Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Pemakaian

Alat ukur yang memiliki tingkat akurasi tinggi

Selama ini kita telah terbiasa menggunakan penggaris atau meteran untuk mengukur sesuatu. Meski banyak manfaatnya, tapi kedua alat tersebut memiliki keterbatasan ketika kita menginginkan hasil akurasi paling tinggi suatu benda. 

Alhasil, terdapat sebuah alat pengukur yang khusus diciptakan untuk menjawab kebutuhan tersebut, yang dikenal dengan sebutan jangka sorong. Seperti apa jangka sorong dan bagaimana cara menggunakannya, semua akan dibahas tuntas lewat artikel ini. 

1. Pengertian jangka sorong

Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara PemakaianJangka sorong. (Image by Anja Heidsiek from Pixabay)

Jangka sorong atau vernier calipers adalah sebuah alat ukur metode geser yang digunakan untuk menghitung satuan panjang, diameter, dan kedalaman. Merujuk buku Bedah Fisika Dasar yang ditulis oleh Kurrotul Ainiyah (2018),  skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan skala tersebut, jangka sorong termasuk alat ukur dengan tingkat ketelitian tinggi yang bisa mencapai 0,05 mm.

Bila dibandingkan skala terkecil penggaris  yakni 1 mm atau 0,1 cm, dengan tingkat ketelitian 0,5 mm, maka jangka sorong unggul karena punya skala ukuran lebih kecil. Oleh karena itu, menggunakan jangka sorong memungkinkan untuk melakukan pengukuran yang lebih akurat daripada memakai penggaris biasa. 

Meski memiliki level akurasi yang baik, tapi keahlian dan ketelitian alat serta penggunanya lah yang menentukan keakuratan hasil pengukuran.  

2. Kegunaan jangka sorong

Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Pemakaianilustrasi penggunaan jangka sorong (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tingkat akurasi yang tinggi dari jangka sorong diperoleh dari interpolasi mekanis yang meningkatkan resolusi dan mengurangi ketidakpastian pengukuran. Alat ukur ini bermanfaat untuk menunjang pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi, seperti industri permesinan,  pertukangan kayu, labolatorium fisika, manufaktur bagian quality control dan lain sebagainya. 

Mikrajuddin Abdullah (2016) melalui buku Fisika Dasar 1 menjelaskan, jangka sorong bisa dipakai untuk tiga macam pengukuran, yaitu: 

  • Panjang sisi luar benda.
  • Panjang sisi dalam benda.
  • Kedalaman benda yang berlubang atau memiliki celah.

Baca Juga: Rumus Percepatan dalam Fisika Serta Pengertian dan Contoh Soal

3. Bagian-bagian jangka sorong

Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Pemakaianilustrasi jangka sorong (unsplash.com/agphotos)

Jangka sorong pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian bergerak dan bagian diam. Kedua kategori itu memiliki bagian lagi dengan fungsinya tersendiri: 

  • Skala utama: Skala besar yang membentang di sepanjang badan jangka sorong. Tergantung pada penggunaannya, pembacaan pada skala utama bisa dalam cm atau mm. 
  • Skala vernier atau nonius: Skala lebih kecil yang menempel dan bergerak di sepanjang skala utama. Pergerakan skala vernier ditentukan oleh bukaan rahang. Skala ini berfungsi untuk memberikan akurasi pembacaan skala utama. 
  • Rahang luar: Bagian ini merupakan fitur paling menonjol dari jangka sorong. Salah satu rahang yang terpasang hanya akan melekat di skala utama. Sedangkan rahang lainnya yang dapat digerakkan menempel pada skala vernier. Fungsi rahang atas adalah untuk mengukur dimensi luar, seperti diameter, lebar, dan panjang. Rancangan bentuk rahang luar dimaksudkan untuk mencengkeram benda dengan kuat. 
  • Rahang dalam: Mirip dengan rahang bawah tetapi lebih kecil. Rahang dalam memiliki satu bagian yang tetap, dan satu lainnya yang bisa bergerak. Rahang yang terletak di bagian atas skala vernier ini berfungsi untuk mengukur dimensi bagian dalam suatu benda. Seperti diameter dalam pipa berongga dan toples, dapat diukur lewat rahang atas. 
  • Pengukur kedalaman: Berbentuk seperti batang tipis yang terletak di ujung jangka sorong (skala utama). Bagian ini digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang berlubang, seperti gelas atau tabung. 
  • Sekrup pengunci: Kegunaan utama dari baut atau sekrup pengunci yakni untuk memperbaiki posisi rahang, setelah benda terpasang di antara rahang. Keberadaan pengunci juga memudahkan untuk pembacaan yang akurat. 
  • Sekrup jempol: Sekrup ini berada di bagian bawah skala vernier, yang berfungsi untuk memberikan pegangan kepada pengguna. Sehingga memudahkan proses pergerseran rahang.

4. Jenis jangka sorong

Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Pemakaianilustrasi penggunaan jangka sorong (pexels.com/Thridman)

Mengacu pada buku Fisika Dasar 1 karangan Mikrajuddin Abdullah (2016), secara umum terdapat dua jenis jangka sorong yang digunakan saat ini, antara lain:

  • Jangka sorong manual: Ini adalah jenis jangka sorong paling lama, yang membuat pengguna harus teliti saat membaca hasil pengukuran. Karena hasil pengukuran akan ditampilkan lewat pembacaan skala goresan (skala vernier atau nonius) dan skala utama yang secara sekaligus. 
  • Jangka sorong analog: Menyerupai tipe manual, jangka sorong analog juga yang dilengkapi dengan skala geser. Cara menggunakan jangka sorong ini saat mengukur panjang benda adalah dengan membaca skala utama dan skala geser berbentuk skala jarum.
  • Jangka sorong digital: Sesuai namanya, jangka sorong ini dilengkapi dengan perangkat yang akan memperlihatkan hasil pengukuran melalui skala nonius yang terdigitalisasi. Jangka sorong digital merupakan tipe yang paling mudah dipahami karena hasilnya otomatis tertera di layar. 

5. Cara memakai jangka sorong

Jangka Sorong: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Pemakaianilustrasi jangka sorong (pexels.com/Rombo)

Untuk bisa mengukur suatu benda, perhatikan langkah-langkah berikut ini: 

  • Posisikan benda yang akan diukur di antara rahang luar dan rahang dalam. Kunci dengan sekrup pengunci agar posisi tidak bergeser.
  • Baca skala utama, yaitu garis yang letaknya paling dekat dengan angka 0  skala vernier. 
  • Baca skala vernier. Skala vernier atau  nonius yang dipakai adalah garis yang berimpit dengan skala utama. 
  • Jumlahkan skala utama dan skala vernier. 

Nah, setelah menemukan sejumlah angka yang ditunjukkan oleh jangka sorong, kemudian kita bisa belajar untuk membaca hasilnya. 

  • Misalnya, didapatkan angka 3,1 cm sejajar dengan angka 0 di skala vernier, maka angka 3,1 merupakan skala utama.
  • Selanjutnya pengguna harus mencari skala vernier dengan cara mengobservasi satuan skala vernier yang sejajar dengan skala utama. Anggap kita mendapat angka 5 yang berimpit dengan skala utama, maka kita perlu mengalikan angka 5 dengan 0,01 cm (tingkat ketelitian jangka sorong). Maka 5 x 0,01= 0,05 cm. 
  • Sekarang tinggal jumlahkan skala utama dan skala vernier, yaitu 3,1 + 0,05 = 3,15 cm.

Meski dibutuhkan kejelian dan ketelitian saat membaca pengukuran jangka sorong manual, tap itu bisa dipelajari dengan cepat, kok. Apalagi jika menggunakan jangka sorong digital, maka akan lebih mudah lagi memahami hasil pengukurannya. 

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 10 Fakta Fisika Kuantum yang Misterius dan Membingungkan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya