8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusia

Seorang pendiri republik sosialis pertama di dunia

Vladimir Ilyich Ulyanov, atau lebih dikenal dengan nama Vladimir Lenin, adalah seorang politisi, teoritikus, serta revolusioner yang berasal dari Rusia. Namanya dikenal dalam sejarah sebagai tokoh yang mendirikan Partai Komunis Rusia dan menjadi arsitek sekaligus penggerak Revolusi Bolshevik pada Oktober 1917.

Setelah berhasil mendirikan republik sosialis pertama di dunia, Lenin langsung menjabat sebagai Kepala Negara Soviet Rusia, sebelum namanya diubah menjadi Uni Soviet pada November 1917. Lenin memimpin Rusia sampai kematiannya pada 21 Januari 1924.

Kiprah Lenin selama kemelut politik di Rusia, serta pemikirannya yang kemudian dikenal dengan nama Marxisme-Leninisme, membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh sejarah paling dikenal sepanjang masa.

Dari sekian banyak fakta tentangnya, berikut 8 fakta menarik tentang bapak revolusi Rusia, Vladimir Lenin.

1. Saudaranya digantung karena melakukan percobaan pembunuhan terhadap Tsar

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusianationalgeographic.com

Kakak Lenin, Alexander Ulyanov, adalah seorang mahasiswa zoologi sebelum ditangkap pada bulan Maret 1887 karena ikut serta dalam sebuah konspirasi untuk membunuh Tsar Alexander III.

Beberapa rekan konspiratornya memohon grasi, dan karenanya hukuman mereka dikurangi. Awalnya Alexander menolak untuk meminta grasi juga, karena percaya bahwa hal itu akan mencoreng citra pemberontak.

Tetapi akhirnya ia mengirim surat perhomonan ampunan kepada Tsar, dan meminta belas kasihnya demi sang ibu.

"Kesehatan ibu saya sudah memburuk dalam beberapa hari terakhir, dan jika hukuman mati saya dilaksanakan, itu akan menjadi guncangan yang serius baginya dan bisa mengancam hidupnya," tulis Alexander.

Permohonan itu tidak diindahkan oleh Tsar, dan Alexander digantung pada bulan Mei 1887.

2. Dikeluarkan dari perguruan tinggi

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiarbth.com

Berdasarkan dokumen BBC, pada Agustus 1887, selang beberapa bulan setelah kematian saudaranya, Lenin yang masih berusia 17 tahun masuk ke Universitas Kazan untuk mempelajari ilmu hukum. Namun dia langsung dikeluarkan pada bulan Desember tahun itu, karena ikut mengambil bagian dalam sebuah protes mahasiswa.

Meskipun mengalami banyak kegagalan untuk melanjutkan kuliah, Lenin akhirnya berhasil mendaftar sebagai mahasiswa eksternal di Universitas St. Petersburg. Lenin menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1891 dan kemudian bekerja sebagai seorang pengacara.

Saat masih duduk di bangku perkuliahan, ia sudah terpesona oleh pemikiran "bapak komunis", Karl Marx, dan sering melakukan kegiatan aktivisme yang akan mengarahkannya pada perjuangan untuk kaum proletar di kemudian hari.

Baca Juga: 7 Fakta Nadezhda Alliluyeva, Istri Diktator Uni Soviet Joseph Stalin

3. Diasingkan ke Siberia selama tiga tahun

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiabolshevik.info

Lenin menerbitkan esai Marxis pertamanya yang berjudul What the "Friends of the People" Are and How They Fight the Social-Democrats pada tahun 1894. Setahun berikutnya ia melakukan perjalanan ke Prancis, Jerman dan Swiss untuk bertemu dengan kaum revolusioner yang sama-sama memiliki pemikiran Marxis.

Sekembalinya ke Rusia, Lenin ditangkap saat menangani masalah perilisan sebuah surat kabar Marxis. Dia kemudian menghabiskan lebih dari satu tahun di penjara, sebelum akhirnya dibuang ke Siberia Timur selama tiga tahun. Di sana, Lenin menikahi Nadezhda "Nadya" Krupskaya — seorang Marxis yang juga diasingkan — pada tahun 1898.

Walau di tempat pengasingan, Lenin masih diberi kebebasan untuk berjalan-jalan, menulis, berburu dan berenang di Sungai Yenisei.

Setelah menyelesaikan hukumannya pada tahun 1900, Lenin mendapat izin dari pemerintah Rusia untuk meninggalkan negara itu. Dia tetap berada di luar negeri selama 17 tahun ke depan, dan hanya kembali sebentar selama pemberontakan revolusioner yang gagal pada tahun 1905.

4. Lenin bukanlah nama aslinya

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiadailymirror.lk

Terlahir sebagai Vladimir Ilyich Ulyanov, Lenin mencoba memakai sejumlah nama samaran, termasuk K. Tulin dan Petrov, sebelum menetap di Lenin pada tahun 1902. Sejarawan percaya bahwa namanya terinspirasi dari Sungai Lena di Siberia.

Tokoh revolusioner Rusia lainnya juga menggunakan nama samaran untuk membingungkan kepolisian rahasia Rusia pada saat itu. Nama kelahiran Joseph Stalin, misalnya, adalah Iosif Dzhugashvili, dan nama asli Leon Trotsky adalah Lev Bronshtein.

5. Lenin mengharapkan kekalahan Rusia di Perang Dunia I

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiaalphahistory.com

Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, setiap faksi politik di Rusia mendukung upaya perang yang dilakukan oleh negaranya, kecuali faksi Bolshevik. Mereka meramalkan bahwa kekalahan Rusia di Perang Dunia I akan menjatuhkan kekuasaan Tsar.

Dikabarkan juga bahwa Lenin menerima bantuan keuangan dari Jerman, salah satu musuh Rusia dalam perang. Pada bulan Maret 1917, di saat inflasi merajalela, kurangnya persediaan pangan dan pasukan Rusia yang terus mengalami kekalahan, Tsar Nicholas II dipaksa untuk turun takhta.

Satu bulan berikutnya, sebuah kereta api tertutup yang disediakan oleh Jerman membawa Lenin kembali ke Rusia, dan pada bulan Oktober 1917, Lenin memimpin Revolusi Bolshevik, merebut kekuasaan dari pemerintah sementara dan membentuk pemerintahan baru.

Pada hari pertamanya menjabat sebagai pemimpin Rusia, Lenin menghapus kepemilikan tanah secara pribadi dan mulai melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan Jerman.

Meskipun setuju untuk menyerahkan sebagian besar wilayah di Finlandia, Ukraina, dan tiga negara Baltik dalam pertukaran untuk perdamaian, faksi Bolshevik langsung membatalkan perjanjian tersebut setelah Jerman menyerah kepada Sekutu pada November 1918.

Tidak lama kemudian, Lenin mulai melarang semua aktivitas partai politik kecuali partai miliknya, menyensor media dengan ketat dan memerintah langsung berdasarkan kekuatan, dan tidak dibatasi oleh hukum apa pun.

6. Tidak seperti kakaknya, Lenin berhasil mengeksekusi keluarga Tsar

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiarambler.ru

Pada malam 16 Juli 1918, ketika perang saudara antara pendukung dan lawan politik Lenin sedang berkecamuk, Tsar Nicholas II dan keluarganya dibangunkan, dan diperintahkan untuk berpakaian dengan cepat.

Para penculik mereka di Yekaterinburg, Pegunungan Ural, konon mengatakan kepada mereka bahwa pasukan anti-Bolshevik (Tentara Putih) sudah mendekat, dan mereka perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

Namun Tsar, istrinya, kelima anak mereka dan empat pelayannya malah dibawa ke sebuah ruang bawah tanah, di mana regu tembak sudah disiapkan dan menembak mereka semua. Menurut kaum Bolshevik, pejabat pemerintah di Yekaterinburg telah membuat keputusan untuk membunuh keluarga kerajaan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Lenin.

Walaupun begitu, Lenin tetap menganggap hukuman mati keluarga Tsar sebagai tindakan yang perlu dilakukan, seperti halnya Raja Louis XVI yang dihukum mati selama Revolusi Prancis.

Selain melakukan pembunuhan terhadap keluarga Tsar, Tentara Merah juga mengeksekusi ribuan lawan politiknya tanpa pengadilan selama perang saudara berlangsung, khususnya setelah upaya pembunuhan terhadap Lenin pada Agustus 1918.

Selama perang saudara, Tentara Putih juga tidak jauh berbeda dengan Tentara Merah, yang juga melakukan banyak kekejaman dan sama-sama bertanggung jawab atas serangan terhadap komunitas Yahudi di Rusia.

7. Lenin meragukan Stalin sebagai penerusnya

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiarbth.com

Stalin, salah satu orang terdekat Lenin, diangkat menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis pada April 1922. Namun segera setelah pengangkatan tersebut, Lenin mulai menyesali keputusannya.

Dalam sebuah surat kepada kongres Rusia, yang ditulis pada bulan Desember 1922 dan Januari 1923, tetapi tidak dibacakan sampai setelah kematiannya, Lenin menggambarkan Stalin sebagai orang yang terlalu "keras".

"Kegagalan ini... menjadi semakin tak tertahankan di kantor sekretaris jenderal," tulisnya. Lenin juga menambahkan bahwa Stalin harus diganti dengan seseorang yang "lebih sabar, lebih setia, lebih hormat dan lebih memperhatikan kawan-kawannya, tidak berubah-ubah dan sebagainya."

Dalam surat terpisah, Lenin menuduh Stalin memiliki keberanian untuk memanggil istrinya lewat telepon dan melakukan pelecehan padanya. Namun pada saat itu Lenin sudah menderita stroke untuk ketiga kalinya, sehingga membuatnya tidak dapat berbicara.

Stalin kemudian memenangkan perebutan kekuasaan setelah kematian Lenin, dan menjadi salah satu diktator paling terkenal di abad ke-20.

8. Tubuhnya dimumifikasi setelah kematiannya

8 Fakta Menarik tentang Vladimir Lenin, Sang Bapak Revolusi Rusiathesun.co.uk

Pada Maret 1923, Lenin mengalami serangan stroke untuk yang ketiga kalinya sampai ia tidak dapat berbicara. Namun pada bulan Mei ia dapat kembali berbicara, bahkan dapat mengunjungi Kremlin pada bulan Oktober.

Setelahnya, Lenin mengalami koma selama berminggu-minggu dan akhirnya meninggal dunia di dacha Gorki pada 21 Januari 1924. Penyebab kematian resminya adalah penyakit pembuluh darah yang tidak dapat disembuhkan.

Ribuan pelayat melewati peti mati Lenin yang terbuka di pemakamannya. Pada 26 Januari 1924, lima hari setelah kematiannya, Petrograd (Saint Petersburg) berganti nama menjadi Leningrad untuk menghormatinya.

Pada awalnya Nadya Krupskaya, istrinya, menentang proses pengawetan jasad Lenin, walau akhirnya proses pembalseman dilakukan, diikuti dengan pembangunan mausoleum permanen di Lapangan Merah Moskow.

Sejak saat itu, tubuh mumi Lenin dipamerkan di sana, kecuali empat tahun selama Perang Dunia II ketika tubuhnya dipindahkan ke Siberia.

Selain berhasil menyebarkan pengaruh komunisme di seluruh dunia, pemikiran Lenin yang dikenal dengan nama Marxisme-Leninisme juga ikut mempengaruhi ideologi Partai Komunis Indonesia, yang di kemudian hari akan memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Baca Juga: 8 Fakta Mengejutkan di Balik Perang Dunia I yang Harus Kamu Ketahui

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya