8 Fakta Shiba Inu, si Loyal yang Disukai Banyak Orang

Leluhur dari shiba inu mungkin menemani imigran paling awal ke Jepang pada tahun 7000 SM. Arkeologi menemukan sisa-sisa anjing seukuran shiba di situs yang dihuni oleh orang jomon-jin, mereka yang tinggal di Jepang dari tahun 14.500 SM hingga 300 M. Melansir American Kennel Club, shiba inu diperkirakan merupakan hasil perkembang biakan antara anjing jomon-jin dan anjing dari kelompok imigran baru yang datang ke Jepang pada tahun 300 SM.

Shiba inu telah lama digunakan untuk perburuan, baik itu hewan besar dan kecil. Perawakan tubuh mereka yang kecil membuatnya pandai mengusir burung dan hewan liar lainnya dari semak-semak. Mereka juga mempunyai bulu lapisan bawah yang tebal, membantunya tetap hangat saat berburu ketika dingin. Shiba ini telah lama bertahan selama ribuan tahun di daerah pegunungan Jepang.

Tahukah kamu bahwa shiba inu terkadang dianggap sebagai ratu drama di antara semua ras anjing? Benar, itu karena vokalisasi anehnya. A-Z Animals memaparkan bahwa shiba inu kerap mengeluarkan ratapan seperti manusia saat sedang kesal. Sumber stress bisa jadi saat kukunya dipotong, saat mandi atau ketika dokter hewan meyuntiknya.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa shiba inu akan melepaskan bulunya dua kali setahun. Bulunya banyak rontok selama tiga minggu dan dapat mengganggu. Jika kamu memelihara shiba inu, kamu harus menyikatnya setiap hari untuk mengurangi jumlah kerontokan. Tapi tidak disarankan untuk mencukur bulunya karena itu berperan dalam melindunginya dari suhu dingin dan panas.

Arti dari kata inu dalam bahasa Jepang adalah anjing, tapi tidak diketahui dengan pasti dari mana kata shiba berasal. Shiba berarti semak belukar dalam bahasa Jepang, mungkin saja mereka dinamai itu berdasarkan daerah tempatnya berburu. Kemungkinan lainnya adalah karena warna bulunya sama dengan semak belukar musim gugur. Menurutmu, dari mana asal kata shiba ini?

Shiba inu bisa berlari dengan kecepatan 25 mil per jam. Mereka bisa berlari lebih cepat. Tidak hanya itu, mereka dikenal sebagai anjing pendaki dan sangat suka berjalan-jalan, dilansir Kidadl. Jika kamu memelihara mereka, cobalah untuk membawanya berjalan-jalan, pasti shiba inu akan sangat senang.

Sebelum perang dunia dua, ada tiga jenis shiba yaitu Mino, Sanin dan Shinsu. Mereka dinamai berdasarkan daerah asalnya. Shiba inu yang ada saat ini lebih mirip dengan Shinsu, tapi ketiganya berkontribusi pada ras modern.

Dulu, mereka hampir punah karena perang dunia dua. Kebanyakan dari mereka meninggal saat peperangan terjadi. Program perkembang biakan dimulai setelah perang dan membantu ras bangkit kembali.

Shiba inu memiliki mantel dua lapis. Bagian bawahnya lembut dan tebal sementara kulit luarnya kaku dan lurus. Bulunya pendek dan rata pada bagian kaki, wajah dan telinga. Sementara itu, bulu pelindungnya lebih kasar dan panjang, kisaran 1,5-2 inci. Bulu pelindung akan melindungi kulit dari cedera dan membentuk lapisan insulasi tambahan untuk bertahan di tengah hujan atau salju.

Setelah membaca fakta tentang shiba inu, apakah kamu tertarik untuk memelihara mereka juga? Ingat untuk membawanya mendaki dan berjalan-jalan sebab mereka sangat menyukainya!