada perilaku emosional yang berlebihan dan tidak rasional, baik secara individu maupun kolektif. Contoh-contoh histeria kolektif yang terkenal adalah kasus-kasus penyerangan massal, kepanikan moral, atau gerakan-gerakan sosial yang didasarkan pada ketakutan atau kepercayaan yang tidak berdasar.
Histeria juga menjadi inspirasi bagi banyak karya seni dan sastra, seperti film, novel, drama, atau puisi. Melansir Alicia Eler, beberapa karya yang mengambil tema histeria adalah film "The Crucible" yang diadaptasi dari drama Arthur Miller tentang pengadilan penyihir Salem, novel "The Yellow Wallpaper" karya Charlotte Perkins Gilman yang menceritakan pengalaman seorang wanita yang dikurung di kamar karena histeria, atau puisi "Hysteria" karya T.S. Eliot yang menggambarkan suasana kafe yang penuh dengan gelak tawa dan kegilaan.