Ular terbang (commons.wikimedia.org/Shagil Kannur)
Alasan disebut ular terbang, ular ini dapat melompat dari pohon ke pohon dengan leluasa membentuk huruf S di udara. Mereka dapat meluncur dengan kecepatan hingga 25 mil per jam. Nama ilmiahnya adalah chrysopelea ornate. Chryso artinya ‘emas’ diambil dari bahasa Yunani.
Ular terbang ditemukan di Asia Selatan: India, Srilanka, dan sebagian Asia Tenggara termasuk Indonesia (Kalimantan). Di Kalimantan, jenis ular terbang yang ditemukan adalah ular terbang firdaus.
Mereka berburu di siang hari cenderung mengincar mangsa dengan kepala berdiameter besar daripada si ular. Mangsanya meliputi hewan pengerat, kelelawar, burung, kadal dan ular kecil, dikutip A-z animals.
Ular ini bertubuh ramping dengan panjang 3 kaki dan beratnya 2 pon. Moncongnya lancip dan matanya besar serta gelap. Racun ular terbang tidak mengancam jiwa manusia, namun gigitannya menimbulkan rasa sakit dan bengkak.
Dalam suatu kasus pada 2024 ini, ditemukan ular terbang di Kalimantan Tengah yang hampir masuk rumah warga. Di tahun yang sama di Kalimantan Selatan, telah dievakuasi seekor buaya muara oleh BKSDA Kalimantan Selatan untuk ditempatkan di sebuah kandang untuk menjalani karantina.
Dengan fakta ini kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki fauna beragam, yuk kita jaga populasinya dengan menjaga lingkungan hidupnya.