Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sengatan Belut Listrik Bisa Lahirkan Gen Baru

ilustrasi belut listrik (pexels.com/Magda Ehlers)

Belut listrik dapat mengeluarkan energi sebesar 860 volt ke lingkungannya. Tegangan tersebut lebih dari cukup untuk melubangi membran sel, sehingga memungkinkan molekul polar besar seperti DNA menyelinap ke dalamnya dan menghasilkan organisme baru.

“Belut listrik dan organisme lain yang menghasilkan listrik dapat mempengaruhi modifikasi genetik di alam,” kata ahli biologi molekuler Universitas Nagoya, Atsuo Iida, yang menguji teori ini dengan peneliti lain di Jepang, dikutip dari situs Science Alert.

Hasil pengujian

ilustrasi belut listrik (pexels.com/Engin Akyurt)

Dipimpin oleh Shintaro Sakaki, tim tersebut menguji bayi ikan zebra yang berenang di air dengan tambahan DNA yang menampilkan gen untuk protein. Penelitian ini dipublikasikan di PeerJ.

Para peneliti kemudian memasukkan seekor belut listrik (Electrophorus electricus) ke dalam campuran tersebut dan sengaja dibuat terkejut dengan cara menggantungkan umpan mencurigakan di depannya.

Benar saja, 5 persen larva ikan zebra mengembangkan jaringan yang bersinar hijau. Sedangkan kelompok kontrol, yang juga berenang dalam larutan gen pendar tetapi tidak terpengaruh belut listrik, hanya memiliki sedikit sinar hijau.

“Hal ini menunjukkan bahwa pelepasan belut listrik mendorong transfer gen ke sel, meski belut memiliki bentuk denyut dan tegangan yang berbeda dibandingkan dengan mesin yang biasa digunakan dalam elektroporasi,” jelas Iida.

Ini menyebabkan membran sel menjadi tidak stabil dan membuka pori-pori dalam waktu sementara, sehingga memungkinkan molekul asing yang biasanya diblokir oleh pembungkus lemak sel untuk masuk.

Dikenal sebagai elektroporasi, proses ini telah digunakan untuk pengiriman obat sejak tahun 1980-an, juga untuk mengirimkan fragmen DNA ke dalam sel.

Sebelumnya para ilmuwan berpikir bahwa elektroporasi alami dapat terjadi di tanah akibat petir. Namun hal ini belum dapat dibuktikan.

“Saya menyadari bahwa belut listrik di Sungai Amazon bisa berfungsi sebagai sumber listrik,” kata Iida.

Dia melanjutkan bahwa organisme yang hidup di sekitar dapat bertindak sebagai sel penerima dan fragmen DNA lingkungan yang dilepaskan ke dalam air akan menjadi gen asing, menyebabkan rekombinasi genetik pada organisme di sekitarnya karena pelepasan listrik.

Pertukaran gen antara spesies yang tidak berkerabat dikenal sebagai transfer gen horizontal. Bakteri terkenal memanfaatkan proses ini karena memungkinkan mereka dengan cepat mengambil dan menggabungkan gen untuk resistensi antibiotik.

Namun transfer gen horizontal belum umum terjadi di antara spesies multiseluler hingga saat ini. Meskipun penelitian mereka belum menemukan transfer gen melalui belut listrik di luar laboratorium, Sakaki dan tim menunjukkan bahwa hal itu mungkin saja terjadi.

Karena sangat sedikit spesies yang dapat menghasilkan sengatan listrik, fenomena ini mungkin jarang terjadi. Namun ini adalah cara alami lain yang dapat dilakukan untuk transfer gen horizontal pada hewan.

“Saya percaya bahwa upaya untuk menemukan fenomena biologis baru berdasarkan ide-ide yang tidak terduga dan di luar nalar akan memberi pandangan baru tentang kompleksitas organisme hidup dan memicu terobosan di masa depan,” imbuh Iida.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us