Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/kie-ker

Perubahan iklim merupakan masalah global yang terus menjadi perhatian sejak lama. Saat ini, banyak orang yang turut andil membantu menghambat perubahan iklim dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan, menghindari penggunaan plastik, hingga meminimalkan penggunaan kendaraan. Ternyata, makanan yang kamu santap juga merupakan faktor pemicu perubahan iklim.

Industri makanan global membutuhkan energi yang sangat besar untuk mengolahnya yang menyebabkan banyak gas rumah kaca, bahkan memicu penurunan kualitas tanah, air, hingga udara. Karena itu, langkah bijak yang dapat kita lakukan adalah memilih makanan yang ramah lingkungan. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Lentil

pixabay.com/ulleo

Lentil adalah makanan super yang juga ramah lingkungan. Lentil termasuk dalam keluarga legum dan merupakan sumber serat, protein, dan berbagai nutrisi yang baik.

Dalam International Year of Pulses, disebutkan bahwa lentil memiliki jejak karbon yang sangat rendah yaitu 43 kali. Jumlah ini lebih sedikit daripada daging sapi dan hanya membutuhkan sedikit air untuk tumbuh. Tanaman lentil juga membantu membersihkan dan memperkuat tanah agar lebih mudah menanam tanaman lain.

2. Kerang

pixabay.com/RitaE

Umumnya, kerang dipanen dengan tali pengumpul panjang yang tergantung di lautan. Saat berada di sepanjang tali, kerang memakan makanan yang secara alami terdapat di dalam air. Dalam prosesnya, kerang-kerang tersebut juga menyaring dan membersihkan air serta mengekstraksi karbon untuk membuat cangkangnya, menurut penjelasan laman Global Citizen.

Terlebih lagi, kerang merupakan sumber protein hewani yang sangat baik dan rasanya juga enak.

3. Tomat

ilustrasi tomat (unsplash.com/Tom Hermans)

Tomat lokal merupakan makanan lainnya yang juga ramah lingkungan. Dilansir laman Mind Body Green, tiap kg tomat yang dikonsumsi, emisi gabungannya hanya sebesar 1,1 kg karbon dioksida. Angka ini jauh lebih kecil daripada mentega yang menghasilkan hingga 12 kg karbon dioksida per kg mentega.

Menariknya lagi, tomat cukup mudah ditanam. Jadi, kamu bisa menanamnya di halaman rumah dan menikmati tomat kapan pun kamu mau.

4. Tofu organik

Ilustrasi tahu (pixabay.com/Allybally4b)

Tofu menghasilkan emisi gas rumah kaca tiga belas kali lebih sedikit daripada daging sapi. Selain itu, tofu adalah makanan kaya protein yang membutuhkan lebih sedikit air daripada banyak sumber protein hewani, dikutip dari Meat Eater's Guide.

Selain itu, tofu organik memastikan penggunaan tanaman nontransgenik dan menghindari penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat merusak lingkungan.

5. Brokoli

unsplash.com/Louis Hansel

Jika menyangkut sayuran dan buah-buahan, membeli produk yang menggunakan paling sedikit pupuk dan pestisida adalah yang paling baik bagi alam. Sebab, pupuk dan pestisida menyumbang cukup banyak emisi gas rumah kaca.

Menurut Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, brokoli dan sayuran silangan lainnya, seperti kubis dan kubis brussel, mengandung pestisida alami yang mampu melindungi dari mereka sendiri dari hama dan organisme berbahaya lainnya. Selain itu, brokoli juga menghasilkan emisi karbon yang cukup rendah sehingga ramah lingkungan.

Dengan memilih makanan yang ramah lingkungan, kamu bukan hanya bisa mencukupi kebutuhanmu akan makanan, tapi juga membantu menjaga keutuhan lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎