ilustrasi drakula (commons.wikimedia.org/Screenshot from "Internet Archive" of the trailer for Dracula (1931))
Vlad III dibebaskan dari penjara pada tahun 1474, setelah ia bersumpah setia kepada Corvinus dan menikahi Justina Szilagyi, seorang bangsawan Hongaria. Ia kembali ke Walachia pada tahun 1476 dengan dukungan dari Moldavia dan beberapa sekutu Ottoman yang tidak puas. Ia menjadi pangeran Walachia untuk ketiga kalinya, tetapi hanya bertahan beberapa bulan. Ia tewas dalam pertempuran melawan pasukan Ottoman yang dipimpin oleh Radu dan Mehmed II pada akhir tahun 1476 atau awal tahun 1477. Kepalanya dipenggal dan dibawa ke Istanbul sebagai bukti bahwa ia sudah mati.
Melansir National Geographic, Vlad III menjadi terkenal di seluruh Eropa pada abad ke-15, berkat mesin cetak yang muncul bersamaan dengan masa pemerintahannya. Pamflet-pamflet propaganda yang ditulis oleh musuhnya menjadi laris manis. Pamflet-pamflet ini menggambarkan Vlad III sebagai seorang tiran yang kejam, haus darah, dan suka menyiksa orang. Pamflet tersebut populer di Jerman dan Rusia, tetapi juga tersebar di Italia, Prancis, dan Inggris. Beberapa pamflet ini bahkan menggambarkan Vlad III sebagai seorang vampir yang minum darah manusia dan tidak bisa mati.
Berabad-abad kemudian, reputasi jahat Vlad III hidup kembali ketika Bram Stoker, seorang penulis Irlandia, menemukan nama Dracula dalam sebuah buku sejarah tua. Menurut HNN, ia belajar bahwa nama itu juga bisa berarti 'setan' di Walachia dan memberikannya kepada karakter vampir fiksinya. Stoker juga mengambil beberapa unsur dari kehidupan Vlad III, seperti asal-usulnya dari Transylvania, hubungannya dengan Ordo Naga, dan perseteruannya dengan Ottoman. Namun, ia tidak banyak mengetahui tentang detail sejarah Vlad III dan lebih banyak mengarang cerita sendiri. Novelnya yang berjudul Dracula (1897) menjadi karya sastra klasik yang menginspirasi banyak karya lain tentang Vampir, melansir Britannica.