4 Spesies Burung Mambruk Bermahkota yang Ada di Dunia

Mambruk victoria dikenal secara global dengan sebutan Victoria crowned pigeon. Bernama latin Goura victoria, burung ini tersebar di wilayah pulau Papua yang meliputi Indonesia dan Papua Nugini. Mereka hidup di bagian utara pada habitat hutan hujan tropis yang lembab. 

Warna burung ini didominasi dengan biru keabu-abuan. Mambruk victoria mempunyai mahkota dengan jambul seperti renda biru ujung putih. Terdapat warna merah marun pada bagian dada dengan mata berwarna merah. Ukuran tubuhnya sekitar 73–75 cm dengan berat hingga 4 kg. 

Mambruk victoria merupakan spesies monogami yang hidup berkelompok. Mereka menghabiskan waktu di tanah, tetapi akan terbang mencari dahan pohon jika terganggu. Burung ini bisa bertengger dan membentuk sarangnya pada kanopi hutan. Burung ini adalah herbivor yang mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan terkadang invertebrata kecil. 

Mambruk ubiaat merupakan spesies yang mirip dengan mambruk victoria dari segi penampilan. Warna biru keabu-abuan mendominasi bulu mereka. Namun, perbedaan yang cukup mencolok dapat dilihat dari mahkota atau jambulnya yang berwarna putih. 

Spesies bernama latin Goura cristata ini dikenal luas dengan nama Western crowned pigeon. Mambruk ubiaat juga bernama lain common crowned pigeon atau blue crowned pigeon. Burung ini biasa dijumpai di kawasan Indonesia bagian Papua Barat. 

Habitatnya berada di hutan hujan dataran rendah. Makanan mambruk ubiaat biasanya adalah buah-buahan dan biji-bijian. Sayangnya, statusnya saat ini adalah Vulnerable atau rentan punah. Hilangnya habitat dan perburuan illegal membuatnya dikategorikan demikian oleh IUCN Red List sejak 2018 lalu. Jumlahnya saat ini sekitar 2.500–9.999 ekor.

Seperti namanya, mambruk selatan mendiami wilayah Papua Nugini bagian selatan hingga tenggara. Bernama latin Goura scheepmakeri, ukurannya sekitar 70 cm dengan berat mencapai 2,25 kg. Ini membuatnya menjadi spesies terbesar kedua setelah mambruk victoria. 

Karakteristik fisiknya cukup berbeda dengan mambruk lainnya. Masih sama-sama dominan warna biru keabu-abuan, jambulnya cukup lebar dengan warna putih terang. Mahkotanya ini berbentuk renda yang rumit sehingga menjadi ciri khasnya dibandingkan jenis lainnya. 

Mambruk selatan juga dikenal secara global dengan Scheepmaker's crowned pigeon. Mereka hidup di daerah hutan terestrial dataran rendah. Saat ini, statusnya vulnerable atau rentan kepunahan. IUCN Red List mencatat bahwa populasinya kini antara 2.500–9.999 ekor per 2016.

Mambruk sclater bernama latin Goura sclaterii. Secara global, burung ini disebut juga dengan Sclater's crowned pigeon. Wilayah persebarannya berada di sepanjang selatan pulau Papua di Indonesia dan Papua Nugini. 

Berwarna bulu abu-abu kebiruan dengan jambul biru terang. Iris mata dan dadanya berwarna merah marun yang sangat pekat. Jenis jantan dan betina tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Mambruk sclater panjangnya 66–73 cm dengan berat antra 2–2,24 kg. 

Burung ini hidup di kawasan hutan terestrial dataran rendah. Sama seperti spesies mambruk lainnya, mambruk sclater juga pemakan buah-buahan dan biji-bijian. Menurut IUCN Red List, mereka masuk kategori Near Threatened atau hampir terancam. Data terakhir yang diambil tahun 2016, populasi sekitar 10.000–14.999 ekor dewasa.

Nah, dari empat spesies mambruk di atas, beberapa sebagian besar mendiami wilayah Indonesia. Ini menunjukkan keanekaragaman yang ada di daerah Papua. Keindahan mahkota yang dimiliki masing-masing spesies menjadi daya tarik tersendiri.