7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Heran

Dari sosok kapitalis sempurna sampai sosok "superman" 

Selama berabad-abad, para penulis, filsuf, dan politisi telah menciptakan gambaran berbeda tentang sosok warga negara yang "ideal". Namun setelah dipikir-pikir, tidak semua gambaran ini ideal; beberapa di antaranya bahkan sangat menakutkan.

Kontroversial, berikut 7 gambaran tentang masyarakat ideal terunik sepanjang sejarah.

1. Pahlawan Randian  

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Heranspiked-online.com

Cinta atau benci mereka, nyatanya karya-karya Ayn Rand telah membuat pernyataan pasti tentang kesuksesan, industri, dan kondisi manusia modern. Ada banyak karakter pahlawan atau antihero dari karyanya yang sesuai dengan standar ideal masyarakat modern. Mereka disebut sebagai pahlawan Randian.

Uniknya, pahlawan-pahlawan ini tidak memiliki karakter yang sesuai dengan "American dream" seperti ketidakegoisan, pengorbanan, dan kebaikan hati. Sebaliknya, mereka adalah sosok taipan yang ideal, tokoh-tokoh terkemuka yang duduk di puncak organisasi dan di atas gunung uang.

Melansir dari artikel yang diterbitkan University of New York, Rand menulis bahwa tugas pertama seorang manusia adalah untuk melayani dirinya sendiri. Bagi manusia ideal versinya, itulah satu-satunya tugasnya.

Keserakahan, menurutnya, adalah lawan dari dosa sehingga kita dapat melakukan apa pun untuk memaksimalkan keuntungan dan kemakmuran untuk diri kita sendiri. Lewat karya Rand, sosok manusia yang ideal digambarkan sebagai seorang kapitalis yang rakus, yang hanya akan memiliki kebahagiaan tanpa rasa sakit sedikit pun.

2. Ksatria iman dan kesatria yang pasrah

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Heranpolygon.com

Søren Kierkegaard mendefinisikan perbedaan utama dalam cara kita memandang dunia lewat gambaran kesatria yang pasrah dan kesatria imannya. Dalam hal ini, dia menceritakan kisah Agamemnon dan Abraham, dua pria yang diminta untuk mengorbankan anak-anak mereka.

Dalam kisah klasik seperti Iliad, diceritakan kalau Agamemnon terpaksa memilih antara putrinya dan rakyatnya. Pada akhirnya, ia mengorbankan Iphigenia agar rakyatnya dapat mencapai medan Perang Troya, sehingga membuatnya menjadi ksatria yang pasrah.

Menghadapi dilema antara dikhianati bangsanya atau kehilangan putrinya, ia memilih kebaikan yang lebih besar dan sepenuhnya pasrah pada bagian yang harus dimainkannya dalam kehidupan.

Tidak seperti Agamemnon, hal yang berbeda terjadi pada Abraham. Menurut agama Abrahamik, Tuhan memberi tahu Abraham untuk mengorbankan putranya, Ishak (atau Ismail). Meskipun ia menghadapi situasi yang sama mengerikannya dengan Agamemnon, Abraham memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh rekan senasibnya, yaitu iman.

Ketika Abraham membawa Ishak ke gunung, ia melakukannya dengan sukarela tanpa pengunduran diri. Pada akhirnya, pengorbanan ini tidak benar-benar terjadi. Seperti yang dilansir laman Sorenkierkegaard.org, Kierkegaard mendefinisikan kedua tokoh tersebut sebagai sebuah bentuk dari keberanian yang ekstrem.

Sementara kesatria iman berani menginvestasikan semua miliknya ke dalam tujuan akhir dan kepada sosok yang tidak diketahui, kesatria yang pasrah berani mengambil beban dunia dan memanggulnya sendirian di pundaknya.

Baca Juga: Punya Kumis Ikonik, 7 Diktator Ini Mengubah Jalannya Sejarah Modern

3. Junzi 

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Herangoodnet.org

Menurut Konfusianisme dan filsafat Tiongkok kuno, junzi adalah sosok pria yang ideal. Dia lebih dari sekadar pria yang unggul; dia adalah orang yang berbudi luhur. Dalam ajaran Konfusius, level tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia adalah sheren (petapa).

Naik ke kondisi itu mirip dengan menjadi orang suci. Namun karena itu di luar jangkauan kebanyakan dari kita, hal terbaik berikutnya adalah junzi.

Pada saat Konfusius mengajar, istilah itu sebenarnya merujuk pada putra seorang penguasa atau pangeran. Setelahnya, junzi menjadi lebih luas dan dapat diterapkan pada siapa saja yang berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Cita-cita ini juga merujuk pada hubungan seseorang dengan negara dan masyarakat di sekitarnya.

Mengutip dari buku Junzi or the Exemplary Man: An Introduction to the Confucian Gentleman, junzi harus dapat mewujudkan lima kebajikan versi Konfusianisme, yaitu kebajikan (ren), pengetahuan (zhi), kepercayaan (xin), kebenaran (yi), dan kepatutan ritual (li).

Singkatnya, junzi adalah gambaran yang tepat tentang bagaimana kita memperlakukan orang dari kelas yang berbeda, menghormati leluhur, atau mengendalikan diri ketika sedang mabuk. Junzi lebih kepada sebuah "proses" untuk mengetahui tanggung jawab kita sendiri dan bertindak sesuai dengan aturan yang ada.

4. Manusia Soviet Baru  

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Heranreddit.com

Pada tahun 1917, gagasan Manusia Soviet Baru dibuat sebagai templat bagi masyarakat Uni Soviet. Gagasan ini adalah perwujudan masyarakat komunisme, di mana mereka harus memenuhi peran mereka dalam gambaran masyarakat tanpa kelas yang utopis.

Menurut Encyclopedia.com, gagasan itu sebagian didasarkan pada gagasan Übermensch milik Friedrich Nietzsche, yang kemudian melebur dengan model-model Marx dalam Manifesto Komunis.

Menurut Lenin, satu-satunya cara agar kaum komunis dapat menciptakan dunia yang utopis adalah dengan membuang hambatan sosial sebelumnya dan mengubah mereka menjadi Manusia Soviet Baru. Sayangnya, ide ini gagal.

Pada tahun 1920-an, Manusia Soviet Baru diambil ke arah lain oleh Stalin. Fokusnya lebih tertuju ke industri, yaitu enggan menciptakan sosok pria ideal yang bekerja di pabrik sebagai simbol keunggulan Soviet. Menurutnya, Uni Soviet adalah sebuah mesin dan hanya dengan kerja keras lah sebuah utopia sejati dapat dicapai.

5. The Unknown Citizen 

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Heranlensculture.com

W. H. Auden — seorang penyair yang memenangkan Penghargaan Pulitzer — pernah menulis karya satire berjudul "The Unknown Citizen" pada tahun 1940. Seperti yang dilansir dari laman Poets.org, puisi itu menggambarkan warga negara yang ideal di mana namanya, JS/07 M 378, terukir di sebuah monumen yang didirikan oleh sebuah negara yang tidak disebutkan namanya.

Karya ini sangat gelap dan indah karena Auden menyoroti apa yang benar-benar diyakini oleh negara tersebut: sesosok pria yang ideal. Di dalamnya, departemen demi departemen menceritakan bagaimana dia dapat menjadi sosok pria yang unggul.

Biro Statistik tidak pernah mencatat pengaduan terhadapnya. Untuk sebagian besar hidupnya, ia bekerja, melakukan apa yang diperintahkan dengan memuaskan. Dia suka minum alkohol dan punya beberapa teman. Dia membaca koran dan melihat iklan. Meskipun sesekali pergi ke rumah sakit, dia memiliki asuransi dan dapat pulih secepatnya.

Dia membeli semua bentuk kenyamanan dan kebutuhan modern tetapi tidak pernah menghamburkannya. Dia mendukung perdamaian selama masa damai dan perang selama masa konflik. JS/07 M 378 selalu setuju dengan pendapat populer. Dia menikah, memiliki jumlah anak yang tepat, dan dapat mewujudkan semangat masyarakat yang ideal.

Sebagaimana dicatat oleh puisi itu, semua gambaran ini membuatnya bahagia dan bebas. Gagasan ini menunjukkan bahwa sosok warga negara yang ideal bukanlah seseorang yang dapat mengubah dunia, tetapi seorang anonim "tanpa wajah" yang menjadi bagian kecil dari "roda" masyarakat.

6. Filsuf raja 

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Herannationalgeographic.de

Buku Republik yang ditulis Plato nampaknya menjawab sebuah pertanyaan kuno tentang berbagai kualitas yang dapat membentuk sesosok pemimpin yang baik. Melansir dari Internet Encyclopedia of Philosophy, Plato mengatakan bahwa pemimpin yang ideal adalah seorang filsuf raja yang memiliki semua alat yang diperlukan untuk memerintah kota.

Filsuf raja dapat melihat kebenaran apa adanya dan menerapkan pengetahuan praktis untuk situasi apa pun. Dia menyambut pembelajaran dan membenci kepalsuan. Plato sendiri menyebutkan kalau ada banyak filsuf yang jahat di sekitar kita. Plato percaya bahwa sebagian besar dari mereka telah rusak oleh pendidikan dan lingkungan di sekitarnya.

Dengan pendidikan yang tepat, katanya, para filsuf dapat menjadi guru dan juga pemimpin. Plato percaya bahwa kandidat "raja" ini harus diajari puisi, musik, matematika, astronomi, dan pendidikan jasmani.

Selain itu, mereka juga harus mempelajari dialektika, yang akan mengajarkan mereka bagaimana cara untuk merangkul segala bentuk kebaikan, yang dengannya akan menjadi pengetahuan yang terus tumbuh dan menerangi semua yang disentuhnya. Setelah itu, ia akan membutuhkan 15 tahun pelatihan politik sebelum mengambil posisi kepemimpinan di kotanya.

Plato mengatakan bahwa masalah utama raja filsuf adalah permusuhan rakyat terhadapnya. Oleh karena itu, filsuf raja harus memberikan kinerja terbaiknya ketika ditugaskan di kota baru, membangunnya dari bawah sampai ke atas serta mengajarkan mereka agar lebih menghargai pengetahuan dan segala bentuk kebaikan.

7. Übermensch 

7 Konsep Manusia Ideal Terunik dalam Sejarah, Kamu Pasti Herantaringa.net

Gagasan tentang Übermensch — yang berarti "superman," "overman," atau manusia unggul — sering dikaitkan secara ireversibel dengan Reich Ketiga (Pemerintahan Nazi Jerman). Bagi Nazi, gagasan ini mewakili semua yang baik dan pantas tentang ras Arya dan segala hal yang buruk tentang ras lainnya. Faktanya, Nazi telah "mencuri" dan mengedit gagasan ini.

Seperti dilansir dari Philosophy Now, gagasan Übermensch pertama kali muncul secara tertulis dalam karya Friedrich Nietzsche yang terbit pada tahun 1880, Thus Spoke Zarathustra, meskipun ia sendiri telah menggunakan istilah itu sejak ia masih remaja walau tidak tahu apa artinya.

Bagi Nietzsche, Übermensch adalah sosok yang rumit. Ia mampu membuat tirani, tetapi malah mengabaikannya dan lebih memilih bekerja sama dengan orang lain demi kebaikan bersama. Dia adalah gambaran dari keseimbangan, menyeimbangkan dan menyatukan hal-hal yang berlawanan seperti akal dan gairah sampai ketertiban dan kekacauan.

Pada saat yang sama ketika dia menyatukan kekuatan-kekuatan yang berlawanan, dia mengambil tanggung jawab penuh untuk dunia di sekitarnya dan untuk perannya di dalamnya. Bagi seorang Übermensch sejati, tidak ada tempat dan waktu untuk menyalahkan orang lain — terutama Tuhan, Iblis, orang Kristen, orang Islam atau orang Yahudi.

Übermensch juga menjadi sosok pemikir bebas dan warga dunia yang baik. Dia bisa memandu perkembangan semua orang di Bumi, membuang ikatan antara negara atau politik dan merangkul semua manusia. Nietzsche menulis Übermensch sebagai "tujuan akhir" untuk umat manusia, bukan sebagai alasan untuk merasa superior dari ras lain.

Kebalikan dari Übermensch adalah Untermensch. Menurut Nietszche, makhluk ini adalah warga negara biasa yang mirip domba. Namun menurut Nazi, mereka yang disebut Untermensch (Bangsa Yahudi, Slavia, dan orang cacat) lebih rendah dari binatang dan layak untuk dibunuh.

Nah, itu tadi 7 gambaran tentang masyarakat ideal terunik sepanjang sejarah. Jadi, apakah kalian setuju atau tidak dengan gagasan-gagasan di atas? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya!

Baca Juga: Simpanse Hingga Pisang, 7 Makhluk Hidup dengan DNA Mirip Manusia

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya