9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahu

Dikenal sebagai salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah

Kekaisaran Byzantium, yang juga sering disebut Kekaisaran Romawi Timur, eksis selama hampir 1.125 tahun, menjadikannya salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah.

Memulai kehidupannya sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, kota Konstantinopel — sebelumnya dikenal sebagai Byzantium, dan Istanbul hari ini — menjadi pusat dari masyarakat yang sangat bersemangat dalam melestarikan tradisi Yunani dan Romawi di saat sebagian besar Eropa Barat memasuki Zaman Kegelapan.

Untuk menambah pengetahuan kalian tentang salah satu kerajaan terbesar di Abad Pertengahan ini, berikut 9 fakta menarik tentang Kekaisaran Byzantium.

1. Asal nama Byzantium

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahuabout-history.com

Asal-usul Byzantium memang masih diselimuti oleh misteri, tetapi artikel ini akan membahas satu versi yang diterima secara umum oleh para sejarawan. Dilansir History, semua bermula pada sekitar tahun 660 SM ketika seorang warga Yunani bernama Byzas dari kota Megara berkonsultasi dengan orakel (peramal) Apollo di kota Delphi.

Pada saat itu, Byzas meminta nasihat tentang lokasi di mana ia harus membuat koloni baru, karena penduduk di daratan Yunani sudah sangat padat. Untuk menjawabnya, sang orakel hanya berbisik, "pergilah ke arah yang berlawanan dari orang buta." Awalnya, Byzas tidak mengerti pesan itu, namun tetap berlayar ke arah timur laut melintasi Laut Aegean.

Ketika tiba di Selat Bosphorus, Byzas baru menyadari apa arti ramalan itu. Melihat kota kuno Chalcedon, dia berpikir kalau para pendirinya pasti buta, karena mereka tidak melihat lokasi yang lebih unggul darinya, hanya setengah mil di sisi lain dari selat itu. Jadi,
dia mendirikan koloni baru di tempat itu yang di kemudian hari disebut Byzantium.

2. Kondisi geopolitik Byzantium

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahucommons.wikimedia.org

Byzantium memiliki pelabuhan yang sangat baik dengan banyak tempat memancing yang bagus di sekitarnya. Kota ini sendiri terletak di posisi strategis antara Laut Hitam dan Laut Mediterania, dan karena itu menjadi pelabuhan dan pusat perdagangan terkemuka yang menghubungkan benua Eropa dan Asia.

Melihat hal tersebut, maka pendudukan, kehancuran dan pembangunan kembali sudah menjadi hal yang biasa bagi kota ini. Mengutip dari Britannica, Byzantium sempat dihancurkan oleh Persia pada tahun 590 SM, kemudian dibangun kembali oleh Spartan, sebelum diperebutkan oleh Athena dan Sparta dari tahun 336 hingga 323 SM.

Setelah berhasil direbut oleh Alexander Agung, Byzantium akhirnya mendapatkan kembali kemerdekaannya. Pada tahun-tahun berikutnya, tepat sebelum kota ini menjadi ibu kota salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah, Byzantium diserang oleh berbagai penjajah seperti bangsa Skithia, bangsa Celt, dan tentu saja bangsa Romawi.

Baca Juga: 9 Rahasia Gelap Kekaisaran Rusia yang Jarang Diketahui Banyak Orang

3. Kelahiran Kekaisaran Byzantium

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahuhistory.com

Pada tahun 324 M, kaisar dari wilayah Barat, Konstantinus I, berhasil mengalahkan kaisar dari Timur, Maxentius dan Licinius, dalam Perang Saudara Tetrarki. Konstantinus pun menjadi kaisar Kristen pertama dari Kekaisaran Romawi. Tidak ada keraguan kalau selama pemerintahannya, agama Kristen menjadi agama dominan Kekaisaran Byzantium.

Di antara berbagai prestasi terbesarnya, pembangunan kota Konstantinopel adalah salah satu kemenangan absolutnya. Sementara para kaisar Yunani dan Romawi Kuno lainnya membangun banyak kota yang bagus selama masa pemerintahan mereka, Konstantinopel berhasil melampaui semuanya dalam ukuran dan keindahan.

Setelah selesai dibangun, Konstantinopel segera menjadi ibu kota Kekaisaran Byzantium, dan dengan demikian menandai era baru dari sejarah Kekaisaran Romawi.

4. Pemisahan Kekaisaran Romawi

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahubethelworld.org

Sebagian besar sejarawan modern mungkin masih kesulitan untuk menentukan dengan tepat peristiwa atau tanggal yang menandakan jatuhnya Kekaisaran Romawi. Salah satu kesimpulan paling umum adalah bahwa ketika kekaisaran terbagi dua, Romawi tidak akan pernah bisa mencapai kejayaannya lagi.

Mereka juga memasukkan berbagai perdebatan tentang agama-agama pada zaman itu, yang mungkin merupakan faktor penentu yang memisahkan Kekaisaran Byzantium dari semangat Roma Klasik.

Theodosius I adalah kaisar terakhir yang memerintah seluruh Kekaisaran Romawi. Dilansir dari Britannica, dia adalah orang yang membagi Kekaisaran Romawi tepat di tengah, memberikan Roma (Barat) kepada putranya Honorius, dan Konstantinopel (Timur) kepada putranya yang lain, Arcadius.

Setelahnya, bagian barat dari Kekaisaran Romawi melemah secara signifikan ketika kekaisaran itu dibagi, sementara bagian Timur yang dipengaruhi kebudayaan Yunani terus mengembangkan aspek-aspek oriental dari budayanya. Kekaisaran Romawi, sebagaimana yang diketahui oleh dunia, tidak lagi sama setelah pemisahan ini.

5. Era kejayaan Justinianus I

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahupostamundi.org

Salah satu kontribusi Justinianus I yang paling banyak dikenal mungkin adalah reformasi hukum Kekaisaran Byzantium yang dikenal sebagai “Kode Justinian.” Di bawah pemerintahannya, Kekaisaran Byzantium berkembang dan makmur dalam banyak aspek.

Mengutip dari laman Britannica, Justinianus memperoleh kekuatan dan ketenaran lewat pembuatan bangunan dan gaya arsitekturnya, di mana salah satu yang paling terkenal adalah Hagia Sophia, yang selesai dibangun pada tahun 538 Masehi.

Bangunan ini sendiri menjadi pusat Gereja Ortodoks Yunani selama beberapa abad setelahnya. Katedral besar ini masih berdiri sampai hari ini di Istanbul, dan tetap menjadi salah satu gereja terbesar dan paling mengesankan di dunia.

Selain di bidang arsitektur, Justinianus juga mendorong kemajuan di bidang musik, seni, dan drama. Sebagai seorang "arsitek" yang cakap, Justinianus membuat jalan baru, jembatan, saluran air, tempat pemandian, dan berbagai pekerjaan umum lainnya.

Sampai saat ini, Justinianus dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Ortodoks Timur, meskipun sejumlah besar orang Kristen Ortodoks tidak setuju dengan pengudusannya.

6. Kebudayaan Yunani yang mendominasi Byzantium

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahugpedia.com

Kebanyakan sejarawan setuju bahwa setelah aksesi takhta Byzantium ke Heraclius pada tahun 610 M, Kekaisaran Byzantium pada dasarnya menjadi Yunani, baik dalam budaya maupun semangat zaman.

Pada saat itu, Heraclius menjadikan bahasa Yunani sebagai bahasa resmi Kekaisaran, dan sudah digunakan oleh sebagian besar penduduk Byzantium. Kekaisaran Byzantium pun berevolusi menjadi sesuatu yang baru dan berbeda dari pendahulunya. Pada 650 M, hanya beberapa elemen Romawi yang tersisa di dalamnya.

Menurut berbagai sumber sejarah, sebagian besar populasi Byzantium dari 650 M dan seterusnya mengambil kebudayaan Yunani dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu, pasukan Byzantium juga berperang dengan gaya yang lebih mirip dengan Athena Kuno dan Spartan daripada gaya Legiun Romawi.

Dilansir Ancient History Encyclopedia, Angkatan Laut Byzantium juga menggunakan "api Yunani" dalam pertempuran laut. Rahasia dari bahan-bahan "api" ini dijaga ketat, tetapi para sejarawan berpikir kalau itu dibuat dari campuran nafta, belerang, litium, kalium, natrium logam, kalsium fosfida dan minyak bumi.

Kerajaan lain akhirnya meniru "api Yunani" ini, tetapi fakta bahwa itu berbahaya bagi pasukan mereka sendiri membuatnya dikeluarkan dari mode militer pada pertengahan abad ke-15.

7. Masakan khas Byzantium

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahuroadscholar.org

Untuk mempelajari masakan Byzantium, kita harus kembali ke akarnya. Masakan Byzantium sendiri melibatkan campuran praktik Yunani dan tradisi Romawi, dan selera kuliner mereka terfokus pada daerah-daerah di mana Hellenisme berkembang.

Keju, ara, telur, minyak zaitun, kacang kenari, almond, apel, dan pir, semuanya merupakan makanan pokok dari Byzantium dan sering dimakan, baik oleh bangsawan maupun masyarakat biasa.

Pada saat itu, masyarakat Byzantium juga menyukai madu dan sering menggunakannya dalam masakan sebagai pemanis. Roti adalah makanan pokok yang penting dan menjadi jaminan stabilitas bagi pemerintah di Konstantinopel. ​Bahkan toko roti Konstantinopel secara teratur memproduksi lebih dari 80.000 roti per hari.

Hari ini, aroma dan bahan makanan Yunani dan Mediterania lainnya memberi kita sedikit gambaran seperti apa makanan Byzantium di masanya.

8. Menjadi pusat ekonomi di Eropa pada masanya

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahugohighbrow.com

Kekaisaran Byzantium terdiri dari berbagai kota kecil dan pelabuhan yang terhubung dengan infrastruktur yang telah dikembangkan. Kegiatan produksi di dalamnya sangat tinggi, dan ada pertumbuhan yang signifikan dalam kepemilikan tanah.

Byzantium mengikuti gaya hidup Kristen yang berputar di sekitar rumah, di mana wanita mendedikasikan diri mereka untuk mengasuh anak-anak mereka. Ada juga berbagai tempat umum di mana para pria mencari relaksasi di waktu luang mereka.

Dari tahun 500 M hingga 1200 M, Byzantium adalah negara terkaya di Eropa dan Asia Barat. Standar hidupnya tidak tertandingi oleh negara-negara lain di Eropa, dan memimpin sebagian besar dunia dalam bidang lain seperti seni, ilmu pengetahuan, perdagangan, dan arsitektur.

Setelah melihat semua ini, kita dapat mengatakan kalau "Byzantine Dream" sudah ada jauh sebelum American Dream dibuat.

9. Skisma Timur-Barat

9 Fakta Menarik tentang Kekaisaran Byzantium yang Wajib Kamu Tahustnickaa.org

Kebanyakan sejarawan Byzantium setuju kalau warisan terbesar dan paling abadi dari kekaisaran ini adalah kelahiran Kristen Ortodoks Yunani. Perlu diketahui kalau Gereja Ortodoks Timur sendiri muncul sebagai cabang Kekristenan yang berbeda setelah peristiwa "Skisma Besar" di abad ke-11.

Pemisahan itu tidak mendadak, karena selama berabad-abad sudah ada perbedaan agama, budaya, dan politik yang signifikan di antara gereja-gereja Timur dan Barat. Banyak sejarawan modern meyakini kalau agama adalah alasan utama mengapa budaya Romawi kehilangan semua pengaruhnya terhadap Kekaisaran Byzantium.

Ada perbedaan teologis utama antara Katolik Roma dan Kristen Ortodoks Yunani, khususnya pada bagian-bagian seperti penggunaan gambar, sifat Roh Kudus, dan peran (dan identitas) Paus.

Secara budaya, Timur Yunani memang cenderung lebih filosofis, abstrak, dan mistis dalam pemikirannya, sedangkan Barat Latin cenderung ke arah pendekatan yang lebih pragmatis dan berpikiran hukum.

Dilansir Christian History Institute, semua faktor ini akhirnya memuncak pada tahun 1054 M, ketika Paus Leo IX mengucilkan Patriark Ekumenis Konstantinopel (Uskup Agung Konstantinopel), Michael Cerularius, yang tidak lain adalah pemimpin Gereja Ortodoks Yunani.

Sebagai tanggapan, Patriark Michael mengutuk ekskomunikasi ini, dan hampir seribu tahun setelahnya perpecahan dalam gereja Kristen masih belum disembuhkan sampai hari ini.

Sampai hari ini, banyak sejarawan yang sepakat pada satu fakta, bahwa tanpa adanya Byzantium untuk melindunginya, Eropa akan dan pasti berhasil ditaklukkan oleh Islam. Sayangnya, sejarah Byzantium harus berakhir pada tahun 1453 ketika Sultan Mehmed II berhasil meruntuhkan tembok Konstantinopel.

Baca Juga: 7 Hal Mencengangkan Penaklukan Konstantinopel yang Dilakukan Al Fatih

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya