5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastra

Hayo, sudah tahu belum?

Mohammad Yamin tentu tidak terlupakan jika orang-orang tengah membicarakan mengenai bapak bangsa Indonesia. Orang-orang mengenal Mohammad Yamin sebagai salah satu perumus dasar negara Indonesia, Pancasila.

Kiprah Mohammad Yamin untuk Indonesia pun tidak sebatas menjadi salah satu perumur Pancasila. Pria kelahiran Sawahlunto pada 24 Agustus 1903 ini juga dikenal sebagai pelopo Sumpah Pemuda. Selain itu, Mohammad Yamin juga berperan besar dalam menciptakan imaji keindonesiaan. Lewat cara ini, Mohammad Yamin berpengaruh besar dalam sejarah persatuan Indonesia.

Ada fakta-fakta menarik lain dari Mohammad Yamin yang wajib diketahui. Mohammad Yamin memang akrab dengan dua politik. Akan tetapi, peran besarnya dalam kesusastraan Indonesia juga tidak kalah besar.

Berikut 5 fakta menarik dari salah satu bapak bangsa ini, Mohammad Yamin:

1. Semasa sekolah, Mohammad Yamin kerap menjajal beberapa jurusan sekaligus

5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastragaleribukujakarta.com

Saat menempuh pendidikan menengah di Yogyakarta, Mohammad Yamin mulai belajar sejarah terutama yang berhubungan dengan masa purbakala. Mohammad Yamin juga menyempatkan diri untuk mempelajari bahasa Yunani, Latin, dan Kaei.

Selain memiliki minat yang besar kepada bahasa sejak sekolah menengah, Mohammad Yamin juga menjajal beragam jurusan. Pertama, ia sempat mengenyam pendidikan guru. Ia juga berkesempatan menempuh Sekolah Pertanian dan Peternakan di Bogor meski akhirnya tidak sampai selesai. Mohammad Yamin juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Hakim Tinggi hingga akhirnya mendapat gelar Meester in de Rechten atau Sarjana Hukum.

2. Aktif di berbagai organisasi sejak masih muda

5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastrawajibbaca.com

Sejak belia, Mohammad Yamin sudah senang mengasah kemampuan berorganisasinya. Saat merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan tinggi, ia tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bong. Di organisasi inilah ia berhasil menyusun ikrar sumpah pemuda. Karena kecintaannya terhadap Bahasa Indonesia, Mohammad Yamin lalu bergabung dengan organisasi Indonesia Muda dan mendesak Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan negara ini.

Dua organisasi tersebut menjadi fondasi kuat dalam perjalanan hidup Mohammad Yamin di masa depan. Karena selanjutnya, ia aktif di organisasi seperti Partindo dan Volksraad. Semasa kependudukan Jepang, Mohammad Yamin juga masih aktif dalam berbagai organisasi seperti menjadi dewan penasihat untuk organisasi bentukan Jepang, Poetera.

Saat masa persiapan kemerdakaan, Mohammad Yamin ikut ambil bagian di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Panitia Persiapan Kemerdekaan, merumuskan UUD 1945, dan menjadi salah satu pembuat Piagam Jakarta.

3. Memegang jabatan penting setelah Indonesia merdeka

5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastrarangkumansd.com

Mohammad Yamin terus memberikan sumbangsihnya kepada negara setelah Indonesia merdeka. Pasca-kemerdekaan, Mohammad Yamin dipercaya untuk mengemban beberapa jabatan penting. Keanggotannya dalam Komite Nasional Indonesia Pusat menjadi jabatan penting pertama yang ia pegang setelah Indonesia merdeka.

Setelah itu, Mohammad Yamin tercatat tiga kali menjabat sebagai menteri dalam kabinet yang berbeda-beda. Ia berkesempatan menjadi Menteri Kehakiman pada 1951. Setelah itu, Mohammad Yamin juga menjabat sebagai Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan dari 1952 hingga 1955 serta Menteri Sosial pada 1959.

Selain jabatan-jabatan di atas, Mohammad Yamin juga sempat mengemban amanah sebagai Ketua Panitia Pemilihan Umum pada 1995. Jabatan-jabatan penting yang pernah ia emban antara lain sebagai Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara (1961—1962), Ketua Dewan Perancang Nasional (1962), Wakil Menteri Pertama Bidang Khusus, koordinator Menteri Penerangan dan Ketua Depernas pada Kabinet Kerja III (1962—1963), penasihat Lembaga Pembinaan Hukum Indonesia (1961), anggota Dewan Pertahanan Nasional dan staf Pembantu Presiden Bidang Ekonomi (1962), serta menjadi Ketua Penerangan Tertinggi Pembebasan Irian Barat.

Baca Juga: 4 Pahlawan Indonesia dari Negeri Penjajah

4. Cinta dengan Bahasa Melayu

5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastraseratusinstitute.com

Mohammad Yamin bisa dibilang berbeda dari rekan-rekan seangkatannya. Banyak dari rekan seangkatan Mohammad Yamin yang lebih senang menulis dalam Bahasa Belanda saat itu. Ia sendiri justru lebih senang menulis dengan Bahasa Melayu.

Saat menulis untuk majalah Jong Sumatra, Mohammad Yamin dengan bangga menggunakan Bahasa Melayu. Baginya, hal ini sangat penting karena ia ingin mengangkat derajat Bahasa Melayu. Sadar akan keberagaman suku di Indonesia, Mohammad Yamin menganggap Bahasa Melayu bisa menyatukan perbedaan ini.

5. Memiliki banyak karya sastra

5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastrawikimedia.org

Aktif di politik tidak membuat Mohammad Yamin mengesampingkan ketertarikannya pada dunia sastra. Mohammad Yamin tetap aktif menulis puisi, bahkan saat ia masih memegang beberapa jabatan penting. Ada setidaknya 16 karya yang telah dihasilkan oleh Mohammad Yamin yang berupa kumpulan puisi, naskah drama, dan beberapa karya terjemahan dari penulis luar.

Dua kumpulan puisi Mohammad Yamin yang paling terkenal antara lain Tanah Air (1922) dan Indonesia Tumpah Darahku (1928). Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan terbitnya kumpulan puisi Mohammad Yamin yang kedua, ia sempat mementaskan drama Ken Arok dan Ken Dedes pada 27 Oktober 1928. Naskah drama tersebut akhirnya terbit pada 1934 atau dua tahun sebelum terbitnya naskah drama Mohammad Yamin lainnya yang berjudul Kalau Dewi Tara Sudah Berkata.

Itulah tadi beberapa fakta dari Mohammad Yamin, salah satu bapak bangsa Indonesia. Menarik, bukan?

Baca Juga: 6 Pahlawan Nasional Berlatar Belakang Wartawan dan Penulis

Sri Mulyati Photo Verified Writer Sri Mulyati

Seorang penumpang yang biasa duduk di dekat jendela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya