Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sains

Kamu sudah sampai tahap mana, nih?

Shakespeare bertanya, "What t’is to love?" dan ribuan jawaban telah diajukan kepadanya. Para ilmuwan, khususnya ahli biologi dan psikolog, mungkin berbagi beberapa jawaban yang sama dengan para penyair cinta. Dalam beberapa hal, mereka setuju kalau perasaan cinta adalah hal yang sulit untuk dilukiskan.

Bisa dibilang kalau jatuh cinta adalah pengalaman yang luar biasa kuat, sampai-sampai dapat mengubah hidup kita sendiri. Bahkan, seringkali kita menjadi sosok yang sangat berbeda ketika sedang jatuh cinta. Tetapi, pernahkah kalian bertanya-tanya tentang beberapa tahapan yang harus kita lalui saat jatuh cinta? Menurut sains modern, berikut 5 tahapan jatuh cinta yang harus kamu ketahui.

1. Tergila-gila

Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sainspexels.com/andreapiacquadio

Layaknya proses pembakaran, jatuh cinta juga dimulai dengan percikan awal yang akan berubah menjadi kobaran yang membara. Sering muncul saat kita sedang melakukan pdkt, para ahli menyebut fase "tergila-gila" ini sebagai limerence.

Ketika kita sedang tergila-gila dengan seseorang, dua senyawa neurotransmiter, norepinefrin dan phenylethylamine (PEA), akan membanjiri dan membajak otak kita. Hal ini menyebabkan kita begadang hingga larut malam, berbicara atau chattingan satu sama lain tanpa henti, memikirkan satu sama lain 24 jam sehari, dan seterusnya.

Menurut Watershed Counseling Associates, hal yang menarik tentang limerence adalah keyakinan bahwa hanya orang tertentu saja yang dapat membuat proses ini di dalam otak kita.

Peneliti John Gottman dalam karyanya, Principia Amoris, mengatakan kalau kita harus mencium bau teman kencan (gebetan) dan merasa kalau dia adalah orang yang tepat untuk mengaktifkan banjir neurotransmiter di otak kita.

Dengan kata lain, tidak semua orang bisa menyebabkan proses ini dan membutuhkan beberapa hal khusus yang hanya dimiliki oleh seseorang yang "spesial" untuk membuat kita tergila-gila padanya.

2. Dorongan seksual

Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sainspexels.com/iamwmr

Dr. Helen Fisher, seorang antropolog biologis dari Universitas Rutgers, menjelaskan kalau zat kimia di dalam otak kita akan bersatu ketika sedang jatuh cinta, membentuk apa yang disebut dengan "tiga tahapan cinta."

Tiga tahapan ini terdiri dari nafsu berahi, ketertarikan, dan kasih sayang. Nafsu berahi pada dasarnya ditandai dengan tingginya kadar testosteron pada tubuh pria dan estrogen pada tubuh wanita yang membuat alat kelamin seseorang menjadi hasrat tersendiri bagi orang lain. 

Saat berada di dalam proses ini, zat kimia dalam otak akan "menyuruh" kita keluar dan mencari pasangan untuk kawin dan berkembang biak. Singkatnya, pemikiran untuk menemukan pasangan seringkali didorong oleh keinginan untuk melakukan hubungan seksual.

Selama rintangan seperti penyakit atau masalah lain tidak ada, kebanyakan dari kita akan melampiaskan nafsu dengan wajar, tentunya sesuai dengan pembatasan diri dan norma sosial di sekitar kita. 

3. Tertarik satu sama lain

Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sainspexels.com/juanpphotoandvideo

Fase ketertarikan dimulai ketika kita mulai mengubah pandangan kita pada satu orang tertentu. Terkadang kita menjadi terobsesi dengan mereka dan mulai memikirkan mereka sepanjang waktu (telah digambarkan lewat "fase tergila-gila," hanya saja lebih kuat).

Dalam tahapan ini, hormon dopamin dan adrenalin yang ada di dalam tubuh kita menjadi overdrive, memberikan perasaan luar biasa di mana tubuh kita terasa seperti dialiri oleh energi yang kuat.

Walau sering dianggap remeh dan berbeda dengan proses jatuh cinta, para psikolog justru menganggap ketertarikan sebagai salah satu fase penting dalam proses jatuh cinta. Mereka mengatakan kalau kita benar-benar membutuhkan proses ini untuk terhubung dan menjalin ikatan dengan orang lain secara step-by-step.

Proses ketertarikan hampir sama seperti saat kita melihat pasangan sebagai sosok yang benar-benar sempurna. "Cinta harus buta," kata Ellen Berscheid, seorang peneliti terkemuka dalam bidang psikologi cinta, agar bisa bekerja, di mana kita perlu melihat pasangan kita sebagai sosok yang sempurna, setidaknya untuk sementara waktu.

Banyak orang yang mungkin kecewa ketika fase ini hilang, tetapi para ahli mengatakan kalau fase yang sangat penting ini harus dinikmati dan yang terpenting harus kita jadikan sebagai jembatan ke fase berikutnya.

Baca Juga: 5 Gelagat Sebenarnya Gebetan Gak Jatuh Cinta Denganmu

4. Membagikan kasih sayang

Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sainspexels.com/emmabauso

Kasih sayang adalah fase terakhir dari siklus jatuh cinta yang telah disebutkan oleh Dr. Helen Fisher. Ketika siklus ini selesai, kita akan terikat pada level terdalam cinta dengan pasangan kita.

Menurut Psychology Today, pada fase ini hormon seperti dopamin dan adrenalin mulai mereda, kemudian digantikan dengan "hormon pelukan," oksitosin, dan "hormon monogami," vasopresin, yang akan memberikan kita perasaan rileks atau mungkin dorongan untuk memproduksi anak bersama pasangan.

Sangat menarik untuk diketahui kalau dalam beberapa spesies dari kingdom animalia, fase ini ditandai dengan membuat "wilayah bersama" yang secara puitis dapat diterapkan pada kita, Homo sapiens, juga ketika membangun versi "sarang" yang lebih manusiawi — rumah — dengan pasangan kita.

Sepanjang hidup, kasih sayang selalu hadir dalam kehidupan kita sebagai ungkapan cinta. Di masa kanak-kanak, keluarga dan teman-teman kita adalah orang-orang yang dekat dengan kita. Hal ini, tentu saja, berubah ketika orang-orang yang berbeda mulai keluar-masuk dari kehidupan kita dan akhirnya memuncak dalam siklus cinta romantis.

Setelah menemukan pasangan hidup, kasih sayang akan dilimpahkan kepada anak-anak kita jika kita memilih untuk memilikinya. Hal ini menjadi bukti kalau alam itu agung dan indah, kan?

5. Internalisasi

Buat Kita Tergila-gila, Ternyata Ini 5 Tahap Jatuh Cinta Menurut Sainspexels.com/freestockpro

Bapak psikoanalisis dunia, Sigmund Freud, sangat yakin ketika dia menggambarkan proses internalisasi dalam proses jatuh cinta. Melansir dari laman Psych Central, lewat internalisasi kita akan menambahkan orang yang kita cintai dan pedulikan ke dalam diri kita sendiri, dan pada akhirnya mereka akan menjadi bagian dari kita.

Internalisasi adalah bagian yang sangat kuat dari proses cinta romantis yang akan memantapkan ikatan manusia lebih jauh, meskipun seringkali tidak kita sadari. Pada titik ini, kepercayaan, nilai, pikiran, tindakan, tingkah laku, dan hal lainnya dalam diri seseorang akan diadaptasi ke dalam diri kita. Singkatnya, diri "kita" akan menyatu dengan diri "mereka."

Selain Freud, filsuf lain dari abad ke-19, Friedrich Nietzsche, melihat proses ini sebagai sumber kekuatan yang besar untuk diri kita sendiri. Dalam bukunya, On the Genealogy of Morality, Nietzsche berkata:

"Semua naluri yang tidak melepaskan diri secara lahiriah akan berbalik ke dalam — inilah yang saya sebut sebagai internalisasi manusia. Dengan demikian, manusia pertama kali mengembangkan apa yang kemudian disebut sebagai 'jiwa'nya sendiri."

Apa yang Nietzsche coba katakan di sini adalah dorongan naluriah manusia suka menambahkan hal-hal asing yang dianggapnya penting. Jika kita tidak menggunakannya sebagai "bahan bakar" untuk proyek-proyek dalam kehidupan pribadi kita, perlahan-lahan "mereka" akan masuk dan menjadi bagian dari kita.

Dengan melalui proses internalisasi, dua orang yang berbeda akan tumpang tindih dan menciptakan satu kesatuan gagasan, pemikiran, gairah, harapan, dan impian yang dengannya mereka dapat membangun kehidupan untuk masa kini dan masa depan.

 

Sumber:

https://www.watershedcounselingms.com/2016/12/science-love-limerence/

http://theloveprojectinc.com/2009/05/11/stages-of-love/

https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201603/the-science-love-and-attachment

https://www.dana.org/article/brains-do-it-lust-attraction-and-attachment/

https://blogs.psychcentral.com/practical-psychoanalysis/2016/02/7-things-sigmund-freud-nailed-about-love-sex/

Baca Juga: 6 Sisi Kedewasaan Pria yang Bikin Wanita Makin Jatuh Cinta

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya