10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hati

Perhatikan beberapa tandanya, jangan sampai kecolongan

Hari ini, perawatan hewan peliharaan nyaris serupa seperti perawatan terhadap anak sendiri. Terlepas dari kebutuhan jasmaninya, nyatanya hewan peliharaan juga membutuhkan perawatan untuk kesehatan mental mereka.

Sama seperti manusia, mereka juga dapat menderita berbagai penyakit serta masalah psikologis. Untuk tujuan edukasi, artikel ini akan membahas sepuluh masalah psikologis yang dapat menyerang hewan peliharaan kita. Berikut daftarnya!

1. Depresi

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatipexels.com/42 North

Gangguan depresi sangat lekat dengan primata dan tikus, kemungkinan besar karena mereka selalu dijadikan subjek percobaan ilmiah. Beberapa hewan di kebun binatang juga sering menunjukkan gejala depresi seperti lesu, perilaku kompulsif, gangguan pada nafsu makan, dan kecenderungan untuk melukai diri sendiri.

Dilansir Pet Health Center, tindakan pertama pada hewan peliharaan yang mengalami depresi adalah menghilangkan penyebab medis yang mendasarinya. Baik depresi maupun rasa sakit fisik dapat memicu kecemasan di dalam diri hewan peliharaan, yang membuat mereka menarik diri dari interaksi sosial dan menunjukkan perilaku aneh lainnya.

Para dokter hewan setuju kalau kemungkinan depresi pada kucing jauh lebih kecil daripada anjing. Bagi mereka, gangguan yang sering dialami kucing adalah kecemasan.

2. Kecemasan

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/Chewy

Stres adalah reaksi normal yang dikeluarkan hewan ketika lingkungan di sekitarnya mulai tidak kondusif. Penyedot debu, orang asing, dan pemilik yang berisik dapat membuat hewan peliharaan stres. Namun, beberapa hewan peliharaan akan mengalami stres yang jauh lebih parah daripada hewan lainnya.

Jika seekor kucing merasa stres, mereka akan gemetar, bersembunyi, bersikap agresif, terus mengeong dengan keras, dan enggan masuk ke dalam kotak kotoran. Untuk anjing, ciri-cirinya nyaris serupa. 

3. Gangguan tidur

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/Alexander Possingham

Baik kucing maupun anjing dapat menderita gangguan tidur yang berbeda-beda. Misalnya narkolepsi, yang dapat menyebabkan mereka tertidur lelap dalam waktu yang lama, sleep apnea yang dapat merusak kualitas tidur, atau gangguan perilaku REM (Rapid Eye Movement) yang dapat menyebabkan anjing menabrakan diri ke dinding saat sedang tertidur.

Beberapa pemilik kucing juga sering mendeskripsikan kucing mereka sebagai penderita insomnia, walau hal ini sering kali menjadi kesalahpahaman tentang siklus tidur kucing. Kucing sendiri adalah hewan krepuskular, artinya mereka aktif di antara waktu senja dan subuh.

Melatonin, akupunktur, dan obat-obatan herbal dapat membantu mengatasi insomnia pada hewan, walau terkadang beberapa dokter hewan juga meresepkan diet khusus yang mengandung asam lemak omega-3 dan antioksidan yang tinggi.

4. Gangguan makan

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/Jonnelle Yankovich

Sulit untuk mengetahui apakah hewan peliharaan kita menderita gangguan makan seperti yang kita alami atau tidak, karena sangat sulit untuk memastikan dorongan mental dan emosional di balik kebiasaan makan mereka. Beberapa hewan bisa sulit makan, walau kucing dan anjing bisa makan secara terus menerus jika kita membiarkannya.

Namun, pernahkah kalian melihat hewan liar yang mengalami obesitas? Menurut beberapa dokter hewan, mereka terus menerus makan karena minimnya aktivitas harian. Berbeda dengan hewan liar, mereka tidak harus berburu untuk mendapatkan makanan di rumah.

Jadi, beberapa dokter menyarankan untuk mengalihkan dorongan makan mereka ke beberapa jenis aktivitas seperti berjalan-jalan di taman atau bermain dengan bola.

5. Gangguan pica

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/Jordan Whitt

Sebagian besar pemilik kucing dan anjing mungkin memiliki cerita lucu tentang bagaimana hewan kesayangan mereka mengunyah atau mencakar perabotan rumah. Namun, ada hal yang patut diwaspadai dari perilaku ini. Saat hewan peliharaan terus memakan sesuatu yang bukan makanan, itu adalah gangguan yang disebut pica.

Terlepas dari terminologinya, pica dapat berupa kecemasan biasa hingga gangguan yang dapat mengancam jiwa mereka. Jika disebabkan oleh kekurangan nutrisi atau masalah gigi, perawatannya cukup mudah. Namun, pica sering kali disebabkan oleh kebosanan atau kecemasan yang muncul karena berpisah dengan pemilik mereka.

Jika itu masalahnya, akan lebih sulit lagi untuk diobati. Namun terkadang, gangguan ini dapat ditangani dengan cara membuang atau menyembunyikan barang-barang yang biasa mereka gigit.

Baca Juga: Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia

6. Trikotilomania

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/Syed Ahmad

Sama seperti manusia, yang sering mencabut rambut mereka sendiri ketika sedang stres, hewan peliharaan juga bisa mengidap trikotilomania. Trikotilomania sendiri adalah gangguan kompulsif yang menyebabkan penderita mencabut rambutnya secara tidak terkendali.

Pada hewan, gangguan ini sering muncul sebagai respons dari stres yang dialami. Bagi kebanyakan mamalia, termasuk anjing dan kucing, perilaku merawat diri seperti menjilat-jilat tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang menenangkan.

Namun dalam beberapa kasus ekstrem, mereka dapat membuat dirinya botak karena perawatan yang berlebihan. Bahkan, hewan tak berambut seperti burung juga sering mencabut bulunya sendiri. Beberapa peneliti mengira kalau gangguan ini lebih menjadi masalah genetis.

7. Autisme

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiprimalpetfoods.com

Gangguan spektrum autisme mulai dianggap sebagai aspek normal dari psikologi manusia, sementara yang lain berpendapat kalau kesulitan bersosialisasi yang dihadapi oleh pengidap autis membuatnya sebagai sebuah masalah psikologis. Beberapa peneliti juga terus meneliti apakah anjing bisa menderita autisme atau tidak.

Mungkin sangat menggemaskan ketika kita melihat seekor anjing berputar-putar untuk mengejar ekornya. Padahal, hal itu adalah perilaku berulang yang sering ditunjukkan oleh pengidap autis. Memang, tidak semua anjing mengejar ekornya, karena kebiasaan ini terkait dengan ras tertentu. Salah satu jenis anjing yang sering melakukannya adalah Bull Terrier.

Ras ini dikenal karena perilakunya yang unik, termasuk mengejar ekornya sendiri (obsesif-kompulsif). Nicholas Dodman, seorang ahli perilaku hewan di Universitas Tufts, telah mengambil sampel darah anak-anak pengidap autisme dan Bull Terrier untuk menentukan apakah teori itu benar atau tidak.

Hasilnya, dua zat kimia yang terkait dengan autisme, neurotensin dan hormon pelepas kortikotropin, terdapat di dalam darah anjing Bull Terrier dan anak-anak itu. Tentunya, dalam kadar yang tinggi.

8. Alzheimer

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiunsplash.com/David Clode

Penuaan juga dapat menyebabkan banyak penyakit mental pada hewan peliharaan. Beberapa penyakit ini termasuk sindrom disfungsi kognitif atau CDS, sejenis demensia pada kucing dan anjing yang sangat mirip dengan alzheimer.

Dilansir American Animal Hospital Association, hewan peliharaan yang mengidap gangguan ini akan berkeliaran tanpa tujuan dan gelisah, menjadi agresif, atau mudah tersesat. Besar kemungkinan kalau mereka juga akan melupakan pemilik mereka dan menganggap mereka sebagai orang asing.

9. OCD

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatiloveyourdog.com

Kucing mendapatkan reputasi sebagai hewan yang memiliki OCD karena kebiasaan membersihan diri yang dilakukan secara terus menerus. Namun, seperti halnya manusia, OCD pada hewan juga sering berhubungan dengan obsesi dan kompulsi. 

Kucing yang mengidap OCD mungkin akan terus mengeong dan membersihkan kotak kotorannya. Pada anjing, gejalanya hampir sama.

Sama seperti autisme, beberapa ras anjing juga lebih rentan terhadap OCD daripada ras umumnya. Menurut data dari National Geographic, sekitar 28 persen anjing Doberman Amerika memiliki masalah psikologis tersebut.

10. PTSD

10 Masalah Psikologis Ini Bisa Menyerang Hewan Peliharaanmu, Hati-Hatimilitaryimages.net

PTSD, atau gangguan stres pascatrauma, adalah gangguan yang lahir dari peristiwa traumatis. Gangguan ini akan menampilkan serangan panik, kilas balik, dan gejala kecemasan lainnya. Selain manusia, gangguan ini juga bisa menyerang hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing.

Khusus pada anjing, mereka sering mendapatkannya setelah menjalani dinas bersama militer atau polisi. Burung yang ditinggalkan, terutama beo, juga bisa mendapatkan PTSD. Mereka akan mondar-mandir, mengulangi frasa yang mengherikan atau memanggil pemilik mereka yang sudah meninggal.

 

Tak hanya manusia saja, ternyata hewan juga bisa mengalaminya, ya. Masalah psikologis memang sulit diprediksi, terutama jika menimpa hewan kesayangan kita. Untuk mengatasinya, kalian bisa membawanya ke dokter hewan lalu memberikan perawatan yang maksimal kepada mereka.

Baca Juga: Selain Anjing, Ini 5 Hewan Peliharaan yang Setia Kepada Manusia

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya