7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleon

Salah satu perang paling signifikan dalam sejarah Eropa

Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo. Pertempuran ini menjadi pertempuran terakhir Napoleon, sekaligus mengakhiri kekuasaannya sebagai Kaisar Prancis. Pertempuran ini juga dianggap sebagai penutup peristiwa "seratus hari" sejak kaburnya Napoleon dari pulau Elba.

Setelah dua kekalahan militer dalam waktu yang berdekatan, Prancis dibebani oleh persyaratan damai dalam Perjanjian Paris yang Kedua. Napoleon sendiri menjadi tawanan perang Inggris dan ditahan di Pulau St. Helena hingga kematiannya pada tanggal 5 Mei 1821.

Selain menjadi pertempuran penutup di Perang Napoleon, berikut 7 fakta unik lainnya tentang Pertempuran Waterloo.

1. Napoleon sebenarnya tidak benar-benar bertempur di Waterloo

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleonbbc.com

Terlepas dari monikernya, nyatanya pertempuran tersebut berlangsung tiga mil di selatan kota Waterloo, yaitu di desa Braine-l'Alleud dan Plancenoit, sepanjang Mont Saint Jean Ridge.

Sementara Prancis menyebut bentrokan militer tersebut sebagai "Pertempuran Mont Saint-Jean," sebagian besar dunia mengenalnya sebagai "Pertempuran Waterloo."

Hal ini dikarenakan Duke of Wellington membuat markas besarnya di Waterloo, dan dateline yang ditulis pada laporan resmi yang dia kirim ke Inggris dihubungkan dengan markas tempat ia mengirimnya.

"Napoleon tidak pernah menginjakkan kaki di Waterloo. Itu adalah fakta," kata sejarawan Belgia dan mantan penduduk Waterloo, Bernard Coppens, kepada Wall Street Journal.

2. Pasukan Wellington hanya terdiri dari sebagian kecil orang Inggris

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleontelegraph.co.uk

Duke of Wellington (Arthur Wellesley) mungkin orang Inggris, tetapi pasukan yang dipimpinnya ke medan pertempuran adalah pasukan multi-nasional. Arthur sendiri lahir di Irlandia dan merupakan seorang keturunan Anglo-Irlandia.

Pasukan Inggris hanya mewakili sepertiga dari pasukan Wellington, dan mayoritas dari pasukan Inggris itu adalah orang Irlandia, Wales, dan Skotlandia. Sekitar setengah dari pasukan Wellington berasal dari negara-negara Jerman. Tentara Belanda dan Belgia juga bertempur untuknya dalam jumlah yang cukup besar.

Selain pasukan Wellington, lebih dari 50.000 orang Prusia di bawah pimpinan Marsekal Gebhard Leberecht von Blucher tiba di medan perang pada sore hari, dan berhasil membalikkan gelombang di Pertempuran Waterloo.

Baca Juga: Perang Salib dan 8 Periodenya dalam Catatan Sejarah

3. Napoleon yang kalah hampir melarikan diri ke Amerika Serikat

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleonhistory.com

Setelah Pertempuran Waterloo, Napoleon kembali ke Paris, di mana dia dipaksa turun tahta pada 22 Juni 1815. Dia melarikan diri ke kota pesisir, Rochefort, dan kemungkinan besar akan berlayar ke Amerika Serikat.

"Anda pasti sudah mendengar tentang kemalangan yang dialami kaisar," tulis salah satu kerabat Napoleon kepada kerabat lainnya setelah pengunduran dirinya. "Dia akan ke Amerika Serikat, di mana kita semua akan bergabung dengannya."

Namun, kapal-kapal Inggris memblokade Rochefort, dan Napoleon tidak mau mengambil risiko dan menahan rasa malu karena tertangkap basah sedang bersembunyi di atas kapal.

Karena perjalanannya ke Amerika Serikat sudah diblokir, Napoleon menyerah ke kapal perang Inggris pada 15 Juli 1815. Tiga bulan kemudian ia diasingkan ke pulau terpencil, tempat ia tinggal selama enam tahun hingga kematiannya pada tahun 1821.

Saudara laki-laki Napoleon, Joseph, raja Spanyol yang digulingkan, mampu membuat perjalanan yang aman ke Amerika Serikat dari pelabuhan Prancis lainnya dan tinggal di New Jersey selama 15 tahun.

Pelarian Bonaparte lainnya juga berhasil mendirikan Vine dan Olive Colony di Alabama sebagai tempat perlindungan yang aman.

4. Medan yang basah menyebabkan penundaan serangan oleh Napoleon

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleonbritishbattles.com

Hujan deras turun ke wilayah sekitar Waterloo pada malam sebelum pertempuran. Artileri Napoleon adalah salah satu kekuatan terbesarnya, tetapi sang kaisar Prancis khawatir bahwa kondisi yang basah dan berlumpur akan menghambat kemajuan pasukan, kuda, dan senjata beratnya.

Berharap tanah akan mengering, Napoleon menunggu sampai tengah hari untuk meluncurkan serangannya. Penundaan ini terbukti akan terbayar mahal, karena pada akhirnya tentara Prusia yang dipimpin Blucher bergabung dalam pertempuran sebelum Prancis dapat mengalahkan pasukan Wellington.

Namun, baru-baru ini ditemukan bukti lain mengapa wilayah Waterloo diguyur hujan pada malam sebelum pertempuran berlangsung. Gunung Tambora yang meletus pada tahun 1815 membawa abu vulkanik bermuatan listrik ke seluruh penjuru dunia, salah satunya Waterloo, sehingga membuat wilayah tersebut diguyur oleh hujan.

5. Wasir mungkin menjadi "musuh" Napoleon yang sebenarnya selama Pertempuran Waterloo

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleonshannonselin.com

Sebagaimana dirinci dalam buku Phil Mason, "Napoleon’s Hemorrhoids: And Other Small Events That Changed History," beberapa peneliti percaya bahwa Napoleon menderita serangan wasir pada pagi hari saat Pertempuran Waterloo akan berlangsung.

Hal ini mencegah Napoleon untuk mengendarai kudanya dan mensurvei medan perang seperti biasanya sehingga berkontribusi pada kekalahannya.

Namun pakar Waterloo, Alasdair White, mengatakan kepada New York Times bahwa kisah itu adalah "mitos absolut" yang dikarang oleh para "pendukung" Napoleon karena mereka tidak dapat percaya bahwa pria sehebat itu kalah, jadi pasti ada sesuatu yang salah dengannya.

6. Banyak "penjarah" yang mengambil gigi dari tentara yang mati di Waterloo

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleontelegraph.co.uk

Dalam beberapa jam setelah Pertempuran Waterloo berakhir, penduduk setempat yang menggunakan tang serta palu kecil mulai melepas gigi depan dari puluhan ribu tentara yang terbaring mati di medan perang.

Dengan permintaan akan gigi manusia yang tinggi, para penjarah ini menjual gigi hasil curiannya ke dokter gigi yang akan membuatnya menjadi gigi palsu.

Menurut National Army Museum, Inggris, dokter gigi Inggris tidak melakukan apa pun untuk menyembunyikan sumber mereka, malah mengiklankan gigi palsu tersebut dengan sebutan "gigi Waterloo" atau "gading Waterloo."

Bahkan pada saat Perang Sipil Amerika, dokter gigi Inggris terus melakukan perdagangan dengan mengimpor gigi tentara yang sudah mati, dan masih menyebutnya sebagai "gigi Waterloo."

7. Duke of Wellington mengantongi hadiah yang besar dari Pertempuran Waterloo

7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleonthefield.co.uk

Perjanjian damai yang disepakati antara Prancis dan koalisi Eropa pada bulan November 1815 mengurangi ukuran wilayah Prancis, dan mengharuskan negara yang kalah membayar ganti rugi yang sangat besar selama lima tahun ke depan.

Menurut Royal Engineers Museum, sebagai pengakuan atas prestasinya, Parlemen memberikan 200.000 poundsterling kepada Duke Wellington yang setara dengan 15 juta pound Inggris saat ini.

Nah, itu tadi 7 fakta unik tentang Pertempuran Waterloo. Walaupun kalah, Napoleon berhasil membawa perubahan besar di Eropa. Bahkan para raja di Eropa saat itu mulai mengadopsi kode Napoleon, dan beberapa di antaranya masih dipakai sampai saat ini.

Baca Juga: Kisah Napoleon Bonaparte, Kaisar Terbesar dalam Sejarah Prancis

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya