Kaktus dikenal sebagai tanaman yang 'tahan banting'. Terbiasa hidup di lingkungan yang keras, mereka bisa bertahan tanpa air hingga dua tahun! Sehingga, kaktus akan baik-baik saja di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Dari ribuan spesies kaktus di seluruh dunia, mana yang paling indah sekaligus mudah dirawat? Berikut kami rangkumkan untukmu!
Berasal dari gurun di Amerika Tengah, kaktus ini memiliki batang yang bulat. Bunganya berwarna merah muda cerah dan mengelilingi bagian atasnya. Mirip seperti orang yang memakai mahkota bunga!
Letakkan kaktus ini di bawah sinar matahari. Mengutip Plant Care Today, kita hanya perlu menyiramnya sebulan sekali. Secukupnya saja, jangan sampai airnya menggenangi pot!
Kaktus ini ukurannya tidak proporsional. Bunganya relatif lebih besar daripada batangnya yang bulat. Warnanya soft pink dan bentuknya seperti corong. It's really pretty, right?
Berasal dari Bolivia, kaktus ini lebih menyukai cahaya teduh (light shade). Artinya, mereka bisa menoleransi sinar matahari langsung selama 3-5 jam. Lebih dari itu mungkin bisa merusak tanaman.
Kaktus topi uskup adalah julukannya. Berasal dari Meksiko, kaktus ini memiliki bunga tunggal di ujung yang berwarna putih kekuningan. Tetapi, bunganya baru muncul setelah kaktus berusia 5-6 tahun.
Sama seperti kaktus sebelumnya, Astrophytum myriostigma menyukai cahaya teduh. Dilansir Succulent Thrive, pH yang tepat untuk kaktus ini adalah 5,5 hingga 7.
Kaktus ini berbentuk bulat kecil seperti globe dan bergerombol. Namun, ada juga yang batangnya agak lonjong. Kelak, di bagian atas atau tengah akan tumbuh bunga berwarna merah-oranye.
Karena habitat aslinya di pegunungan Bolivia, 2.000 meter dari permukaan laut (mdpl), kaktus ini tidak menyukai suhu tinggi. Jika ingin memeliharanya, pastikan pot memiliki drainase yang baik untuk mencegah pembusukan.
Mudah untuk mengenali Parodia magnifica. Kaktus yang berasal dari Brasil ini memiliki batang bulat dengan garis-garis tegas di sisinya. Sayangnya, kaktus berbunga kuning cerah ini dikategorikan terancam punah oleh IUCN Red List.
Sama seperti kaktus lain, perawatannya cukup mudah. Air hanya diberikan ketika tanahnya kering saat disentuh. Mereka lebih menyukai suhu hangat dibanding terik. Lebih baik kaktus ini diletakkan di tepi jendela, bukan di bawah sinar matahari langsung.
Bila dibandingkan dengan kaktus lain, Gymnocalycium neuhuberi memiliki duri yang lebih tebal, panjang, dan tajam. Bunganya berwarna pink dengan sedikit hint ungu di tengah.
Mengutip Gardeners World, kaktus ini bisa menerima paparan sinar matahari penuh (full sun). Artinya, bisa ditaruh di bawah sinar matahari langsung minimal enam jam. Jenis tanah yang disukai adalah yang berpasir dengan drainase yang baik.
Nama starfish cactus diambil dari bunganya yang seperti bintang laut. Walau indah, bunganya bisa mengeluarkan bau tak sedap seperti daging busuk. Jika diperhatikan dengan saksama, batangnya tidak memiliki duri alias spineless.
Ketika musim kemarau, berikan air setiap dua minggu sekali. Jika masuk musim penghujan, intervalnya bisa lebih lama. Menurut Plantly, mereka tumbuh lebih baik tanpa sinar matahari langsung (indirect sunlight).
Bukan tanpa alasan tanaman ini dijuluki sebagai old lady cactus. Sebab, batangnya dikelilingi oleh duri putih yang menyerupai rambut beruban. Ketika sudah masanya, akan tumbuh bunga berwarna merah keunguan.
Perawatannya kurang lebih sama dengan kaktus lain. Pilih pot dengan lubang drainase supaya kelebihan air bisa mengalir keluar. Selain itu, tempatkan di bawah sinar matahari selama 4-6 jam per hari. Jangan lebih dari itu!
Sepintas, bentuknya mirip buah semangka, ya? Kaktus ini merupakan spesies endemik di Meksiko. Termasuk langka dan terancam punah di alam liar. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas manusia.
Kaktus ini menyukai tempat yang terang dan cerah dengan suhu hangat, minimal 21 derajat Celsius. Suhu yang terlalu dingin membuat bentuknya berubah dari bola menjadi pilar, dilansir Plantopedia.
Salah satu spesies kaktus terkecil ini memiliki batang bulat dengan tinggi sekitar 8-9 cm dan lebar 8-9 cm. Kaktus yang berasal dari Kuba bagian utara ini terancam punah. Ancaman utamanya adalah degradasi habitat.
Memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, asalkan ditempatkan di bawah cahaya matahari. Jangan memberi terlalu banyak air karena akan membusuk. Agar airnya tidak menggenang, gunakan pot dengan drainase yang baik.
Bentuknya unik, mirip ekor binatang, ya? Tak heran, mengingat julukannya ialah rattail cactus. Batangnya tumbuh memanjang ke bawah dan dihiasi dengan bunga berwarna merah muda yang cantik. Setelah mekar, bunganya hanya bertahan beberapa hari saja.
Menyesuaikan dengan bentuknya, biasanya kaktus ini ditanam dalam pot yang digantung ke tembok. Pastikan kelembapannya pas, karena kelembapan tinggi bisa membuat batangnya membusuk. Sebaliknya, kekeringan yang ekstrem bisa mendatangkan tungau laba-laba, mengutip The Spruce.
Julukan beavertail cactus pantas disematkan pada kaktus ini. Sebab, bentuknya mirip ekor berang-berang! Habitat aslinya adalah di gurun-gurun Amerika Serikat dan Meksiko.
Kaktus ini bisa berbunga, warnanya adalah magenta gelap dan merah pada bagian tengahnya. Bisa tumbuh sempurna, asalkan mendapat cahaya matahari yang cukup. Kadar pH yang disukai adalah 6,2 sampai 8,2.
Nah, itulah beberapa spesies kaktus yang paling memukau dan mudah dirawat di rumah. Sulit untuk memilih karena semuanya indah!