Sel punca atau yang biasa kita kenal dengan stem sell sudah banyak digunakan untuk terapi tidak hanya untuk kecantikan tetapi juga untuk penyakit seperti jantung dan diabetes. Baru-baru ini, Sel punca diklaim menyembuhkan penyakit yang dikenal tidak ada obatnya, yaitu yang disebabkan HIV (human immunodeficiency virus).
Lalu, apa itu sebenarnya sel punca? Kita cek 5 fakta menarik tentang sel Punca atau stem cell yang sedang naik daun ini.
Sel punca adalah induk dari sel yang lahir untuk bekerja di dalam tubuh setelah sel lama mati karena tugasnya di dalam tubuh telah selesai. Sel punca membelah diri dari dua menjadi empat begitu seterusnya. Dilansir MedicalNewsToday, sel punca sendiri berasal dari sumber yang bervariasi. Salah satunya adalah embrio.
Sel punca dari embrio ini biasanya diambil dari proses bayi tabung. Sel yang masih berusia 3-5 hari ini akan berkembang dan membelah sampai ratusan kali lipat. Sel ini pun bisa berkembang menjadi sel apa saja. Sayangnya, sel punca dari embrio ini penggunaannya masih menjadi perdebatan.
Sel punca selanjutnya adalah sel punca dewasa berasal dari sel-sel dewasa yang berada di sumsum tulang dan juga lemak. Kebalikan dari sel punca embrio, sel punca ini justru memiliki keterbatasan dalam memperbanyak dirinya.
Para ilmuwan tadinya percaya kalau sel punca dewasa hanya bisa terbagi menjadi sel sesuai dengan sumbernya berasal. Namun kabar baiknya, ada bukti baru sel punca dewasa yang dapat membelah dirinya dan berubah menjadi sel lain.
Misalnya, sel punca yang berasal dari sumsum tulang bisa membuat sel baru tidak hanya sum-sum tulang juga tetapi sel lain seperti sel tulang maupun sel yang membentuk otot jantung.
Dilansir MedicalNewsToday, sel punca juga berasal dari plasenta dan tali pusar bayi yang baru lahir. Bayi yang lahir dengan sehat akan diambil plasentanya dan di simpan dalam bank sel punca.
Sel punca ini biasanya digunakan untuk pengobatan kanker dan juga penyakit bawaan. Meskipun begitu, sel punca dari plasenta dan tali pusar ini bisa saja terkontaminasi sel dari ibu si bayi.
MedicalNewsToday juga menjelaskan melalui studi tahun 2013. Peneliti dari Rumah Sakit Umum Massachusetts melaporkan bahwa mereka berhasil membuat pembuluh darah di dalam tubuh tikus. Penelitian yang dilakukan pada tikus yaitu sel punca dari manusia dimasukkan ke dalam tubuh tikus. Dua minggu kemudian pembuluh darah mulai terbentuk.
Dilansir John Hopkin Medicine, studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan sel punca pada penderita gagal jantung kronis aman dilakukan. Sel punca yang digunakan pun juga bisa berasal dari tubuh pasien sendiri maupun dari pendonor yang telah dinyatakan sehat. Terapi penyembuhan tersebut dengan aman berhadsil menyembuhkan kerusakan yang terjadi pada otot jantung.
Tak hanya penyakit kardiovaskular, menurut MedicalNewsToday, sel punca nantinya diharapkan oleh dokter untuk digunakan pada penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan otak. Penyakit-penyakit tersebut antara lain Parkinson dan Alzheimer.
Sel punca nantinya akan dimasukkan ke dalam tubuh dan memperbaiki jaringan otak yang rusak. Ketika jaringan yang rusak ini telah pulih, pergerakan di luar kendali pada penderita Parkinson pun akan berhenti.
MedicalNewsToday juga menyebutkan bahwa sel punca yang diambil dari sumsum tulang belakang digunakan oleh dokter untuk mengobati penyakit kelainan darah, salah satunya adalah leukemia. Sel punca hematopoietik ini nantinya akan berkembang menjadi sel-sel darah termasuk sel darah merah. Sel darah merah ini pun akan membawa oksigen dan juga sel darah putih yang bisa menangkal penyakit.
Sel punca atau stem cell ini ternyata punya banyak manfaat. Meskipun penggunaan sel punca ini menuai perdebatan, ternyata kegunaan sel punca ini punya sangat membantu dunia kedokteran dan juga para pasien dengan penyakit serius, ya.