9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarah

Bukankah malam tergelap selalu hadir menjelang fajar?

Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, umat ​​manusia telah melalui beberapa periode yang mengerikan dalam sejarah. Beberapa disebabkan oleh bencana alam, wabah penyakit, atau krisis akibat perang, depresi, dan senjata atom.

Lalu, bagaimana dunia (dan umat manusia) dapat pulih dari periode-periode terburuk seperti Maut Hitam, Depresi Hebat, dan flu Spanyol? Artikel ini akan membahas masa-masa "fajar" setelah kegelapan panjang tersebut. Berikut penjelasannya.

1. Periode "Warring States" di Tiongkok kuno melahirkan zaman keemasan setelahnya

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahabout-history.com

Selama Zaman Negara-negara Berperang yang berlangsung hampir tiga abad (476—221 SM), Tiongkok kuno nyaris hancur karena perang saudara yang berkepanjangan. Era ini baru berakhir setelah Qín Shǐ Huáng (Qin Shi Huangdi) dari Negara Qin mempersatukan Tiongkok dan mendeklarasikan diri sebagai penguasa pertama Tiongkok.

Sayangnya, Huangdi memerintah Tiongkok dengan brutal. Seperti dilansir History, ia membakar buku dan mengeksekusi para filsuf selama masa pemerintahannya. Rezim Huangdi akhirnya digulingkan oleh Liu Bang dari Han, yang akan mengantarkan Tiongkok ke zaman keemasan. Periode ini berlangsung selama empat abad (202 SM—220 M).

Selama masa keemasan ini, Dinasti Han mengirim para diplomatnya ke seluruh Asia, menjelajahi rute perdagangan baru, dan mendirikan Jalur Sutra. Selama berabad-abad, masyarakat Tiongkok selalu merujuk era ini sebagai masa yang damai dan relatif stabil.

2. Masa terburuk di Abad Pertengahan membentuk sistem ekonomi baru

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahtimetoast.com

Selama "masa terburuk" di Abad Pertengahan, jutaan orang tewas karena kelaparan dan wabah. Michael McCormick, seorang sejarawan Abad Pertengahan dari Universitas Harvard, menjelaskan kalau tahun 536—539 adalah masa terburuk untuk hidup di Eropa.

Kabut misterius menyebabkan gagal panen dan kelaparan massal pada saat itu. Bencana iklim ini segera diikuti oleh Wabah Justinian yang akan merenggut 50 juta nyawa setelahnya. Tentu saja, butuh waktu lama untuk pulih dari malapetaka di abad ke-6 ini, sampai akhirnya umat manusia berhasil bangkit kembali.

Umat manusia baru bisa bernapas lega setelah iklim kembali membaik setelahnya. Di saat yang bersamaan, Kaisar Justinian mulai mereformasi Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Pada abad ke-7, penduduk Eropa mulai menambang dan mendistribusikan perak, sebuah simbol kebangkitan ekonomi di awal Abad Pertengahan.

3. Setelah Maut Hitam, lahirlah Renaisans 

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam SejarahGetty Images via nypost.com

Menurut berbagai sumber sejarah, Maut Hitam telah menyapu bersih 60% populasi Eropa selama abad ke-14. Seorang penulis dari Florence sampai menulis, "Semua orang tidak dapat berbuat banyak kecuali membawa mayat untuk dimakamkan."

Maut Hitam adalah sebuah pandemi yang menghancurkan dunia di Abad Pertengahan. Lebih dari sekadar bencana demografis, pandemi ini juga menyebabkan keruntuhan ekonomi pada saat itu. Penduduk Eropa baru pulih secara perlahan selama berabad-abad setelahnya.

Setelah wabah mereda, jumlah pekerja hanya tersisa sedikit. Ketimpangan ini menyebabkan tuntutan upah yang tinggi dari para pekerja pertanian dan perkotaan. Setelahnya, para petani menuntut diakhirinya feodalisme. Maut Hitam juga telah membuat orang Italia percaya kalau peradaban mereka telah hancur.

Alih-alih melanjutkan Abad Pertengahan, beberapa filsuf dan seniman Italia menengok kembali ke era terakhir ketika Italia mendominasi dunia: Kekaisaran Romawi. Hal ini mendorong kembalinya pemikiran klasik yang pada gilirannya akan memicu Renaisans.

4. Wabah Besar London mendorong kemajuan sains

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahwikipedia.org

Pada tahun 1665—1666, sebagian besar orang London percaya kalau akhir dunia sudah dekat. Periode ini adalah masa ketika Wabah Besar London merajarela. Wabah ini telah menewaskan 20% penduduk London. Belum lagi Kebakaran Besar London yang telah menghancurkan 80% dari kota tersebut.

Namun, Inggris dapat segera bangkit dari dua bencana itu, sebagian besar berkat upaya komunitas ilmiah Inggris. Di London, Christopher Wren dan Robert Hooke menciptakan visi baru tentang tata letak ibu kota berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.

Sedangkan di Cambridge, wabah itu memaksa Isaac Newton untuk "work from home" dan melakukan berbagai eksperimen di rumahnya. Selama annus mirabilis-nya, Newton mengembangkan kalkulus, bereksperimen dengan cahaya, dan bahkan menghasilkan teori gravitasi baru. 

Baca Juga: Fakta Sejarah: 12 Periode Terburuk untuk Hidup, Mengerikan!

5. Revolusi Prancis melahirkan hak asasi manusia 

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahowlcation.com

Seperti yang kita ketahui, Revolusi Prancis dan berbagai konflik berdarah yang terjadi setelahnya telah merenggut jutaan nyawa orang Prancis. Pemerintahan Teror (1793—1794) yang dipimpin oleh Maximilien de Robespierre telah mengirim ribuan orang ke guillotine, termasuk raja dan ratu Prancis saat itu, Louis XVI dan Marie Antoinette.

Meskipun kaum revolusioner telah mendorong terbentuknya monarki konstitusional, Revolusi Prancis justru tergelincir ke dalam fase radikal yang berubah menjadi pertumpahan darah selama beberapa tahun. 

Namun, revolusi ini berhasil memicu gerakan konservatif untuk mengadopsi cara-cara yang lebih demokratis. Salah satunya adalah mendorong konsep hak asasi manusia. Pada tahun 1789, Majelis Nasional Prancis mengeluarkan Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Warga Negara, sebuah dokumen yang akan mengilhami Declaration of Independence buatan Amerika Serikat.

Deklarasi HAM Prancis menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak atas "kebebasan, properti, keamanan, dan perlawanan terhadap penindasan." Menunjuk pada hak alamiah manusia, dokumen tersebut berhasil mendorong pemahaman baru tentang hak asasi manusia.

6. Kelaparan Besar Irlandia dan migrasi massal setelahnya

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahtheeternalsunshineofthespotlessmind.wordpress.com

Kelaparan Besar Irlandia melanda negara itu dari tahun 1845 sampai 1852. Selama tujuh tahun, 75% panen kentang di Irlandia gagal, menyebabkan ribuan orang kelaparan. Satu juta orang tewas karena kelaparan, sementara lebih dari 1 juta lainnya melakukan migrasi keluar dari Irlandia.

Meskipun kelaparan akhirnya berakhir, Irlandia tetap menderita beberapa tahun setelah bencana itu. Namun, para pengungsi Irlandia yang telah menetap di negara-negara lain terus menyebarkan budaya Irlandia sambil memperkaya negara seperti Amerika Serikat, yang menyambut hampir 1 juta imigran Irlandia pada tahun 1840-an dan 1850-an. 

Meskipun mereka sempat ditolak oleh para bigot, buruh Irlandia menjadi tulang punggung ekonomi industri di Amerika. Pada pertengahan abad ke-20, keturunan dari seorang imigran Irlandia yang berhasil selamat dari Kelaparan Besar Irlandia menjadi presiden Amerika. Dia adalah John F. Kennedy. 

7. Flu Spanyol melahirkan perawatan kesehatan gratis di Eropa

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahsmithsonianmag.com

Pada tahun 1918—1919, pandemi dahsyat yang dikenal sebagai flu Spanyol melanda seluruh dunia. Jumlah kematiannya "mengerdilkan" kerusakan yang disebabkan oleh Perang Dunia I.

Di mana virus tersebut merenggut hingga 100 juta nyawa selama satu tahun sementara Perang Dunia I memakan 18 juta nyawa dalam waktu empat tahun.  Pandemi ini akhirnya berakhir dan memicu perubahan besar di negara-negara Eropa.

Seperti dijelaskan dalam Smithsonian Magazine, alih-alih memandang kesehatan sebagai persoalan individu, beberapa pemerintah Eropa justru beralih ke perawatan kesehatan universal dan mulai memperlakukan kesehatan sebagai masalah publik. Pada 1920-an, pemerintah Eropa mulai menawarkan perawatan kesehatan kepada penduduk tanpa biaya.

Uni Soviet adalah yang pertama memperkenalkan sistem perawatan kesehatan publik, diikuti oleh negara-negara Eropa Barat yang mengembangkan sistem perawatan kesehatan yang dikelola oleh negara. Amerika Serikat, sebaliknya, malah beralih ke asuransi kesehatan berbasis perusahaan. 

8. Depresi Hebat dulu, zaman keemasan kemudian

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahtimetoast.com

Jatuhnya pasar saham pada tahun 1929 dan periode badai debu pada tahun 1930-an sempat menciptakan krisis ekonomi di Amerika. Pada tahun 1930, pengangguran mencapai 25%, dengan lebih dari 15 juta orang Amerika mencari pekerjaan. Selama sembilan tahun berikutnya, "New Deal" dari Franklin D. Roosevelt berhasil mendongkrak kondisi ini.

Kebijakan tersebut berhasil menarik Amerika keluar dari Depresi Hebat dan membantu mengantarkan negara adidaya itu ke zaman keemasan. New Deal menggunakan pengeluaran pemerintah untuk mendorong ekonomi menuju pemulihan. Di sisi lain, FDR juga mendorong reformasi perbankan untuk mencegah kehancuran ekonomi.

Menurut History, produksi industri selama Perang Dunia II juga membantu mengakhiri Depresi Hebat. Namun, investasi besar-besaran dari pemerintah federal untuk hak-hak pekerja dan jaring pengaman sosial lah yang telah membantu Amerika bangkit dari Depresi Hebat. 

9. Jatuhnya bom atom dan "gencatan senjata" nuklir

9 Momen Kebangkitan Umat Manusia dari Periode Terburuk dalam Sejarahforums.collectors.com

Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Ledakan itu merenggut 80.000 nyawa, dan ribuan lainnya tewas akibat radiasi selama beberapa tahun berikutnya. Tiga hari kemudian, Amerika menjatuhkan satu bom lagi di Nagasaki. 

Kekuatan bom atom begitu dahsyat, sampai-sampai membuat Perang Dunia II menjadi saksi dari penggunaan nuklir yang pertama dan terakhir. Meskipun Perang Dingin hampir diakhiri dengan perang nulir, Amerika dan Uni Soviet setuju untuk menghentikan penyebaran bom atom pada tahun 1968. 

Pada tahun 1970, Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir mempertemukan lima negara pemegang senjata nuklir dengan negara-negara non-nuklir. Mereka semua setuju untuk tidak menggunakan perangkat nuklir atau membantu menyebarkannya. Di bawah perjanjian itu, negara-negara pemegang nuklir juga berjanji untuk mengurangi persediaannya.

Sementara jumlah negara pengguna nuklir terus bertambah setelahnya, upaya dunia untuk menghentikan penggunaan bom atom telah mencegah perang nuklir sampai hari ini.

 

Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap kesulitan. Peristiwa-peristiwa di atas hanya beberapa contoh dari sekian banyak periode buruk sepanjang sejarah umat manusia.

Tentunya, kita juga harus tetap optimis di tengah pandemi COVID-19 ini. Pada akhirnya, malam akan berakhir dan fajar akan menyingsing, bukan?

Baca Juga: 11 Fakta Sejarah Flu Babi, Virus yang Pernah Jadi Pandemik Global

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya