Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
malagasy sacred ibis (pexels.com/Thamsanqa Mxoli)

Intinya sih...

  • Sãi Tomé ibis (Bostrychia bocagei) endemik di Pulau São Tomé, Afrika Barat, jumlah populasi kurang dari 1700 individu dewasa.

  • White shouldered ibis (Pseudibis davisoni) hanya tersisa di Kamboja, Vietnam, Laos dan Pulau Kalimantan akibat alih fungsi lahan.

  • Northern bald ibis (Geronticus eremita) kini hanya ditemukan di Maroko dan Turki, populasi kurang dari 250 individu akibat keracunan pestisida dan alih fungsi lahan.

Ibis merupakan salah satu jenis burung yang tergabung dalam ordo Pelicaniformes. Dikutip dari Britannica, semua jenis burung ibis memiliki kesamaan ciri khas yaitu berukuran sedang, paruh pipih yang melengkung ke bawah, dan banyak ditemukan di kawasan beriklim hangat.

Walaupun berjalan di permukaan berair adalah aktivitas utamanya, burung ibis juga dapat terbang dengan cara meluruskan leher dan kaki-kakinya. Di antara 26 spesies burung ibis, beberapa di antaranya berstatus endangered bahkan critically endangered menurut IUCN. Mari kita simak fakta-fakta seputar enam spesies burung ibis terlangka di dunia!

1. Sãi Tomé ibis

são tomé ibis (youtube.com/@kingbelll)

São Tomé ibis (Bostrychia bocagei) merupakan hewan endemik dari Pulau São Tomé yang terletak di kawasan Afrika Barat. Hutan primer dengan ketinggian kurang dari 450 mdpl adalah habitat utama São Tomé ibis.

São Tomé ibis memiliki ciri khas bulu kepalanya yang berwarna olive pucat. Keberadaan warna olive pada bulunya, membuat spesies ini sempat dikategorikan sebagai salah satu sub spesies dari olive ibis, dikutip dari Animalia.

Habitat São Tomé ibis telah banyak berkurang akibat alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kakao dan kelapa sawìt. Selain itu, perburuan liar juga menjadi salah satu penyebab utama penurunan populasi São Tomé ibis yang saat ini berjumlah kurang dari 1700 individu dewasa, dikutip dari IUCN.

2. White shouldered ibis

white shouldered ibis (wikimedia.org/K.Yoganand)

Warna putih pada bulu leher bagian atas menjadi ciri khas white shouldered ibis (Pseudibis davisoni). Selain bulu hitam kecokelatan di perutnya, white shouldered ibis juga dapat dikenali dari sayap dan ekornya yang berwarna biru tua mengilat.

Dibandingkan burung ibis lainnya yang gemar mencari makan di perairan, white shouldered ibis lebih sering berburu di lantai hutan, tepian sawah, dan area berlumpur dekat sungai. Katak sawah, belut, cacing, lintah, dan serangga merupakan beberapa jenis hewan buruan white shouldered ibis, dikutip dari Thai National Parks.

White shouldered ibis sebelumnya banyak ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara tetapi kini hanya tersisa di beberapa wilayah Kamboja, Vietnam, Laos dan Pulau Kalimantan. Penurunan populasi white shouldered ibis tak terlepas dari masifnya alih fungsi lahan hutan menjadi area perkebunan, peternakan, juga pembangunan bendungan di aliran Sungai Mekong, dikutip dari IUCN.

3. Northern bald ibis

northern bald ibis (pexels.com/Denys Gromov)

Northern bald ibis (Geronticus eremita) dapat dikenali dari area wajahnya yang tidak tertutupi bulu sama sekali dan bulu hitam di bagian tubuhnya. Bulu hitam mengilat tersebut membantu northern bald ibis untuk menghindar dari serangan predator saat malam tiba.

Berbeda dengan dua ibis sebelumnya yang menghuni kawasan hutan, northern bald ibis menyukai area gurun, stepa, dan tebing batu di sekitar aliran sungai. Northern bald ibis memiliki preferensi makanan yang cukup bervariasi seperti cacing, serangga, burung kecil, mamalia kecil, ikan, kadal, buah-buahan, bahkan bangkai hewan, dikutip dari Animal Diversity.

Meski pertumbuhan populasinya stabil, northern bald ibis kini hanya ditemukan di Maroko dan Turki setelah sebelumnya hidup bebas di seluruh kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Keracunan akibat penggunaan pestisida di masa lalu serta alih fungsi kawasan dekat aliran sungai menjadi lahan pertanian merupakan beberapa sebab utama populasi northern bald ibis saat ini kurang dari 250 individu, dikutip dari IUCN.

4. Giant ibis

giant ibis (youtube.com/@Cam Nature)

Selain white shouldered ibis, spesies burung ibis langka lainnya dari Asia Tenggara yaitu giant ibis. Giant ibis (Thaumatibis gigantea) merupakan salah satu burung penghuni rawa, danau, dan sungai yang ada di Kamboja, Laos serta Vietnam.

Sesuai namanya, giant ibis adalah spesies ibis berukuran besar dengan berat rata-rata 4,2 kilogram dan panjang tubuh mencapai 102-106 cm. Tanah berlumpur yang dangkal menjadi tempat favorit giant ibis untuk berburu makanannya seperti belut, serangga, juga hewan invertebrata akuatik lainnya, dikutip dari Animalia.

Selain praktik perburuan telur, giant ibis juga kehilangan habitatnya akibat alih fungsi hutan menjadi area perkebunan dan pertanian. Menurut IUCN, saat ini diperkirakan hanya terdapat 194 individu giant ibis di habitat aslinya.

5. Crested ibis

crested ibis (youtube.com/@SuzuNa Birds and Animal in Japan)

Crested ibis (Nipponia nippon) dikenal sebagai salah satu burung ibis berukuran kecil dengan panjang tubuh rata-rata sekitar 56 cm. Bulunya yang didominasi warna putih bernuansa merah muda, akan berubah menjadi abu-abu di  kepala dan tubuh bagian atas ketika musim kawin tiba.

Dikutip dari Animal Diversity, area lahan basah seperti rawa adalah habitat utama crested ibis. Semula dapat ditemukan di China, Jepang, hingga Siberia, kini crested ibis hanya terkonsentrasi dalam jumlah sedikit di China.

Meski tren pertumbuhan populasinya mulai mengalami kenaikan, saat ini tercatat hanya ada sekitar 300 individu crested ibis di habitat aslinya. Penebangan hutan dan penurunan jumlah kawasan lahan basah pada akhir abad 19 berpengaruh besar terhadap penurunan populasi crestes ibis di masa lalu, dikutip dari IUCN.

6. Malagasy sacred ibis

malagasy sacred ibis (pexels.com/Kirandeep Singh Walia)

Malagasy sacred ibìs (Threskiornis bernieri) merupakan salah satu hewan endemik di  Madagaskar dan Seychelles. Hutan mangrove, muara, area berlumpur di kawasan pesisir adalah habitat malagasy sacred ibis.

Dikutip dari Animalia, malagasy sacred ibis dapat dikenali dari bulu tubuhnya yang berwarna putih serta warna hitam di paruh, kepala, leher dan kakinya. Seperti kebanyakan burung ibis, malagasy sacred ibis menggunakan paruh panjangnya untuk mencari invertebrata, katak dan reptil kecil di dalam lumpur.

Bukan hanya hilangnya ketersediaan habitat, malagasy sacred ibis kerap menjadi target perburuan liar untuk diambil telurnya. Meski terdapat sekitar 2000 individu di alam liar, tren pertumbuhan populasi malagasy sacred ibis terus mengalami penurunan sejak tiga generasi terakhir, dikutip dari IUCN.

Selain northern bald ibis, kelima jenis burung ibis lainnya tidak memiliki perilaku migrasi. Ketika habitat tempatnya mencari makan sudah rusak, burung ibis tidak memiliki banyak pilihan untuk mencari habitat baru di tempat yang jauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team