Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Sirup: Minuman Wajib Ada saat Ramadan, Ini 5 Faktanya

Ilustrasi sirup homemade (freepik.com/mdjaff)

Bukan rahasia lagi, sirup merupakan salah satu pemanis minuman yang identik dengan bulan suci Ramadan. Hal ini terlihat dari maraknya iklan sirup dengan berbagai varian di layar kaca ketika bulan ini tiba.

Namun, tahukah kamu, sirup juga memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-19. Cerita tentang penemuan pemanis ini tertulis dalam berbagai versi, salah satunya kisah yang menyinggung penduduk asli Amerika. Penasaran sejarah sirup? Yuk, simak fakta tentang sirup di bawah ini!

1. Cikal bakal sirup adalah pohon mapel

ilustrasi pohon mapel merah (pexels.com/Jeffry Surianto)

Jika kamu berpikir bahan dasar pertama sejarah sirup terbuat adalah sari buah-buahan seperti yang kerap dijumpai saat ini, maka kamu keliru. Faktanya, pohon mapel menjadi cikal bakal sirup pada tahun 1800-an atau abad ke-19.

Dilansir Science Daily, mapel adalah sebuah pohon atau semak yang merupakan bagian dari genus Acer. Tumbuhan ini bisa ditemukan di wilayah Asia, Eropa, Afrika bagian utara, dan Amerika Utara. Terdapat sekiranya 100 hingga 125 spesies mapel yang tersebar di empat wilayah tersebut.

Fakta menariknya sirup, daun mapel menjadi simbol yang tertera dalam bendera Kanada. Ini lantaran Kanada memiliki 10 dari 100-125 spesies mapel yang tersebar di seluruh dunia. Maka dari itu, sejarah pembuatan sirup juga tak lepas dari negara yang terletak di Amerika Utara ini.

2. Pertama kali diproduksi oleh penduduk asli Amerika

ilustrasi sirup mapel (unsplash.com/Wei Chen)

Dilansir Michigan Maple Syrup Association, tidak diketahui pasti tahun berapa praktik membuat sirup dari getah pohon mapel dimulai. Namun, sejarah mencatat bahwa penduduk asli Amerikalah yang pertama kali memproduksinya jauh sebelum bangsa Eropa tiba.

Orang Amerika memiliki beberapa kisah tentang awal mula penemuan sirup mapel ini. Dalam sebuah cerita disebutkan bahwa ada seorang kepala suku yang melemparkan kapak ke arah pohon mapel. Keesokan harinya, getah mapel di dalam pohon berubah menjadi sirup karena sinar matahari yang menghangatkannya. Gula sirup tersebut keluar dari lubang pohon yang diciptakan oleh sang kepala suku di hari sebelumnya.

Dalam versi lain disebutkan bahwa getah dari pohon mapel tersebut diambil oleh istri kepala suku untuk memasak daging. Hasilnya, daging tersebut menjadi hidangan manis yang sangat lezat.

3. Penduduk asli Amerika mulai gencar memproduksi sirup

ilustrasi sirup mapel (unsplash.com/Dhruv Mehra)

Waktu demi waktu berlalu, penduduk asli Amerika era awal mulai gencar memproduksi sirup dalam jumlah besar. Cara mengolah getah mapel menjadi sirup pada waktu itu pun terbilang masih sangat tradisional.

Maple Valley Syrup melansir bahwa metode pengumpulan getah dilakukan oleh para pekerja dengan menggunakan teknik pemotongan letter V pada kulit pohon mapel. Kemudian, getah akan mengalir ke keranjang yang telah disiapkan di pangkal pohon.

Getah yang sudah terkumpul akan direbus perlahan hingga menjadi sirup. Setelah direbus, para pekerja akan membiarkannya dingin lalu menyimpannya ke dalam keranjang. Umumnya, pengumpulan dan perebusan getah mapel ini dilakukan oleh kaum perempuan.

4. Bangsa Eropa mulai memproduksi sirup dengan teknik berbeda

ilustrasi sirup mapel (unsplash.com/Laura Landers)

Berbekal ilmu dari penduduk Amerika, bangsa Eropa yang memasuki Negeri Paman Sam mulai memproduksi sirup dari pohon mapel dengan teknik berbeda. Alih-alih menggunakan benda tajam untuk mengeluarkan getah, mereka melubangi pohon dengan alat bor.

Kemudian, mereka akan memasukkan cerat kayu ke dalam lubang dan menggantung ember untuk menampung getah. Selebihnya, cara perebusan getah hingga menjadi sirup sama seperti teknik yang dilakukan orang Amerika.

5. Metode pembuatan sirup berkembang pesat hingga saat ini

ilustrasi cara menikmati sirup di masa sekarang. (unsplash.com/Victoria Shes)

Pada tahun 1800 hingga 1850-an, metode pembuatan sirup mulai berkembang pesat berkat alat produksi yang lebih memadai. Berlanjut ke tahun 1900-an atau abad ke-20, para pelaku bisnis mulai memproduksi sirup menggunakan mesin-mesin canggih. Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuat sirup secara lebih praktis.

Perkembangan ini terus berlanjut hingga abad ke-21, di mana sirup sudah mengalami transformasi, dari yang awalnya mapel saja kini hadir dalam varian buah-buahan. Cara menyajikannya pun sudah bervarisi seiring berkembangnya ide dari para food lovers atau masyarakat luas.

Kini, sirup menjadi produk minuman yang banyak dijumpai di pasaran. Produksi sirup biasanya akan melimpah saat Ramadan tiba. Ini lantaran sirup merupakan pemanis yang wajib ada sebagai pelengkap minuman segar di kala berbuka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Izza Namira
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us