Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Sebelum capai ngotot, cari tahu dulu alasannya

Mau mengakui atau tidak, kamu pasti setidaknya pernah berusaha untuk mencari pembenaran dari pendapat atau hal sedang dipikirkan. Karena itu, kamu pun cenderung akan mencari orang dan informasi yang mendukung hal yang sudah kamu yakini. 

Sayangnya, tentu, dalam pencarian tersebut kamu tidak serta-merta menemukan orang yang sependapat. Seperti contoh, kamu mendapat sebuah tugas yang perlu diselesaikan secara berkelompok.

Kamu telah memiliki metode tersendiri yang kamu yakini merupakan metode paling tepat untuk menyelesaikan hal tersebut. Namun, rekan kelompok yang lain pun juga memiliki metode lain yang diyakininya merupakan metode paling tapi. 

Perbedaan pendapat seperti ini sangat lumrah, kok. Bila kemudian terjadi argumen karena masing-masing kukuh dengan pendiriannya juga wajar, terlepas dari sekeras apa pun usahamu untuk membuat lawan bicaramu jadi satu suara denganmu. Pertanyaannya: apa yang menyebabkan mengubah pikiran seseorang (lawan bicara) menjadi begitu sulit?

1. Berargumentasi sampai stres

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/priscilladupreez

Terkadang, diskusi sederhana dapat menjadi stres tersendiri lantaran perbedaan argumen yang tak juga menemukan titik tengah. Yang lebih mengesalkan, sekalipun ditunjukkan bukti konkret dan solid di depan mata bahwa pernyataannya salah, seseorang masih saja bertahan dengan apa yang diyakininya. 

Untuk itu, peneliti dari City University, University College London, Virginia Tech Carilion, dan Museum of Science and Industry melakukan riset untuk melihat apa yang terjadi pada otak sehingga membuat seseorang sulit mengubah opininya. Adapun hasil studi tersebut teregistrasi di Nature Neuroscience.

2. Berdasarkan tingkat kepercayaan diri

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/thomasdrouault

Dalam jurnal tersebut ditunjukkan bahwa orang-orang akan lebih mudah dipengaruhi saat orang lain (lawan bicaranya) mengekspresikan opini dan penilaiannya dengan kepercayaan diri tinggi. Hal ini pun diilustrasikan menggunakan contoh hipotesis seperti berikut.

Saat ada seorang saksi yang dengan percaya diri melihat Jim (contoh nama) menusuk George (contoh nama), maka juri pun akan memperlakukan testimoni tersebut sebagai bukti yang kuat bahwa Jim memang bersalah. Jika seorang dokter percaya diri dalam melakukan diagnosis, pasien pun akan cenderung mudah mengikuti perawatan atau saran lain yang diberikan.

3. Masih ada pengecualian

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/jcrod

Namun, tak selamanya hal ini berlaku. Ada pula orang-orang yang masih saja kukuh pada pendiriannya dan menolak untuk menerima gagasan orang lain terlepas dari siapa lawan bicaranya maupun seberapa kuat dan konkret yang dipaparkan padanya.

Peneliti pun memberi catatan untuk hal ini. Contoh kasus ini adalah bahwa selama sepuluh tahun terakhir para ilmuwan telah menyatakan dengan yakin bahwa perubahan iklim adalah karena ulah manusia. Kendati demikian, persentase dari populasi yang mempercayai anggapan ilmuwan tersebut justru menurun dalam periode yang sama.

Baca Juga: 8 Percobaan Tidak Manusiawi Ini Pernah Dilakukan demi Ilmu Psikologi

4. Melihat apa yang terjadi di otak

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!theconversation.com

Untuk memahami keadaan ini, peneliti kemudian merekrut sebanyak 42 responden yang setuju untuk terlibat dalam eksperimen ini. Mereka juga setuju untuk dilakukan pemeriksaan MRI.

Pertama, responden dibagi secara acak menjadi berpasangan. Mereka kemudian diperlihatkan gambar dari beberapa properti yang terdaftar dalam situs sebuah real estate.

Peneliti kemudian meminta setiap responden untuk menentukan berapa harga properti tersebut. Mereka juga ditanya mengenai berapa jumlah dana yang rela mereka keluarkan untuk berinvestasi pada properti tersebut.

5. Perbandingan kesepakatan

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/timberfoster

Pasangan responden kemudian diminta untuk berbaring secara berhadapan saat akan diuji MRI. Sebagai pengingat, masing-masing responden ini pun dapat melihat gambar properti, estimasi harga, dan seberapa besar dana yang rela dikeluarkan untuk berinvestasi pada layar yang telah disediakan. Mereka juga dapat melihat jawaban dari responden yang menjadi pasangannya.

Peneliti menemukan bahwa saat pasangan setuju terhadap untuk mengevaluasi nilai properti tersebut, mereka pun cenderung lebih setuju pula untuk mengeluarkan dana lebih guna berinvestasi pada properti tersebut. Hal ini terutama saat pasangan mereka sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan berinvestasi dengan jumlah yang lebih besar.

Sebaliknya, saat pasangan responden tidak sepakat tentang harga properti tersebut, opini mereka pun tak akan dapat memengaruhi keputusan akhir pasangannya mengenai jumlah yang rela dikeluarkan untuk berinvestasi. Hal ini bahkan tetap terjadi kendati salah satu pasangan mengatakan mereka berani untuk membayar lebih tinggi yang memperlihatkan tingkat kepercayaan dirinya.

6. Fluktuasi aktivitas pada area di otak

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/theexplorerdad

Area pada otak yang berpengatuh terhadap evaluasi dan penyerapan gagasan orang lain adalah posterior medial prefrontal cortex. Tim riset menemukan bahwa aktivitas pada area ini berfluktuasi tergantung dari seberapa kuat keyakinan pasangan tersebut. Namun, hal ini hanya terjadi pada pasangan responden yang bersepakat.

Sebaliknya pada pasangan yang tidak sepakat, tak ada perubahan aktivitas otak di bagian posterior medial prefrontal cortex. Prof. Tali Sharot mengatakan bahwa otak gagal untuk menerjemahkan dan menerima kualitas opini orang lain ketika seseorang tidak setuju dengan pendapat lainnya.

7. Otak menolak

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!unsplash.com/dylandgillis

Fakta bahwa otak seseorang akan secara otomatis mengabaikan seberapa penting maupun kuatnya opini orang lain, yang bertentangan dengan opini yang sudah diyakini olehnya, menjadi alasan mengapa banyak orang yang tetap bersikukuh dengan pendapatnya sendiri sekalipun salah. Karena mereka sudah merasa benar, maka tak ada ruang untuk mengubah pendapatnya.

Sulit Mengubah Pendapat Lawan Bicaramu? Ini Penjelasan Ilmiahnya!giphy.com

Mengenai faktor apa saja yang membuat seseorang dapat merasa begitu yakin dengan pendiriannya tidak dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Namun paling tidak, kalau kamu selama ini masih bertanya-tanya bagaimana cara untuk mempersuasi orang agar sependapat denganmu, mulai saja dulu dengan berargumen penuh kepercayaan diri dan bukti pendukung yang kuat.

Baca Juga: 10 Efek Psikologi Unik Ini Sebenarnya Kamu Rasakan dalam Keseharianmu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya