7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kuno

Mereka lebih maju dari peradaban lain di masanya

Seks adalah salah satu bentuk komunikasi paling dasar yang dipakai oleh kita, Homo sapiens, sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Dalam prosesnya, seks juga turut membentuk peradaban manusia. Salah satunya adalah peradaban Mesir Kuno, di mana mereka memiliki beberapa praktik dan kepercayaan seks yang aneh, bahkan menurut standar dunia kuno pada saat itu.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas tujuh fakta aneh tentang kehidupan seks di Mesir Kuno di bawah ini. Tanpa harus menunggu lebih lama lagi, berikut daftarnya.

1. Masturbasi dan kisah penciptaan dunia

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunoegypttoursportal.com

Para penganut agama Abrahamik (Yahudi, Islam, dan Kristen) percaya kalau Tuhan menciptakan dunia dari ketiadaan. Sedikit berbeda dengan mereka, orang Mesir kuno memiliki kisah penciptaan yang aneh. Dalam mitos penciptaan mereka, dunia dan semua ciptaan di dalamnya terlahir melalui proses masturbasi.

Menurut mitos Mesir kuno, alam semesta muncul dari ketiadaan. Namun, ada satu dewa yang hidup pada saat itu, Atum. Ia kemudian bermasturbasi dan memunculkan sepasang dewa kembar. Dengan demikian, Atum melakukan penciptaan pertama. Tentu saja, mitos ini menjadi dasar bagi budaya seks Mesir kuno yang unik dan aneh.

Dari mitos ini, muncul praktik dan upacara seksual yang melibatkan masturbasi, yang dipandang oleh orang Mesir kuno sebagai proses penciptaan yang akan memberi kehidupan. Meski terdengar aneh, dikatakan kalau para firaun Mesir kuno sering melakukan masturbasi ke Sungai Nil.

Simbolisme di sini cukup kuat, terlebih jika kita mempertimbangkan fakta kalau kata mtwt (ejaan Mesir kuno, diucapkan mahtoot) dapat diartikan sebagai benih, air mani, keturunan, atau banjir dari Sungai Nil. Pada saat itu, mereka tahu kalau banjir akan memberikan kesuburan di sekitar Sungai Nil, dan mereka melihat kesamaan itu pada air mani.

2. Homoseksualitas di antara dewa Mesir

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunorobscholtemuseum.nl

Selain kisah penciptaan melalui masturbasi, ada mitos seks lainnya dari Mesir kuno. Mitos ini menceritakan dua dewa, Horus dan Seth (atau Set), yang selalu berkelahi satu sama lain, di mana kisah mereka merepresentasikan cara orang Mesir kuno memandang kehidupan.

Singkat cerita, keduanya berebut takhta Mesir kuno setelah saudara Seth dan ayah Horus, Osiris, meninggal. Pada akhirnya, Horus menang dan berhasil mengklaim haknya. Namun, bukan berarti Seth berhenti untuk menantangnya.

Sama seperti orang Yunani dan Romawi kuno, ada kemungkinan kalau orang Mesir kuno memandang tindakan homoseksual sebagai hal yang dapat ditoleransi, bahkan diterima secara sosial. Tradisi ini bisa kita lihat dalam mitos Horus dan Seth.

Seperti dijelaskan dalam laman Departemen Antropologi Universitas Negeri Michigan, Seth dan Horus terus bertempur sampai mereka mencoba untuk "menjepit" dan memaksa yang lain untuk menjadi budak seksual mereka. Dalam prosesnya, Seth mencoba mempermalukan Horus dengan memaksanya berperan sebagai perempuan secara seksual.

Jika berhasil, Seth bisa mendapatkan dukungan dari dewa-dewa lain. Namun, rencana itu digagalkan oleh ibu Horus, Isis. Pada gilirannya, Isis berhasil menipu Seth agar ia menelan air mani Horus, sehingga Horus pun menang dan berhasil mempertahankan takhtanya.

3. Praktik nekrofilia

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunothkdlluv.com

Setelah melihat kedua fakta sebelumnya, tidak mengejutkan kalau orang Mesir kuno juga terobsesi dengan kematian. Atau, lebih tepatnya, obsesi dengan kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar kalau nekrofilia menjadi bagian dari budaya mereka.

Penulis Yunani kuno, Herodotus, memberi tahu beberapa praktik yang berhubungan dengan seks di dunia kuno. Dalam bukunya, Histories, dia menjelaskan banyak hal tentang seksualitas orang Babilonia kuno dan beberapa hal tentang Mesir kuno, terutama tentang nekrofilia.

Herodotus mengatakan kalau di Mesir kuno, orang-orang akan membiarkan jasad sanak saudara mereka membusuk agar para pembalsem tidak berhubungan seks dengan jasadnya. Tentunya, kebiasaan nekrofilia orang Mesir kuno juga terhubung dengan mitologi mereka.

Ingat kisah Seth dan Horus? Dalam mitologi Mesir kuno, Seth adalah saudara dari Osiris atau paman dari Horus. Singkatnya, Seth berhasil membunuh Osiris untuk melancarkan jalan menuju takhta Mesir. Lalu, bagaimana Horus bisa terlahir kalau ayahnya mati terlebih dahulu? 

Setelah membunuh Osiris, Seth memutilasi tubuhnya dan menyebar bagian tubuhnya. Istri Osiris, Isis, mengumpulkan bagian-bagian itu, berhubungan seks dengan jasadnya, lalu melahirkan Horus. Jika kalian sudah membaca sejauh ini, seharusnya kalian tidak akan kaget dengan fakta kalau Horus adalah dewa yang lahir dari praktik nekrofilia. 

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, 7 Aktor Ini Pakai Stuntman untuk Adegan Seks

4. Melakukan seks dengan binatang

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunofoxnews.com

Bukan rahasia lagi kalau orang Mesir kuno memiliki kebiasaan seks yang aneh. Namun, apa jadinya jika ternyata mereka juga sering berhubungan seks dengan binatang? Memang, binatang adalah salah satu "ikon" yang sering ditampilkan dalam setiap aspek budaya mereka, termasuk dalam gambaran dewa-dewa Mesir kuno.

Namun dalam buku Bestiality and Zoophilia: Sexual Relations with Animals, disebutkan kalau buaya menjadi salah satu objek seks favorit orang-orang Mesir kuno. Untuk melakukannya, mereka akan menggulingkan buaya lalu berhubungan seks dengannya. Mereka percaya kalau seks dengan buaya akan memberikan keberuntungan dan kemakmuran pada mereka.

5. Sunat

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunobbc.com

Selain kebudayaan Ibrani kuno, sunat adalah hal yang asing bagi peradaban kuno lainnya. Beberapa bahkan menganggapnya sebagai suatu hal yang "gila." Sekarang, sunat sudah diterima oleh masyarakat modern, bahkan disarankan oleh dunia medis.

Namun pada abad ke-5 SM, Herodotus menjelaskan kalau orang Mesir kuno juga sudah mengenal penyunatan. Ia menyebutkan kalau pria Mesir wajib disunat, tetapi orang-orang dari negara lain yang singgah ke Mesir kuno tidak harus disunat.

Orang Mesir tidak hanya melakukan penyunatan, mereka juga sudah melakukan praktik sunat massal. Dalam salah satu teks kuno, disebutkan kalau mereka pernah melakukan praktik sunat massal kepada 120 pria dalam satu hari.

6. Prostitusi

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir KunoGetty Images via newsweek.com

Sama seperti di Babilonia kuno, pelacuran dipandang sebagai tindakan ilahiah dan terhormat bagi orang Mesir kuno. Namun tidak seperti di Babilon, para pelacur Mesir kuno hanya diperbolehkan muncul di tempat-tempat tertentu. Di sana, mereka akan diberi status sosial yang relatif tinggi, terutama jika mereka melakukannya atas nama dewa.

Hebatnya lagi, para pelacur di Mesir kuno dapat bekerja secara terbuka dan bebas. Mereka akan mentato tubuh mereka sendiri, memakai lipstik merah atau riasan lainnya untuk menandakan dan membedakan diri mereka dari wanita biasa. Pada saat itu, pelacuran dipandang sama seperti berdagang atau pekerjaan umum lainnya.

7. Kontrasepsi

7 Fakta tentang Hubungan Seks di Mesir Kunocondomdepot.com

Sama seperti saat ini, orang Mesir kuno juga memakai alat kontrasepsi. Pada saat itu, mereka ingin menghindari kehamilan dan mencegah penyebaran PMS, namun masih ingin menikmati seks dan kesenangan yang dibawanya. Oleh karena itu, alat kontrasepsi yang manjur adalah barang berharga yang wajib dimiliki oleh orang Mesir kuno.

Pada saat itu, para pria akan memakai kondom yang terbuat dari usus domba, sedangkan para wanita akan mengambil kotoran hewan (termasuk kotoran buaya) dan memasukkannya ke dalam vagina mereka untuk mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. 

Itu tadi tujuh fakta tentang kehidupan seks di Mesir Kuno. Selangkah di depan dari peradaban lainnya, ternyata orang-orang Mesir kuno sudah mengenal praktik sunat dan kontrasepsi pada masanya. 

Baca Juga: 7 Cara Memuaskan Hasrat Seks Perempuan Scorpio, Emosional dan Liar

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya