Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siput Naga Biru, Hewan Laut yang Memiliki Racun Mematikan!

Siput naga biru mengapung di atas permukaan air (commons.wikimedia.org/Sylke Rohrlach)

Siput naga biru, atau Glaucus atlanticus, adalah salah satu hewan laut yang paling menakjubkan dan misterius. Hewan ini termasuk dalam kelompok nudibranch, atau siput laut tanpa cangkang, yang hidup di lautan terbuka. Siput naga biru memiliki warna biru yang mencolok, bentuk tubuh yang unik, dan kemampuan yang luar biasa. Apa saja keunikan siput naga biru ini? Yuk, kita simak bersama!

1. Siput naga biru bisa mengapung terbalik di permukaan air

Siput naga biru (flickr.com/Alexandre Ville)

Siput naga biru memiliki kantong gas di dalam perutnya, yang membuatnya bisa mengapung di permukaan air. Hewan ini mengapung dengan posisi terbalik, yaitu dengan sisi biru menghadap ke atas, dan sisi perak menghadap ke bawah. Hal ini dilakukan untuk menyamarkan diri dari predator, baik dari atas maupun dari bawah. Dilansir Treehugger, isi biru siput naga biru bisa menyatu dengan warna biru laut, sedangkan sisi perak bisa memantulkan cahaya matahari yang menembus permukaan air.

2. Siput naga biru bisa menyimpan dan menggunakan racun dari mangsanya

Siput naga biru yang berkelompok (flickr.com/Doug Beckers)

Siput naga biru adalah hewan karnivora, yang memakan hewan-hewan laut lain yang beracun, seperti ubur-ubur Portugis, atau Portuguese man o’ war. Ubur-ubur Portugis memiliki sel-sel penyengat yang disebut nematosista, yang bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat, bahkan bisa berakibat fatal bagi manusia. Namun, siput naga biru tidak terpengaruh oleh racun ini. Malah, hewan ini bisa menyimpan sel-sel penyengat dari mangsanya di dalam jaringan tubuhnya, dan menggunakannya sebagai pertahanan dari predator, melansir Fact Animal.

3. Siput naga biru bisa membentuk kelompok yang disebut armada biru

Kelompok siput naga biru yang dinamakan Armada Biru (flickr.com/jumanbar)

Siput naga biru biasanya hidup sendiri, tapi kadang-kadang bisa berkumpul dengan siput naga biru lainnya, dan membentuk kelompok yang disebut armada biru, atau blue fleet. Kelompok ini bisa terdiri dari ratusan, bahkan ribuan siput naga biru, yang mengapung bersama-sama di permukaan laut. Melansir Thaiger, armada biru ini bisa bermanfaat untuk mencari makan dan kawin, tapi juga bisa meningkatkan risiko terdampar di pantai, karena angin dan gelombang bisa mendorong mereka ke daratan.

4. Siput naga biru adalah hewan hermafrodit

Siput naga biru (commons.wikimedia.org/Taro Taylor)

Siput naga biru adalah hewan hermafrodit, yaitu hewan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina. Hewan ini bisa kawin dengan siput naga biru lainnya, dengan cara saling menempelkan sisi perut mereka, dan menukar sperma. Sperma ini kemudian digunakan untuk membuahi telur yang ada di dalam tubuh mereka. Melansir Newsweek, setelah kawin, siput naga biru akan meletakkan benang telur yang berisi sekitar 16 butir telur di air, yang akan menetas menjadi larva setelah tiga hari.

5. Siput naga biru adalah hewan yang langka dan terancam punah

Siput naga biru terancam punah (flickr.com/Kristi)

Siput naga biru adalah hewan yang langka dan terancam punah, karena habitatnya yang terbatas dan sulit dipelajari. Hewan ini hanya hidup di perairan tropis dan subtropis, dan sangat bergantung pada arus laut dan angin untuk bergerak. Hewan ini juga sulit dipelajari, karena ukurannya yang kecil, warnanya yang menyamar, dan perilakunya yang tersembunyi. Selain itu, siput naga biru juga menghadapi ancaman dari perubahan iklim, pencemaran, dan perburuan.

Banyak orang yang tertarik untuk memelihara siput naga biru sebagai hewan peliharaan, karena keindahan dan keunikan mereka. Namun, hal ini bisa berbahaya, baik bagi manusia maupun bagi siput naga biru itu sendiri. Manusia bisa terkena racun siput naga biru jika menyentuhnya, sedangkan siput naga biru bisa mati karena stres, kurang makan, atau lingkungan yang tidak sesuai.

Demikianlah artikel tentang keunikan siput naga biru, hewan laut yang memiliki racun mematikan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us